Berita Nasional Terkini

Tepis Isu Bermusuhan dengan Prabowo, Megawati Mengaku Curhat ke Presiden soal Hasto Kristiyanto

Megawati Soekarnoputri tepis isu bemusuhan dengan Prabowo, mengaku curhat ke Presiden sekaligus Ketum Gerindra soal Hasto Kristiyanto.

Penulis: Maharani Devitasari | Editor: Sumarsono
Dok.Sekretariat Presiden
Megawati Soekarnoputri tepis isu bermusuhan dengan Prabowo, akui curhat ke Presiden sekaligus Ketum Gerindra soal Hasto Kristiyanto. 

Namun, untuk saat ini, Megawati belum bisa masak nasi goreng lagi untuk Prabowo karena sedang pusing memikirkan anak buahnya di PDI-P yang terkena masalah.

"Lha iya lho, memangnya enggak boleh? Ya boleh. Tapi ini kan prinsip," ungkap dia.

Untuk diketahui, Megawati menganggap masakan nasi goreng sebagai "senjata" yang digunakan untuk diplomasi politik. 

Sudah berulang kali Megawati memasakkan nasi goreng untuk Prabowo yang menjadi lawan politiknya pada Pilpres 2024.

Meski demikian, keduanya pernah bersama saat maju pada Pilpres 2009. Megawati sebagai calon presiden dan Prabowo calon wakil presiden.

Bukan Oposisi yang Keras

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Brawijaya, Verdy Firmantoro, menilai Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memberi kode bahwa pihaknya bukanlah oposisi yang keras di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Menurutnya, kode itu disampaikan ketika Megawati menegaskan bahwa dirinya tidak bermusuhan dengan Prabowo.

"Strategi meningkatkan bargaining position, dengan menjaga hubungan baik dengan Prabowo, Megawati bisa memperkuat posisi tawar PDI-P.

Megawati mungkin ingin menunjukkan bahwa PDI-P bukanlah oposisi yang keras dan tidak kompromistis.

Sikap ini juga bisa digunakan untuk menjaga fleksibilitas manuver politik partai," ujar Verdy dikutip dari Kompas.com, Senin (13/1/2025).

Baca juga: Puan Maharani Bocorkan Jadwal Pertemuan Megawati dan Prabowo, Gerindra Tunggu Respon PDIP

Verdy mengatakan, pernyataan Megawati juga menegaskan bahwa, meskipun PDI-P tidak berada dalam KIM Plus, hubungan personal Megawati dan Prabowo tetap terjaga.

Dalam komunikasi politik, narasi seperti ini merupakan wujud kematangan politik, di mana Megawati dan Prabowo sama-sama figur negarawan yang berorientasi pada kepentingan bangsa.

Lalu, kata dia, penegasan Megawati ini juga sinyal keterbukaan PDI-P untuk menjalin kerja sama politik. 

"Pernyataan Megawati juga dapat diartikan sebagai sinyal terbuka untuk kemungkinan PDI-P yang saat ini masih berada di luar pemerintahan, tetapi dengan hubungan baik yang ditekankan Megawati, peluang untuk bekerja sama dengan Prabowo cukup besar," tuturnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved