Berita Nasional Terkini
Sosok 2 Jenderal Lulusan Akpol 1991 Dapat Perintah Kapolri Kejar Gembong Narkoba Fredy Pratama
Sosok Jenderal polisi lulusan Akpol 1991 yang diperintah Kapolri kejar gembong Narkoba Fredy Pratama yakni Wahyu Widada dan Krishna Murti.
TRIBUNKALTARA.COM - Inilah sosok dua Jenderal polisi lulusan Akpol 1991 yang diperintah oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kejar gembong Narkoba Fredy Pratama.
Sosok Jenderal polisi lulusan Akpol 1991 yang diperintah oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo itu, yakni Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti.
Diketahui, Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti merupakan rekan seangkatan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Akpol 1991.
Kini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo perintahkan langsung Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada dan Kadiv Hubinter Polri Irjen Krishna Murti turun tangan kejar gembong Narkoba Fredy Pratama.
Nama gembong Narkoba Fredy Pratama memang salah satu gembong Narkoba paling dicari oleh Polri.
Makanya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan dua rekannya di Akpol 1991 untuk kejar langsung gembong Narkoba Fredy Pratama itu.

Baca juga: Penggerebekan di Rumah Pelaku Diduga Pengedar Narkoba di Tarakan Nihil, Begini Kronologinya
Kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri terus berupaya menangkap gembong Narkoba Fredy Pratama.
Termasuk kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Polri terus menangkapi jaringan gembong Narkoba Fredy Pratama di Indonesia.
Dalam artikel ini tersaji juga penjelasan Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa soal pengejaran gembong Narkoba Fredy Pratama.
"Tentunya saat ini saya sudah perintahkan Kabareskrim dan Kadiv Hubinter untuk terus melakukan kegiatan, dalam hal ini baik dengan interpol ataupun dengan kegiatan police to police untuk terus mengejar keberadaan dari Fredy Pratama," kata Sigit dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/12/2024).
Sigit mengatakan sejauh ini jajaran Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan jajaran Polda wilayah tak pernah berhenti menangkap jaringan Fredy Pratama yang mengedarkan narkoba di Indonesia.
Sehingga, cepat atau lambat Sigit meminta agar jajarannya menangkap Fredy Pratama.
"Walaupun kita tahu bahwa jaringannya terus kita ungkap namun Saya juga sudah perintahkan untuk cepat atau lambat fredy Pratama harus bisa diamankan," tegasnya.
Untuk informasi, Bareskrim Polri masih berupaya menangkap bandar narkoba jaringan internasional, Fredy Pratama yang kini masih buron.
Dari penyelidikan kepolisian, Fredy Pratama hingga saat ini masih terus aktif mendistribusikan barang haram tersebut ke wilayah Malaysia dan Indonesia.
"Untuk masalah Fredy Pratama masih kerja sama ya, dia masih aktif mengirim barang-barang di wilayah Malaysia dan Indonesia," kata Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Kamis (28/11/2024).
Untuk itu, Mukti Juharsa mengatakan pihaknya melakukan kerja sama dengan Kepolisian Kerajaan Malaysia (Polis Diraja Malaysia/PDRM) untuk melakukan pengawasan dan penangkapan terhadap buronan narkoba termasuk kaki tangan Fredy Pratama.
"Pasti ada (jaringan Fredy Pratama di Malaysia), makanya kita udah join sama-sama," ucap Mukti Juharsa.
Adapun polisi menyebut sejumlah kendala yang membuat pihak kepolisian kesulitan untuk menangkap Fredy Pratama.
"Untuk Fredy Pratama keberadaannya ini, masih terindikasi di Thailand cuma kita masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan," ujar Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa kepada wartawan, Jumat (29/12/2023) kemarin.
Mukti mengatakan salah satu kendala yang dihadapi pihaknya adalah karena Fredy Pratama dilindungi sekelompok gengster di Thailand.
"Dia dilindungi oleh gengster, karena orang tuanya adalah bagian daripada sindikasi narkoba di daerah Thailand.
Jadi mohon waktu lah bersabar.
Jadi kita tetap upaya untuk itu (penangkapan)," ucap Mukti Juharsa.
Lebih jauh, Mukti Juharsa menjelaskan, saat ini Bareskrim telah menjalin kerja sama dengan sejumlah stakeholder terkait untuk mempercepat proses penangkapan.
"Sekarang kita sudah join dengan BNN, untuk melakukan gabungan antara BNN, Bareskrim, Bea Cukai, Kepolisian Thailand, Divhubinter dan Bea Cukai dari Thailand, dan Interpol," tutur Mukti Juharsa.

Baca juga: BREAKING NEWS- BNNP Kaltara dan Polres Tarakan Grebek Rumah Diduga Pengedar Narkoba, Masuk DPO
Profil Kabareskrim Komjen Wahyu Widada
Komjen Wahyu Widada merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) atau Adhi Makayasa angkatan 1991.
Wahyu Widada dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo adalah teman satu angkatan.
Pria kelahiran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ini pernah menjadi Kapolda Aceh.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Aceh pada tahun 2020, Komjen Wahyu Widada adalah Kapolda Gorontalo 2019 dan Wakapolda Riau 2018.
Wahyu muda juga pernah menempuh pendidikan kejuruan di Sekolah Penerbang pada 1995.
Sementara untuk pendidikan kedinasan, Wahyu menempuh pendidikan di PTIK pada 1998, Sespim Polri pada 2006 dan Sespimti pada 2014.
Komjen Wahyu Widada tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Metro Pademangan, Wakapolres Bekasi, Kapolres Pekalongan, Kapolres Metro Tangerang, Kapolres Metro Tangerang Kota, Dirkrimsus Polda Banten.
Dia juga sempat menjadi sekretaris pribadi pimpinan (spripim) Polda Metro Jaya dan sekretaris pribadi (sespri) Kapolri.
Saat menjadi Kapolres Metro Tangerang dan Kapolres Metro Tangerang Kota, Komjen Wahyu Widada dan jajarannya mengungkap banyak kasus di antaranya pembunuhan waria di Kepala Dua, mengamankan gereja Christ Cathedral dari ancaman bom, pembunuhan Inneke di Karawaci.
Wahyu dan jajarannya juga mengungkap kasus pembunuhan Kepala Kantor Pos dan Giro Cabang Cipondoh, pembunuhan dosen UI, pembunuhan penjual somay, pengeroyokan siswa SMP hingga tewas.
Saat menjadi Kapolda Aceh, Komjen Wahyu Widada menghadiahi seorang nenek dengan sebuah rumah layak huni pada akhir Juni 2020.
Komjen Wahyu Widada juga memimpin pemusnahan 10 hektare ladang ganja yang terletak di pegunungan Aceh Besar, pengungkapan mafia penjual organ harimau hingga sisik trenggiling senilai Rp 6,3 miliar.
Untuk memutus mata rantai penularan COVID-19 di Aceh, Komjen Wahyu Widada juga membentuk Tim Peucrok COVID-19.
Tim ini bertugas memburu pelanggar protokol kesehatan.
Pada Juli 2021, Komjen Wahyu Widada menjabat sebagai Asisten SDM Polri.
Selanjutnya pada awal 2023 tepatnya apda Februari, Komjen Wahyu Widada ditunjuk sebagai Kabaintelkam Polri menggantikan Komjen Ahmad Dofiri.
Kini, Wahyu Widada ditunjuk menjadi Kabareskrim menggantikan Komjen Agus Andrianto.
Biodata Komjen Wahyu Widada
Nama : Wahyu Widada
Tempat dan Tanggal Lahir : Kadirojo, Kalasan, Sleman, D.I.Y., 11 September 1969
Agama : Islam
Profesi : Pati Polri
Pangkat : Komjen
Istri : Winta
Anak : -
Lulusan Akpol : 1991 (Adhi Makayasa)
Instagram : @wahyuwidada
Facebook : -
Pendidikan Polri:
Akpol (1991) (lulusan terbaik)
PTIK (1998)
Sespim (2006) (lulusan terbaik)
Sespimti (2014)
Pendidikan Kejuruan:
Sekolah Penerbang (1995)
Pa Interkrim (1996)
Pa Brimob (1996)
National Management Course (2002)
Riwayat Jabatan:
Pama Subdit Poludara Ditsamapta Polri (04—07—1992)
Co Pilot Sat Yaptar Subdit Poludara Ditsamapta Polri (01—03—1994)
Co Pilot Satyaptar Subdit Poludara Ditsamapta Polri (01—01—1996)
Pama PTIK Polri (01—08—1996)
Pama Ditsamapta Polri (01—07—1998)
Paur Ro Bangpers Ditsamapta Polri (01—10—1998)
Paban Muda Kermadik Padya Bangdik Paban III/Dik Spers (01—11—2000)
Kapolsek Metro Pademangan (04—10—2001)
Wakapolres Bekasi (11—10—2004)
Ses Spripim Polda Metro Jaya (23—02—2005)
Kasubbag Mutjabpama Bag Mutjab Robinkar SDE SDM Polri (17—11—2006)
Pamen SDE SDM Polri (12—12—2006)
Kapolres Pekalongan (19—12—2008)
Sespri Kapolri (17—10—2009)
Kapolres Metro Tangerang (29—09—2010)
Kapolres Metro Tangerang Kota (19—10—2011)
Dirreskrimsus Polda Banten (30—05—2013)
Analis Kebijakan Madya Bidang Pidter Bareskrim Polri[4] (26—03—2014)
Staf Kepresidenan (Pamen Bareskrim) (11—09—2015)
Kabagren Rojianstra SSDM Polri (31—12—2015)
Waketbid Minwa STIK PTIK (14—11—2016)
Karojianstra SSDM Polri (18—04—2017)
Wakapolda Riau (14—10-2018)
Kapolda Gorontalo (21—10—2019)
Kapolda Aceh (03—02—2020)
Asisten SDM Kapolri (26—07—2021)
Kabaintelkam Polri (26—02—2023).
Kabareskrim Polri
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Perintahkan Dua Jenderal Top Turun Tangan, Kapolri: Cepat Atau Lambat, Fredy Pratama Harus Diamankan, https://www.tribunnews.com/nasional/2024/12/05/perintahkan-dua-jenderal-top-turun-tangan-kapolri-cepat-atau-lambat-fredy-pratama-harus-diamankan.
Penulis: Abdi Ryanda Shakti
Editor: Wahyu Aji
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Wahyu Widada
Krishna Murti
Akpol
gembong Narkoba
Fredy Pratama
narkoba
Kabareskrim
polisi
Jenderal
sosok
TribunKaltara.com
Mukti Juharsa
Komjen
Irjen Pol
Cara Daftar Upacara 17 Agustus 2025 di Istana Negara, Siap-siap War, Kuota Terbatas |
![]() |
---|
Cara Verifikasi Rekening di Info GTK biar Insentif Guru Non-ASN 2025 Cair, Ikuti Tahapannya |
![]() |
---|
Cara Daftar Beasiswa Paragon 2025, Batas Akhir 31 Agustus, Cek Persyaratannya |
![]() |
---|
3 Telegram Mutasi Polri Terbaru Polda NTT, Irjen Rudi Darmoko Sasar Polairud hingga Bhabinkamtibmas |
![]() |
---|
18 Agustus 2025 Ditetapkan jadi Hari Libur Nasional, Diimbau Gelar Kegiatan Semarakkan HUT ke-80 RI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.