Berita Nasional Terkini

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendikti yang Sebut Alumni LPDP Tak Harus Pulang Ke Indonesia

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Mendikti Saintek yang sebut penerima beasiswa LPDP tidak harus pulang ke Indonesia usai lulus kuliah.

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
KOMPAS.com/ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Kabinet Merah Putih yang sebut penerima beasiswa LPDP tak harus pulang ke Indonesia usai lulus kuliah. 

TRIBUNKALTARA.COM - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro menyatakan bahwa penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan atau LPDP tidak wajib pulang ke Indonesia usai lulus kuliah. 

Menurutnya, pemerintah memberi kesempatan bagi alumni LPDP untuk berkarya di manapun, termasuk jika ingin bekerja pada perusahaan yang baik di luar negeri.

"Enggak (harus pulang), kita memang memberi kesempatan mereka untuk berkarya di mana saja," kata Satryo.

“Lebih baik kamu (penerima LPDP) teruskan ke sana (tempat menempuh pendidikan) saja. Yang penting (jiwanya) merah putih," kata dia.

Lebih lanjut dikatakan oleh Satryo, Indonesia belum memiliki tempat yang baik bagi para penerima LPDP untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki.

Satryo Soemantri Brodjonegoro
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro saat ditemui di kantor Kementerian Koordiantor Bidang Penbangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Jakarta, Selasa (5/11/2024).(KOMPAS.com / IRFAN KAMIL)

Baca juga: Profil Suswono, Cawagub DKI Jakarta Tuai Kritik usai Sarankan Janda Kaya Nikahi Pemuda Pengangguran

"Kita belum punya cukup tempat untuk mereka berkarya. Kasihan dia (penerima LPDP) nanti, ilmunya tinggi, di sini tidak ada wadahnya,” kata Satryo saat ditemui di Kantor Kementerian Koordiantor Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Jakarta, Selasa (5/11/2024).

Adapun, Mendikti Saintek juga menjamin tidak akan ada sanksi bagi para penerima beasiswa LPDP yang tidak kembali ke Indonesia.

Ia turut memastikan bahwa tidak ada aturan oleh LPDP yang mengharuskan mahasiswa untuk pulang ke Indonesia usai lulus.

"Suatu hari siapa tahu ada peraih nobel orang Indonesia, tapi di Amerika. Tidak apa-apa kan? Itu yang positif. Berkarya bisa dimana-mana. Untuk merah putih," kata Satryo.

Pernyataan Satryo ini lantas menuai pro dan kontra. Mereka yang tidak setuju beralasan beasiswa LPDP ini berasal dari pajak rakyat.

Lantas siapakah sosok Satryo Soemantri Brodjonegoro ini? Berikut profilnya.

Baca juga: PROFIL Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-10 Kalimantan Utara

Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro

Satryo Soemantri Brodjonegoro adalah salah satu dari 3 menteri bidang pendidikan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo-Gibran untuk periode 2024-2029.

Ia dipercaya menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Diketahui, Satryo lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956.

Dia adalah anak dari Soemantri Brodjonegoro yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1973.

Ia memperoleh gelar Ph.D di bidang teknik mesin dari University of California, Amerika Serikat dan kemudian bergabung dengan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Satryo merupakan ilmuwan yang telah mengeluarkan berbagai karya tulis ilmiah mencapai lebih dari 99 publikasi.

Satryo pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atau Dirjen Dikti pada 1999-2007.

Di bawah kepemimpinanya, pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia mulai pada Desember 2000 saat institusi pendidikan tinggi yang besar diubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) atau sekarang dikenal sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang dimulai sejak tahun 2000.

Satryo Soemantri Brodjonegoro sempat menjadi Ketua sekaligus Anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia periode 2018-2023.

Sang menteri telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi pendidikan Indonesia.

Baca juga: Profil Eddy Hiariej, Wamen Hukum Kabinet Prabowo-Gibran, Pernah Jadi Tersangka KPK Kasus Gratifikasi

Pria 69 tahun ini pernah bergabung dengan Japan International Cooperation Agency atau yang lebih dikenal dengan nama JICA, dalam perencanaan gedung fakultas teknik Universitas Hasanudin di Gowa.

Sebagai seorang akademisi, Satryo Soemantri Brodjonegoro tidak aktif di partai alias bukan berasal dari kalangan partai politik (parpol).

Selain Satryo Soemantri Brodjonegoro, putra Soemantri Brodjonegoro lainnya adalah Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro (mantan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional 2019-2021 serta Menteri Keuangan 2014-2016).

(*)

Baca berita terkini Tribun Kaltara di Google News

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved