Berita Nasioal Terkini

Profil Retno Marsudi, Eks Menlu Pemerintahan Jokowi, Kini Jabat Utusan Khusus Sekjen PBB Urusan Air

Profil Retno Marsudi, dua kali jadi Menteri Luar Negeri di era kepemimpinan Jokowi, kini resmi mengemban jabatan Utusan Khusus Sekjen PBB urusan air.

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
Instagram @retno_marsudi
Eks Menteri Luar Negeri pemerintahan Jokowi jadi Utusan Khusus Sekjen PBB untuk urusan air, intip profil Retno Marsudi. 

TRIBUNKALTARA.COM - Mantan Menteri Luar Negeri era Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, Retno Marsudi secara resmi mengemban tugas baru sebagai Utusan Khusus Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Urusan Air.

Dalam unggahan terbarunya di sosial media Instagram, Retno berfoto dengan latar belakang bendera PBB.

"Hari ini, Jumat 1 November 2024, saya memulai peran baru saya sebagai Utusan Khusus Sekretariat Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)untuk isu air yang paling pertama," kata Retno dalam unggahan tersebut.

Eks Menlu ini menyerukan agar isu air menjadi topik yang dibahas di pucuk tertinggi agenda politik global.

Retno Marsudi 1
Mantan Menlu, Retno Marsudi mengemban jabatan baru sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB untuk urusan air. (Sekretariat Presiden).

Ia juga mendorong komunitas global bekerja sama memastikan air dapat menjadi sumber daya yang berguna bagi semua orang.

"Air adalah nyawa," ujarnya.

Sekjen PBB, Antonio Guterres menunjuk Retno Marsudi sebagai Utusan Khususnya untuk isu air, sebuah jabatan baru, pada 13 September lalu.

Baca juga: Profil Eddy Hiariej, Wamen Hukum Kabinet Prabowo-Gibran, Pernah Jadi Tersangka KPK Kasus Gratifikasi

Penunjukkan itu membuat Retno Marsudi menjadi orang Indonesia pertama yang ditunjuk sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB.

Sejumlah tugas yang akan dilakukan Retno sebagai Utusan Khusus Sekjen PBB di antaranya memperkuat mitra dan upaya bersama untuk memajukan agenda air dunia, termasuk menindaklanjuti hasil UN Water Conference 2023.

Yuk simak sosok Retno Marsudi, mantan Menteri Luar Negeri Indonesia yang kini jadi Utusan Khusus Sekjen PBB berikut ini:

Profil Retno Marsudi

Pemilik nama lengkap Retno Lestari Piransari Marsudi ini lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 27 November 1962.

Suaminya adalah seorang arsitek bernama Agus Marsudi.

Bersama Agus, Retno dikaruniai dua orang pura bernama Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.

Baca juga: Reaksi Menlu RI Retno Marsudi Hadapi Teror Israel di Markas UNIFIL Lebanon: Indonesia Tidak Gentar

Pendidikan

Ia menempuh pendidikan menengahnya di SMA Negeri 3 Semarang.

Retno lalu melanjutkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dan mengambil jurusan Hubungan Internasional.

Retno Marsudi
Retno Marsudi. (KOMPAS.com/ANTONIUS ADITYA MAHENDRA)

Setelah lulus dari UGM, Retno Marsudi kemudian menempuh gelar S1 di Haagse Hoge School Belanda, jurusan Hukum Uni Eropa.

Ia juga pernah mempelajar studi hak asasi manusia di Universitas Oslo.

Hasil studinya ini, ia terapkan dengan bergabung dalam Tim pencari fakta pembunuhan Munir Said Thalib pada tahun 2004, dikutip dari Kepustakaan Presiden.

Baca juga: Ada 5 Tokoh Perempuan di Kabinet Prabowo-Gibran, Sri Mulyani Kembali Jabat Menteri Keuangan

Karier

Retno Marsudi pernah bekerja menjadi staf di Biro Analisa dan Evaluasi untuk kerjasama ASEAN sejak 1986.

Ia mengawali karier sebagai diplomat saat usia 30 tahun.

Saat itu, Retno Marsudi ditugaskan di Australia untuk membahas isu yang memojokkan Indonesia karena pembantaian warga Timor Leste di Santa Cruz, Dili.

Retno Marsudi juga pernah menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar RI di Den Haag, Belanda pada 1997-2001.

Setelah itu, wanita 61 tahun ini juga menduduki kursi Direktur Eropa dan Amerika pada tahun 2001.

Dua tahun kemudian, Retno Marsudi menjadi Direktur Eropa Barat pada tahun 2003.

Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Retno Marsudi bertugas menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai negara di Eropa dan Amerika.

Ia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM, dan FEALAC.

Retno Marsudi diangkat menjadi Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan islandia pada tahun 2005 hingga 2008.

Selanjutnya, Retno menjabat sebagai Direktur Jenderal Eropa dan Amerika yang mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.

Pada tahun 2012, ia juga pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Deen Hag.

Kemudian, pada tanggal 27 Oktober 2014, ia dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi Menteri Luar Negeri Kabinet Kerja hingga tahun 2019.

Lima tahun kemudian, pada 23 Oktober 2019, Retno kembali menjadi Menteri Luar Negeri dan mengurusi berbagai persoalan diplomasi.

Baca juga: Menteri Jokowi Ikut Aksi Bela Palestina, Menlu RI Baca Puisi, Simak Syair Puisi Karya Retno Marsudi

Hal tersebut juga menjadikannya sebagai perempuan pertama yang menjabat Menteri Luar Negeri sekaligus Menlu pertama yang menjabat selama 2 periode.

Selain itu, pengalamannya bergelut dengan urusan diplomasi juga mendorong Menteri Retno Marsudi untuk menulis banyak artikel tentang isu-isu terkait Urusan Luar Negeri.

Tak hanya itu, ia juga mendapat perhatian dunia karena diplomasinya atas persoalan Rohingya hingga mendapat sorotan dari media internasional seperti Al-Jazeera, Reuters, dan The Daily Star.  

Saat awal pandemi Covid-19, Retno Marsudi juga dinilai berpengaruh membantu pemerintah Indonesia dalam penanganan Covid-19 dengan berbagai jurus diplomasi untuk mendapatkan berbagai kebutuhan kesehatan, seperti bantuan vaksin, alat pelindung diri (APD), hingga pemulangan WNI yang berada di luar negeri.

Retno juga dinilai berhasil dalam penyelenggaraan KTT G20 yang diadakan pada tahun 2022.

(*)

Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved