Berdirinya PLBN Long Nawang Diharapkan Gayung Bersambut, Perlu Keprihatinan yang Sama dari 2 Negara

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU - Jelang diresmikannya Pos Lintas Batas Negara atau PLBN di Long Nawang, Kecamatan Kayan Hulu, Malinau, Kalimantan Utara, sejumlah harapan disampaikan masyarakat di perbatasan.

Mulai dari tindaklanjut setelah peresmian, hingga perlunya membina komunikasi terkait aktivitas perdagangan diperlukan untuk keberlanjutan aktivitas perekonomian di PLBN Long Nawang.

Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala menyampaikan peresmian Pos Lintas Batas Negara di Long Nawang diharapkan menjadi cikal bakan terbukanya akses dan kemajuan di Apau Kayan.

Hanya ada beberapa usulan disampaikan terkait komunikasi dua arah antara pemerintah Indonesia dan Malaysia terkait tindaklanjut kerja sama ke depan.

Baca juga: Peresmian Dua PLBN di Nunukan Kaltara oleh Presiden Ditunda, Bupati Asmin Laura Diundang Via Zoom

Kami harapkan pemerintah mengadakan komunikasi langsung dengan Pemerintahan Malaysia dalam hal ini pada saat rapat-rapat Sosek Malindo terkait akses," ujarnya saat dihubungi TribunKaltara.com, Selasa (1/10/2024).

Sekalipun Pos Lintas Batas Negara telah memadai, jika tidak disambut kerja sama yang baik dengan pemerintah Malaysia, maka fasilitas tersebut hanya sebatas bangunan fisik.

Perlu upaya bersambut dari Pemerintah Malaysia diantaranya akses dari PLBN menuju ke kota terdekat setidaknya dapat terhubung.

Baca juga: Termasuk PLBN Long Nawang Malinau, Peresmian 7 Pos Lintas Batas Negara Direncanakan Serentak Besok

Aktivitas perdagangan perlu ditunjang infrastruktur yang baik di perbatasan kedua negara.

"Semoga saja ada respon dari Pemerintahan Malaysia demi berfungsinya PLBN dengan baik. Kita harapkan upaya ini bersambut, kekhawatirannya ibaratnya hanya bertepuk sebelah tangan," katanya.

Presiden RI dijadwalkan akan meresmikan 7 PLBN di Indonesia termasuk di Long Nawang hari ini, namun ditunda dan dijadwalkan ulang besok.

(*)

Penulis : Mohammad Supri

Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibu Ala saat ditemui di Malinau, Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu.
(TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI)