Berita Kaltara Terkini
Tekan Prevalensi Stunting di Kaltara, BKKBN Luncurkan Program Genting, Gaet Pelaku Usaha
Launching program Genting, BKKBN libatkan para pelaku usaha untuk menggerakkan masyarakat terutama dalam hal pencegahan stunting
Penulis: Desi Kartika Ayu | Editor: Cornel Dimas Satrio
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Sebagai salah satu upaya menekan prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara melalui BKKBN telah meluncurkan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) Tahun 2024.
Kegiatan peluncuran berlangsung di gedung Bepekot kantor DPMD Kabupaten Bulungan, Kamis (5/12/2024).
Dengan adanya Genting, Pemprov Kaltara berharap kolaborasi dari seluruh stakeholder baik dari perusahaan mitra Kaltara maupun OPD terkait, sehingga persoalan stunting di bumi benuanta ini segera mendapat penanganan yang efektif dan efisien.
Koordinator BKKBN Kaltara, Herman Melani mengatakan bahwa program Genting telah sesuai dengan arahan dari Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang salah satu tugas utamanya adalah untuk menggerakkan masyarakat terutama dalam hal pencegahan stunting.
"Sesuai dengan arahan dari Pak Menteri, jadi kita harus menggerakkan masyarakat untuk turut mencegah stunting di Kaltara," kata Herman saat ditemui usai peluncuran Genting, Kamis (5/12/2024).
Herman menyebutkan, program Genting masih dalam proses penjajakan, oleh karena itu perusahaan atau stakeholder yang terlibat masih sangat terbatas.
"Untuk hari ini yang kita luncurkan sebagai orang tua asuh ada PT PKN, PT Telkom dan PT Pertamina Bunyu," ucapnya.

Baca juga: Pemprov Kaltara Optimis Bisa Capai Target Nasional Penurunan Angka Stunting
Lebih lanjut, Herman menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan yang telah terpilih sebagai orang tua asuh dalam pencegahan stunting di Kaltara, nantinya akan diberikan kebebasan untuk menentukan kemampuan dalam mengasuh keluarga stunting sesuai dengan data dari BKKBN.
"Tugas orang tua asuh nanti ini adalah menyiapkan bantuan nutrisi keluarga yang berisiko stunting, mulai dari ibu hamil hingga masa pertumbuhan anak usia dini," kata Herman.
"Nah untuk kemampuan nanti kita akan buatkan akad atau perjanjian dengan Perusahaan sebagai orang tua asuh, mereka kuatnya berapa. Misalkan perusahaan A mampu mengasuh 100 keluarga, ya kita buatkan itu," ujarnya menambahkan.
Dalam hal ini, Herman cukup optimis, bahwa dengan program Genting akan sangat membantu pemerintah dalam menurunkan angka prevalensi stunting.
"Rasio stunting di Kaltara sekitar 29.000 keluarga, kalau hanya mengandalkan pemerintah saya rasa kurang efektif," ungkapnya.
(*)
TribunKaltara.com / Desi Kartika
Pengadilan Tinggi Kaltara Kuatkan Putusan PN Tanjung Selor, Denda Rp 85 Miliar PT PMJ tak Berubah |
![]() |
---|
Adakan Fasilitas Gym di Lingkungan Pemprov Kaltara, Zainal Ajak ASN Pakai untuk Olahraga Bersama |
![]() |
---|
Kaltara Segera Miliki Terminal Tipe A, Dishub: Lahan di Km 2 Tanjung Selor jadi Lokasi Potensial |
![]() |
---|
Berkas Kasus Korupsi Pembangunan Gedung BPSDM Kaltara dalam Penelitian JPU, Penyidik Tunggu 14 Hari |
![]() |
---|
Ketua Bawaslu Kaltara Dorong Penguatan Kelembagaan, Singgung Beban Kerja Petugas Ad Hoc |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.