Liga Italia

AC Milan Hanya Raih 11 Poin dari 7 Pertandingan, Fonseca Bikin Rossoneri Awal Buruk dalam 5 Tahun

AC Milan hanya meraih 11 poin dari tujuh pertandingan, Paulo Fonsesa bikin Rossoneri rasakan start terburuk dalam lima tahun di Serie A.

|
legaseriea.it
Selebrasi para pemain AC Milan saat menang besar atas Venezia pada laga giornata 4 Liga Italia Serie A, di Stadion San Siro, Minggu (15/9/2024). (legaseriea.it) 

Mundur lagi ke 2022-2023, Milan meraup 14 angka dari 7 partai perdana, lalu 19 (2021-2022) dan 17 poin (2020-2021) pada dua periode sebelumnya.

Adapun start terburuk sebelumnya mereka alami ketika hanya mengemas 9 poin pada awal musim 2019-2020.

Milan masih ditangani Marco Giampaolo, sosok pelatih anyar yang menggantikan peran Gennaro Gattuso.

Giampaolo, yang kala itu baru kelar menukangi Sampdoria, kerap menyandang predikat salah satu pelatih terburuk dalam sejarah I Diavolo.


Ia membawa Milan mencatatkan rekor start paling jelek dalam delapan dekade di Serie A.

Kariernya pun berakhir prematur karena manajemen langsung memecatnya setelah menjalani 7 pertandingan saja.

AC Milan mencaplok 9 poin dari hasil 3 kemenangan dan 4 kali kalah selama periode singkat Giampaolo, antara 25 Agustus-5 Oktober 2019.

Rentetan laga tersebut adalah melawan Udinese (0-1), Brescia (1-0), Verona (1-0), Inter (0-2), Torino (1-2), Fiorentina (1-3), dan Genoa (2-1).

Tepat ketika kompetisi sudah berjalan 7 pekan dan memasuki jeda internasional, klub memecat Giampaolo pada 8 Oktober 2019.

Sebagai ganti, Milan melantik Stefano Pioli sehari kemudian, sosok yang kemudian memberikan scudetto 2021-2022.

Performa fluktuatif semacam ini sebenarnya ibarat sebuah pola yang kerap terjadi dalam masa kepelatihan Paulo Fonseca.

AC Milan sudah diwanti-wanti agar siap menerima risiko melantik pria Portugal yang pernah menukangi AS Roma tersebut.

Syukur-syukur bagi Rossoneri, start lelet ini tidak berkelanjutan sampai pekan-pekan mendatang.

"Pelatih seperti Fonseca biasanya bertahan 6 bulan, paling lama satu setengah tahun, dia tidak memenuhi targetnya," ucap pandit sepak bola Italia, Michele Criscitiello.

"Ada pelatih yang hanya melatih pemain, kemudian ada pula pelatih juara."

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved