Berita Nasional Terkini
Profil Maya Watono, Dipilih Erick Thohir Jabat Dirut InJourney, Kini Jadi Bos Wanita Termuda di BUMN
Inilah profil Maya Watono, sosok perempuan termuda yang jabat Direktur Utama InJourney, pilihan Menteri BUMN Erick Thohir.
Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
TRIBUNKALTARA.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negaa (BUMN) Erick Thohir mengangkat Maya Watono sebagai Direktur Utama Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney.
Ia ditunjuk sebagai Direkur Utama InJourney melalui Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir selaku pemegang saham Nomor SK-282/MBU/11/2024.
Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham perseroan yang berlangsung Kamis (21/11/2024).
Berdasarkan keterangan InJourney, terpilihnya Maya Watono sebagai Direktur Utama InJourney membuat sosoknya jadi direktur utama perempuan termuda di BUMN.

Pgs Corporate Secretary Group Head InJourney, Yudhistira Setiawan mengatakan bahwa Maya bukanlah sosok baru di InJourney.
Ia pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran Tugas Direktur Utama InJourney 14 Januari 2022.
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Apresiasi Gerak Cepat PLN Hadirkan Energi Bersih di IKN
"Selama menjadi Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata serta Plt Direktur Utama, Ibu Maya Watono telah menunjukkan dedikasinya yang kuat dan berhasil mengawal InJourney dalam melaksanakan transformasinya," kata dia.
Lantas, seperti apakah profil dan rekam jejak Maya Watono? Simak sosoknya berikut ini.
Profil Maya Watono
Maya Watono lahir di Jakarta pada 12 Mei 1982.
Ia memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas of Western Australia pada 2004 dan gelar Sarjana Sains (Kehormatan) di universitas yang sama.
Setelah lulus kuliah, ia memulai karier di dunia agensi periklanan sejak 17 tahun lalu.
Maya pernah menduduki posisi strategis sebagai General Manager Dwi Sapta Group (2007-2014) dan CEO Dwi Sapta Group (2015-2018).
Wanita 42 tahun itu juga pernah menjadi perempuan pertama dan termuda yang menduduki posisi Country CEO Dentsu Indonesia (2019-2022).

Maya memiliki pengalaman yang panjang di bidang periklanan.
Dalam unggahan Instagram kolaborasinya dengan Majalah Fortune, disebutkan kariernya diawali ketika ia diminta ayahnya memimpin agensi periklanan baru di bawah Dwi Sapta Group dengan berbekal sepuluh pegawai dan satu klien saat usianya masih 24 tahun pada 2006.
Baca juga: Mutasi Polri Terbaru 2024, Cek Profil Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri, Lulusan Terbaik Akpol 1989
“Waktu itu Pak Adji, ayah saya buka MainAd, kantor agensi iklan baru di daerah Cipete Jakarta Selatan. Klien baru satu orang, staf baru sepuluh,” cerita Maya saat menghadiri Media Gathering, Reshaping Indonesian Media and Advertising Landscape in 2019 di Jakarta, Kamis (13/12/2019).
“Saya tanya ke ayah saya waktu itu, role-nya harus ngapain? Dijawablah, jaga gedung aja di Cipete, tiga lantai. Ha-ha-ha,” kisahnya.
Kemudian Maya menerima tawaran ayahnya.
“Waktu itu saya bilang, okay, saya akan coba 3 bulan, 6 bulan. Kalau saya suka, saya stay. Kalau enggak, aku akan balik ke Australia. Sampai 12 tahun kemudian, rupanya saya masih di sini, karena I love what I do. Dulu di Dwi Sapta, saya punya karyawan 500 orang, efektif Januari 2019, saya akan punya 900 plus orang!,” ujar Maya.
Keberhasilan Maya menduduki jabatan tertinggi saat ini tidak hanya karena sang ayah tapi juga buah manis dari kerja keras dan ketekunannya untuk selalu berinovasi dan berkreasi.
Kala itu, Maya berhasil mengembangkan bisnis baru ayahnya dengan sangat pesat.
Setelah berhasil, Maya langsung mendapat tanggung jawab baru untuk memegang DSP Media, sebuah media house agency.
Di bawah kepemimpinannya, DSP Media mampu berkembang lima kali lipat karena perubahan struktur, sistem, dan job flow yang dilakukan Maya.
Kesuksesan Maya membuat dirinya diangkat menjadi Managing Director Dwi Sapta Group pada 2012.
Baca juga: Profil Reza Artamevia, Penyanyi Era 1990-an yang Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Penipuan Berlian
Ia menangani enam perusahaan dan menelurkan dua perusahaan baru, yaitu Main Media dan iNexus.
Kariernya di industri periklanan Indonesia terus berproges bahkan ia menjadi Ketua International Affairs Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) sampai dipercaya menggantikan ayahnya sebagai CEO Dwi Sapta Group pada 2017.
Hal itu berbarengan saat ia dipilih menjadi CEO di Dentsu Aegis Network.
Beberapa penghargaan yang pernah diraih oleh Maya Watono antara lain ialah terpilih menjadi Woman Leading Change Asia yang diselenggarakan oleh Campaign Asia di tahun 2019.
Ia masuk sebagai 40 Under 40 Fortune Indonesia di tahun 2022, terpilih sebagai Indonesia Women Business Leader yang diselenggarakan oleh SWA Magazine, serta terpilih sebagai Asia-Pacific's 50 Most Influential and Purposeful Marketers #AuthenticLeader di tahun 2024.
(*)
Baca berita Tribun Kaltara terkini di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.