Berita Bulungan Terkini

Usaha Waralaba Semakin Menjamur di Tanjung Selor, Toko Kelontong Akui Alami Penurunan Penjualan

Keberadaan usaha franchise atau lazim disebut waralaba semakin menjamur di ibu kota Provinsi Kalimantan Utara, yakni Tanjung Selor. 

Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Desi Kartika Ayu Nuryana
Keberadaan bisnis waralaba yang semakin berkembang pesat di kota Tanjung Selor (TribunKaltara.com / Desi Kartika) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Keberadaan usaha franchise atau lazim disebut waralaba semakin menjamur di ibu kota Provinsi Kalimantan Utara ( Kaltara ), yakni Tanjung Selor

Diantaranya yakni mini market seperti Indomart dan Alfamart.

Kenyamanan saat berbelanja memang menjadi salah satu daya tarik pembeli untuk kembali datang berkunjung ke minimarket dengan cat dominasi putih ini. 

Selain penataan barang yang tersusun rapi sehingga memudahkan pembeli menjadi belanjaanya, pembeli juga dimanjakan dengan kesejukan ruangan yang ber-AC serta keamanan saat berbelanja karena ruangan dilengkapi dengan CCTV.

Baca juga: Terlibat Cekcok Dengan Rekan Kerja, Seorang Karyawan Minimarket di Samarinda Bonyok Dikeroyok OTK 

Oleh karena itu, keberadaan minimarket seperti Indomart dan Alfamidi banyak diminati oleh pembeli.

Namun keberadaan waralaba di bumi benuanta ini juga bisa menjadi ancaman bagi keberadaan usaha kecil jenis ritel.

Perlahan-lahan usaha kecil jenis ritel mulai tergantikan oleh sistem minimarket.

Seperti yang dirasakan oleh Mak Cik (sapaan akrabnya) pemilik toko kelontong atau usaha kecil ritel di jalan sabanar lama, ia mengatakan meskipun masih ada pelangan yang mendatangi toko kelontong miliknya, namun diakuinya bahwa penjualan di tokonya mengalami penurunan.

“Iya kalau pembeli pasti ada saja lah, tapi ya mungkin berkurang,” ucapnya 

Wanita yang enggan diambil gambarnya ini mengatakan, keberadaan toko kelontong atau ritel miliknya memang berdekatan dengan salah satu minimarket atau waralaba (Indomart).

Meskipun secara tempat terhitung strategis karena berada dekat pelabuhan kuliner tepian kayan (Kulteka).

Namun tidak dipungkiri yang biasanya ia dapat menjual lebih dari satu kardus air mineral ukuran tanggung maupun besar, kini hanya dapat terjual setengahnya.

Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Perawatan dan Santunan Korban Minimarket Ambruk di Banjar Kalsel

“Biasanya memang paling laris itu minuman dingin, karena dekat pelabuhan ya, banyak orang naik dari SP atau belanja. Ini kadang sekarang lebih memilih untuk beli di minimarket depan,” ungkapnya.

Kendati demikian, Mak Cik tetap merasa bersyukur karena bisnisnya sejauh ini masih dapat berjalan meskipun tidak seramai dulu. 

“Alhamdulillah, yang penting modal masig bisa jalan aja terus,” tandasnya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved