Berita Nunukan Terkini

Pedagang di Pasar Inhutani Nunukan Mengeluh, 2 Kapal tak Beroperasi, Harga Naik Hingga Sepi Pembeli

Pedagang di Pasar Inhutani Nunukan, Kaltara keluhkan kenaikan harga sejumlah Bapok, utamanya bumbu dapur yang diikuti dengan sepinya pembeli.

Penulis: Febrianus Felis | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com / Febrianus Felis
Pedagang di Pasar Inhutani Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) keluhkan kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok (Bapok), utamanya bumbu dapur yang diikuti dengan sepinya pembeli, Senin (30/12/2024), sore. 

TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Pedagang di Pasar Inhutani Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara) keluhkan kenaikan harga sejumlah barang kebutuhan pokok ( bapok ), utamanya bumbu dapur yang diikuti dengan sepinya pembeli.

Seorang pedagang di Pasar Inhutani Nunukan, Darma mengatakan kenaikan harga bapok terjadi mulai jelang perayaan Natal 2024 hingga saat ini.

Dia menyebut harga jual cabai merah yang dipasok dari Sulawesi Selatan sebesar Rp80.000 per Kg dari sebelumnya Rp50.000 per Kg.

Begitu juga cabai merah besar dari harga sebelumnya Rp35.000 per Kg, kini menjadi Rp45.000 per Kg. 

Baca juga: Sudah Sepekan Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Inhutani Nunukan Alami Kenaikan, Pedagang Ungkap ini

Lalu, harga tomat naik dari Rp18.000 per Kg menjadi Rp20.000 per Kg.

Jeruk lokal dari harga Rp10.000 per Kg menjadi Rp15.000 per Kg.

"Harga bapok sudah naik menjelang Natal sampai saat ini. Pembeli juga jadi sepi sampai saat ini. Bawang merah Rp50.000 per Kg. Khusus bawang putih kami pasok dari Tawau, harganya Rp35.000 per Kg. Kalau harga bawang putih di Sulawesi mahal, belum lagi ongkos kapal, buruh, dan mobil," kata Darma kepada TribunKaltara.com, Senin (30/12/2024), sore.

Menurut Darma, harga sejumlah komoditas makin mengalami kenaikan cukup signifikan saat dua kapal swasta yang biasanya memuat bapok dari Sulawesi Selatan, terhenti beroperasi.

Sementara itu, ketersediaan Sembako dan barang pokok penting (bapokting) di Nunukan selama ini dipasok dari Sulawesi Selatan, Surabaya, dan Malaysia.

"Informasinya dua kapal itu yakni KM Thalia dan KM Pantokrator lagi masuk docking. Otomatis distribusi barang menjadi tersendat. Sehingga yang kami jual adalah barang stok lama dengan harga yang masih tinggi," ucapnya.

Kenaikan harga juga terjadi pada sejumlah komoditas lainnya, seperti telur ayam dari Rp48.000-Rp50.000 per piring menjadi Rp58.000 per piring.

Hal serupa dikatakan oleh pedagang daging ayam potong di Pasar Inhutani, Akbar.

Harga daging ayam potong yang sebelumnya Rp45.000-Rp48.000 per Kg, kini naik menjadi Rp60.000-Rp63.000 per Kg.

"Barang susah didapat, makanya harga naik. Kalau stok banyak, harga kembali normal," ujar Akbar.

Baca juga: Belanja Bumbu Instan ke Pasar Inhutani, Ketua DPRD Nunukan Beber 5 Menu Lebaran Olahan Daging Sapi

Akbar memperkirakan kenaikan harga bapok di Nunukan berlangsung hingga minggu kedua Januari 2025. 

Lantaran kata Akbar, waktu yang dibutuhkan untuk perawatan kapal swasta akan menghambat pemasukan bapok ke Nunukan. 

"Kalau barang-barang dagangan dikirim dengan kapal Pelni akan masuk ke Palka dan biayanya tidak murah. Itulah kenapa pengangkutan barang dagangan dari Sulawesi Selatan gunakan kapal swasta," tuturnya.

Penulis: Febrianus Felis

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved