Kabar Artis

Profil Gus Iqdam, Pendakwah yang Disorot usai Bela Gus Miftah dan Sindir Netizen sebagai Penghujat

Profil Gus Iqdam, pendakwah yang viral karena bela Gus Miftah dan sebut netizen sebagai penghujat, pernah tuai kontroversi usai sebut Palestina aman.

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
Kolase TribunKaltara
Profil Gus Iqdam, pendakwah yang disorot usai bela Gus Miftah hingga sindir netizen sebagai penghujat, pernah tuai kontroversi karena sebut kondisi Palestina aman. 

Profil Gus Iqdam

Agus Muhammad Iqdam Kholid atau dikenal dengan Gus Iqdam merupakan pria kelahiran Blitar pada 27 September 1993.

Ia termasuk dalam pendakwah muda Nahdlatul Ulama.

Iqdam merupakan anak terakhir dari empat bersaudara pasangan KH Kholid dan Hj Ny Lanraul Farida,

Dirinya dipanggil dengan sebutan Gus karena merupakan keturunan atau cucu dari kiai ternama, yakni Romo Kiai Zubaidil Abdul Ghofur.

Baca juga: Gus Miftah Minta Haters Jaga Lisan, Soal Tudingan Istri Denny Caknan Hamil Duluan Sebelum Menikah

Istrinya, Aning Nilatin Nihayah atau Ning Nila merupakan anak kiai ternama, KH Thoha Widodo Zaini Munawwir.

Pasangan yang menikah pada 2021 ini dikaruniai satu orang anak laki-laki bernama Ahmad Novel Zubaidi Al Munawwir, dan dipanggil Gus Novel.

Nama Gus Iqdam sendiri mulai dikenal publik karena gaya dakwahnya yang unik dan mudah dipahami oleh berbagai kalangan, khususnya para generasi milenial dan Gen Z.

Dalam dakwahnya, Gus Iqdam mengisi ceramah dengan gaya yang santai, lucu, dan ceplas-ceplos, sehingga bisa merangkul semua kalangan bahkan termasuk anak punk hingga mantan disc jockey (DJ).

Sejak 2018, ia mulai aktif mendakwah menyampaikan pesan-pesan agama hingga memberikan motivasi dan inspirasi kepada para jamaahnya.

Gus Iqdam juga merupakan pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, yang berarti jalan taubat.

Jamaah di dalam Majelis Ta'lim ini tak hanya berfokus pada santri saja, melainkan dari kalangan yang bahka sama sekali tak paham ilmu agama dan mempunyai keinginan belajar.

Ia menghadirkan majelis itu sebagai tempat mengaji bagi orang-orang yang berideologi jalanan, marginal, dan kerap berurusan dengan dunia kriminal.

Melalui dakwahnya, Gus Iqdam mencoba untuk mengajak mereka agar mau belajar dan mengaji bersama-sama.

Dalam berdakwah, Gus Iqdam juga memiliki keunikan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved