Goes to Campus dan BI Mengajar

Goes to Campus TribunKaltara dan Bank Indonesia Gelar BI Mengajar, Mahasiswa UBT Harus Punya Skill

Di Kmapus UBT yang dihadiri mahasiswa dan mahasiswi, Tribun Kaltara Goes to Campus berkolaborasi dengan Bank Indonesia gelar prgram BI Mengajar.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
Kegiatan Goes to Campus TribunKaltara.com berkolaborasi dengan Program Bank Indonesia (BI) Mengajar menyasar mahasiswa dan mahasiswi Universitas Borneo Tarakan (UBT) Kalimantan Utara, hari ini, Senin (18/11/2024). 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN-Para mahasiswa dan mahasiswi Universitas Borneo Tarakan (UBT) menghadiri kegiatan Tribun Kaltara Goes to Campus berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam prgram BI Mengajar yang dilaksanakan hari ini, Senin (18/11/2024) pukul 09.30 Wita di Kampus UBT, Kalimantan Utara.

Tribun Kaltara Goes to Campus dan BI Mengajar ini dibuka Kajur Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi UBT, Agus Tri Darmawanto. Ia menyampaikan, kegiatan BI Mengajarmenjadi bagian penting di dunia pendidikan. Selain mengenalkan Bank Indonesia secara internal dari mahasiswa dan mahasiswi bisa mengejar poin yang ditargetkan sesuai kebijakan yang diterapkan di bangku perkuliahan.

"Jadi tidak cuma kuliah pulang kuliah pulang (kupu kupu). Diharapkan mereka nanti bisa memiliki soft skill, mereka dilatih dan ini penting. Bukan cuma IPK yang dikejar.  Tapi implementasi selepas lulus bisa diterapkan di dunia  kerja, bagaimana keahlian yang bisa ditawarkan," terangnya. 

Mewakili Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kaltara, Wahyu Indra Sukma yang diwakili Rifqi Andi Febrianto, Ekonom KPwBI Provinsi Kaltara menyampaikan kegiatan BI Mengajar sebagai wujud Bank Indonesia hadir bersama pemerintah mendukung pertumbuhan perekonomian. 

Baca juga: Momen Tribun Kaltara Goes to Campus, Kontribusi Pertamina Dukung Pembangunan Berkelanjutan Kaltara

Bank Indonesia perlu hadir di masyarakat terutama di dunia pendidikan dalam rangka peningkatan pengetahuan mahasiswa.

"BI Mengajar ada materi luas dan menjadi pahaman mahasiswa tentang dunia BI baik UMKM dan Pengadaan Jasa.  Siapa tahu nanti bisa belajar tentang UMKM yang ingin membuka usaha sendiri bagaimana BI memaparkan kategori kecil menengah," paparnya.

BI Mengajar ini menghadirkan narasumber  Arham Aras dari Bank Indonesia Kaltara.   Arham Aras menyampaikan materi berkaitan dengan tema Peran Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM.

Dikatakan Arham Aras, peran BI adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Di antaranya mengeluarkan alat pembayaran yang sah dari suatu negara. Kemudian merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, menjaga stabilitas sistem keuangan dan menjalankan fungsi sebagai "lender of the last resort".

Adapun urgensi pengembangan UMKM/Wirausaha, pertama melihat peran strategis UMKM Indonesia. Di antaranya pertama memberikan kontribusi terhadap PDB dimana dijelaskan nilainya mencapai Rp7.034,14 triliun. Kedua, karena UMKM berkontribusi pada pasar tenaga kerja dan ekspor.

Goes to Campus UBT 02 18112024.jpg
Kegiatan Goes to Campus TribunKaltara.com berkolaborasi dengan Program Bank Indonesia (BI) Mengajar dmenyasar mahasiswa dan mahasiswi Universitas Borneo Tarakan (UBT), Kalimantan Utara hari ini, Senin (18/11/2024).

Penyerapan naker mencapai 96,61 persen dan untuk ekspor non migas mencapai 119,56 juta tenaga kerja. Kemudian  untuk ekspor migas sebanyak 15,65  persen dengan nilai Rp339.190,5 miliar.

Dari sisi urgensi pengembangan UMKM memanfaatkan teknologi digital yany meningkatkan efisiensi dan peningkatan produktivitas mendorong  UMKM naik kelas. 

Kemudian pemateri kedua diisi oleh Khoirul Solihin, membawakan materi berkaitan pengadaan barang dan jasa. Dimana dijelaskan Khoiril, prinsip pengadaan yang baik harus efisiensi pada proses, kemudian pengadaan mengedepankan governance risk-comploance.

"Penerapan asas transparansi akuntabel dengan mekanisme four-eyes principles yang pelaksanaannya dilakukan secara independen dan taat hukum untuk menjaga tata kelola dan kredibilitas BI," paparnya.

Selain itu pengadaan yang baik harus sustainability atau menjamin visi misi organisasi secara berkesinambungan.

"Tentunya dimulai dari perencanaan dan proses penyusunan rencana pengadaan, penyusunan renxana pengadaan oleh satker,pembahasan rencana dan strategi pengadaan dan kesepakatan rencana pengadaan," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

 

 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved