Dishub Imbau Jangan Buang Sampah di Sungai Sesayap, Jalur Speedboat Reguler Tana Tidung-Tarakan 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG- Sungai Sesayap sering ditemui banyak kayu hanyut dan sampah. Padahal Sungai Sesayap ini sering dilalui speedboat reguler dari Tana Tidung menuju Tarakan, Kalimantan Utara.

Melibat banyaknya kayu hanyut dan sampah, di Sungai Sesayao, Dinas Perhubungan (Dishub) Tana Tidung imbau masyarakat tidak buang sampah di kawasan perairan.

Hal ini disampaikan Kepala Dishub Tana Tidung, Arief Prasetiawan kepada TribunKaltara.com Saat ditemui di Kantor Dinas Perhubungan Jl Perintis, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara )

"Kami imbau untuk masyarakat khususnya pengguna layanan kendaraan air untuk tidak buang sampah ke sungai karena sungai yang kotor juga tidak baik untuk aktivitas kita di perairan," ujar Arief.

Baca juga: Beroperasi Dua Kali Sepekan, Speedboat Reguler SB Harapanku Express Menuju Bunyu Siang Ini

Bagi calon penumpang speedboat reguler yang siap berangkat dari Tana Tidung tujuan Tarakan hari ini Selasa (19/11/2024), berikut ini jadwal keberangkatannya. 

Keberangkatan speedboat reguler pertama dilakukan pukul 9.15 WITA dengan menggunakan Harapan Baru Express.

Keberangkatan kedua dengan speedboat reguler Minsen Express dijadwalkan pada pukul 14.15 WITA.

Lalu speedboat reguler terkahir  berangkat pukul 15.00 WITA dengan menggunakan Lumba-Lumba Express.

Tiga speedboat reguler ini berangkat dari Pelabuhan Keramat Sedulun, Tana Tidung.

Calon penumpang diharap sudah berada di Pelabuhan Keramat Tideng Pale sekurangnya 30 menit sebelum jam keberangkatan agar tidak tertinggal speedboat reguler

Kapasitas untuk satu armada speedboat reguler maksimal 40 orang penumpang sehingga untuk tiga armada dapat mengangkut 120 penumpang.

Adapun tarif tiket yang akan dikenakan kepada penumpang speedboat reguler dari Tana Tidung menuju Tarakan yaitu Rp 235 ribu perorang.

Durasi perjalanan speedboat reguler dari Tana Tidung diperkirakan selama tiga jam hingga sampai ke Tarakan.

(*)

Penulis : Rismayanti