Berita Bulungan Terkini

Marnos, Petani di Kelubir Bulungan yang Sukses Kembangkan Peternakan Kambing

Petani di Desa Kelubir, Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), sukses mengembangkan peternakan kambing.

Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Edy Nugroho
Marnos dan ternak kambing yang dikembangkan sejak beberapa bulan terakhir. (Tribunkaltara.com/Edy Nugroho) 

TRIBUNKALTARA.COM, BULUNGAN - Petani di Desa Kelubir, Tanjung Palas Utara Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara), sukses mengembangkan peternakan kambing.

Dia adalah Marnos Paru. Bermula hanya sepasang kambing (jantan dan betina) bantuan dari PT Pesona Khatulistiwa Nusantara (PLN), hanya dalam tiga bulan kini telah berkembang biak menjadi 7 ekor. 

"Sangat menyenangkan. Beternak memang menjadi kesukaan saya. Sebelum ini, kami juga sudah ternak babi," kata Marnos Paru, yang kelahiran Krayan, Nunukan itu.

Menurutnya, memelihara ternak kambing sangat mudah, bahkan lebih mudah dari beternak babi seperti yang dilakukan sebelumnya. 

Baca juga: Jelang Berakhirnya Masa Jabatan, Presiden Jokowi Mulai Kemas-kemas Barang, Boyong 43 Kambing ke Solo

Pakan ternak banyak tersedia di sekitar kandang tempat dia memelihara kambing.

"Ada rumput yang kami tanami, juga banyak jagung di sini yang menjadi pakan kesukaannya," kata Marnos.

Dia mengaku, akan terus mengembangkan peternakan kambing miliknya.

Anak kambing hasil kembang biak indukan dan pejantan yang diperoleh dari bantuan, akan dikembangkan menjadi banyak.

"Tidak saya jual. Biarkan berkembang lebih banyak lagi. Ini potensial untuk masa depan. Bahkan untuk anak-anak," ungkap Marnos yang dijumpai di kandang kambing miliknya, beberapa hari lalu.

Kambing yang dipelihara Marnos, berjenis kambing Boer. Yakni, peranakan kambing asal Afrika.

Memilih ternak Kambing Boer, menurut Marnos, karena perawatannya yang tidak terlalu menyulitkan.

Bahkan relatif lebih mudah ketimbang perawatan kambing biasa.

Ia menyebut, Kambing Boer tergolong kambing rakus, sehingga dapat mengonsumsi pakan apa pun.

Namun pemberian pakan menurutnya harus disesuaikan dengan nutrisi yang dibutuhkan kambing, seperti serat dan protein.

Dia memberikan pakan rumput dan sentrat agar kebutuhan nutrisinya seimbang.

"Di sini sekalian ada pembuatan konsentrat (pakan) ternak sendiri. Bahannya ada semua di sini. Seperti jagung, banyak kami tanami sendiri. Termasuk rumputnya juga ditanam sendiri," ujarnya.

Pertumbuhan Kambing Boer sangat cepat serta persentase daging karkas tinggi.

Hewan yang asal muasalnya dari Afrika Selatan ini memiliki ciri-ciri khusus sehingga mudah dikenali.

Berbeda dengan kambing pada umumnya, Kambing Boer memiliki tubuh lebar, panjang dan berbulu putih.

Selain itu, dikutip dari berbagai sumber, menyebutkan kaki Kambing Boer agak pendek, berhidung cembung, bertelinga panjang menggantung, berkepala warna cokelat kemerahan atau cokelat muda hingga cokelat tua.

Kambing Boer disebut juga kambing pedaging sesungguhnya.

Pada umur lima hingga enam bulan, kambing ini dapat mencapai berat 35 kg– 45 kg.

Dibandingkan dengan kambing lokal, persentase daging pada karkas Kambing Boer jauh lebih tinggi, mencapai 40 persen – 50 persen dari berat tubuhnya.

Baca juga: Profil Baim Alkatiri, Mantan Artis Cilik Ungkap Dugaan Eksploitasi saat Kecil, Kini Jualan Kambing

Selain beternak kambing, Marnos tetap dengan mata pencaharian utama sebagai petani.

Juga membudidayakan babi. 

"Rencananya mau saya jadikan satu di sini semua nanti. Cuma kandangnya saja dipisahkan. Biar enak kita peliharanya," imbuh Marnos. 

(*)

Penulis: Edy Nugroho

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved