Penerapan Retribusi Parkir di Pelabuhan Keramat Sedulun Tana Tidung Direncanakan Mulai Tahun 2025

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Dinas Perhubungan ( Dishub ) rencanakan mulai menerapkan penarikan Retribusi Parkir di pelabuhan speedboat reguler Keramat Sedulun tahun 2025.

Disampaikan Kepala Bidang Keselamatan dan Sarpras Dishub Tana Tidung, Didakus Pito kepada TribunKaltara.com, penerapan Retribusi Parkir ini akan diberlakukan setelah pemasangan fasilitas parkir di Pelabuhan Keramat Sedulun.

"Kemungkinan tahun depan baru diberlakukan karena kita kan harus siapkan posko pungut sama portalnya juga supaya orang tidak seenaknya keluar masuk," ujar Didakus Pito, Selasa (3/12/224).

Selain pemasangan posko pungut dan portal, Dishub Tana Tidung akan lebih dulu membangun kenopo untuk tempat lindung kendaraan bermotor khususnya roda dua yang diparkirkan di Pelabuhan Keramat Sedulun.

Baca juga: Berangkat dari Pelabuhan Keramat Sedulun, Cek Jadwal Speedboat Reguler Tana Tidung-Tarakan Hari Ini

"Untuk kanopi mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa kita buat untuk tempat lindung kendaraannya Retribusi Parkir ini kan kalau kita ada layanan fasilitasnya baru kita bisa pungut," ungkapnya.

Untuk diketahui area yang akan digunakan sebagai lahan parkir di Pelabuhan Keramat Sedulun ini juga sering digunakan masyarakat untuk mobilitas khususnya dari Desa Tideng Pale ke Desa Sedulun.

Agar masyarakat masih dapat melewati jalan di sekitar Pelabuhan Keramat Sedulun, Dishub Tana Tidung hanya akan menutup sebagian dari lahan yang akan dijadikan lahan parkir.

"Tapi tidak semua kita portal karena masyarakat juga kan sering lewat di depan pelabuhan itu untuk mobilitas jadi kami hanya portal sebagian saja supaya satu  sisinya itu masih bisa dipakai untuk jalan umum," terangnya.

Hal ini dilakukan karena melihat kondisi jalan alternatif yang digunakan masyarakat selain di area Pelabuhan Keramat Sedulun berupa tanjakan dan turunan yang cukup terjal sehingga dapat membahayakan pengguna jalan.

"Kenapa kami masih buka untuk masyarakat lewat disitu, karena kalau mau lewat yang tanjakan dan turunan itu kan cukup tinggi jadi dari sisi keselamatan perlu dipertimbangkan dan biasanya memang masyarakat yang kurang lincah bawa kendaraan lebih milih lewat di depan pelabuhan itu," lanjutnya.

Saat ini Dishub Tana Tidung juga sedang mencoba mengatur posisi pintu masuk dan keluar parkir di Pelabuhan Keramat Sedulun agar penerapan Retribusi Parkirnya lebih baik.

"Kami juga masih pertimbangkan juga untuk pintu keluar masuk parkirnya itu bagaimana apakah di sisi berbeda atau pakai satu sisi saja itu yang masih kami coba atur," katanya.

Ia menambahkan untuk petugas yang akan melakukan penarikan Retribusi Parkir langsung dari anggota Dishub Tana Tidung karena melihat kebutuhan petugas parkir tidak banyak.

"Nanti yang kita tugaskan untuk menjaga parkir itu dari Dishub sendiri karena tidak banyak juga kan dibutuhkan petugasnya, nanti kalau misal sudah banyak tempat-tempat penarikan Retribusi Parkir itu baru kita libatkan pihak ketiga," tambahnya.

Baca juga: Berangkat dari Pelabuhan Keramat Sedulun, Berikut Jadwal Speedboat Reguler Tana Tidung-Tarakan

Nantinya penerapan Retribusi Parkir tidak hanya diperuntukkan bagi pengendara parkir harian tapi juga diberlakukan sistem berlangganan yang diperuntukkan bagi ojek dan buruh pelabuhan ataupun masyarakat yang setiap hari melakukan aktivitas di Pelabuhan Keramat Sedulun.