Berita Nasional Terkini
Profil Idrus Marham, Mantan Napi Korupsi Kini Ditunjuk Bahlil Lahadalia Jadi Waketum Partai Golkar
Profil Idrus Marham, mantan Napi korupsi PLTU Riau-1 juga eks Menteri Sosial era Jokowi yang kini ditunjuk oleh Bahlil Lahadalia jadi Waketum Golkar.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Mantan Menteri Sosial, Idrus Marham resmi ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum atau Waketum Golkar bidang Fungsi Kebijakan Publik 2 periode 2024-2029 oleh Bahlil Lahadalia.
Hal itu disampaikan Bahlil selaku Ketua Umum Golkar dalam konferensi pers pengumuman jajaran lengkap DPP Golkar periode 2024-2029 di kantor DPP Golkar pada Kamis (7/11/2024).
Penunjukkan Idrus Marham yang sudah lama dikenal sebagai politisi Partai Golkar menjadi Waketum ini menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat, terutama mengingat rekam jejaknya yang kontroversial.
Idrus pernah terlibat dalam kasus korupsi proyek PLTU Riau-1.

Ia juga menjadi sosok yang getol mengusung nama Bahlil Lahadalia menjadi Ketum Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Dalam kariernya, Idrus Marham pernah menduduki sejumlah posisi penting, termasuk jabatan Menteri Sosial di era Presiden Joko Widodo, sebelum tersandung masalah hukum.
Baca juga: Sosok Rikwanto, Jenderal Eks Kapolda di Kalimantan Masuk Pengurus Golkar Pimpinan Bahlil Lahadalia
Lantas, siapakah sosok Idrus Marham yang pernah jadi mantan Napi korupsi ini? Berikut profilnya.
Profil Idrus Marham
Idrus Marham Lahir di Patampanua, Pinrang, Sulawesi Selatan pada 14 Agustus 1962.
Ia menempuh pendidikan awalnya di daerah kelahirannya,
Usai lulus dari SMA Negeri Pare-Pare, Idrus Marham melanjukan ke Fakultas Syari'ah di IAIN Alauddin, Makasarr dan kemudian menempuh pendidikan S2 di IAIN Walisongo, Semarang.
Pada tahun 2009, ia meraih gelar doktor di Universitas Gadjah Mada dengan predikat cumlaude dengan disertasi yang membahas tentang perkembangan demokrasi Indonesia.
Karier Politik
Karier di dunia politik Idrus Marham dimulai saat dirinya terpilih sebagai anggota MPR RI pada Pemilu 1997.
Keterelibatannya terus berlanjut setelah dirinya berhasil masuk Dewan Perwakilan Rakyat selama tiga periode berturut-turut dari 1999 sampai 2014.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.