Penanaman Jagung di Tarakan

4 Ha Lahan Eksisting Layak Tanam Jagung, Petani Akui Belum Ada Kejelasan Kerja Sama dengan Polres 

Total luasan lahan yang ditanam serentak bibit jagung di Poktan Flora dan Fauna Mandiri seluas sekitar 2.500 meter persegi atau seperempat hektare.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / ANDI PAUSIAH
Penampakan tanaman jagung yang sudah ditanam petani Poktan Flora dan Fauna Mandiri Kelurahan Juata Permai Kota Tarakan. TRIBUNKALTARA.COM/ANDI PAUSIAH 

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Total luasan lahan yang ditanam serentak bibit jagung di Kelompok Tani Flora dan Fauna Mandiri seluas sekitar 2.500 meter persegi atau luasan seperempat hektare.

Sebenarnya di Poktan Flora dan Fauna Mandiri, ada empat hektare yang eksisting ditanami jagung. Dan itu bisa bertambah.

Namun berjenjang proses tanamnya. Hari ini yang ditanami 2.500 meter persegi dan sisanya sudah ditanami baru usia dua minggu dan ada juga siap panen dalam tiga hari ke depan.

"Yang siap panen ini ada seperempat hektare. Kalau jumlahnya, jagung manis ini satu pohon bisa berisi tiga bonggol jagung," ujar Ketua Kelompok Tani Flora dan Fauna Mandiri, Sri Darmawan.

Baca juga: BREAKING NEWS Pj Wali Kota Tarakan Tanam Bibit Jagung, Dukung Program Makan Bergizi Gratis

Pj Wali Kota Tarakan bersama unsur forkopimda melaksanakan penananaman bibit jagung di lahan Poktan Flora dan Fauna Juata Permai Kota Tarakan, Selasa (21/1/2025).
Pj Wali Kota Tarakan bersama unsur forkopimda melaksanakan penananaman bibit jagung di lahan Poktan Flora dan Fauna Juata Permai Kota Tarakan, Selasa (21/1/2025). (TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH)

Harga per tiga bonggol normalnya dari petani tiga Rp10 ribu.

Satu karung standar pasar jika petani memiliki langganan sekitar Rp 450 ribu berisi  200-250 bonggol.

"Kualitas jagung manis, tidak bisa lama disimpan. Empat hari, tingkat kemanisan menurun. Sekali panen langsung dijual," jelas Sri Darmawan,  yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kota Tarakan.

Kembali dikonfirmasi, apakah nantinya akan bekerja sama dengan Polres Tarakan yang ditunjuk, Ketua Kelompok Tani Flora dan Fauna Mandiri Kelurahan Juata Permai, Sri Darmawan menjelaskan bahwa untuk diketahui, petani sudah lama melakukan penanaman jagung.

"Karena kegiatan hari ini baru, maka mungkin sebagai mitra kita  nanti bisa kerja sama untuk meningkatkan produksi jagung. Tapi kan di pusat yang utama kan jagung  pipil," urai Sri Darmawan.

Sementara faktanya, jenis jagung pipil dan jagung manis analisa usahanya jauh sekali menurutnya.

"Dari tiap tongkol berbeda 8-10 tongkol untuk dari sisi harganya. Jadi lebih baik kami menanam jagung manis daripada jagung pipil," paparnya.

Untuk saat ini lanjut Darmawan, belum ada bentuk kerja sama secara resmi dan penanaman hari ini, hanya menjalin silaturahmi.

"Ini sebenarnya bukan  kerja sama. Kita hanya menjalin silaturahmi dulu, bermitra. Belum ada kesepakatan mau kerja sama ke depannya belum ada. Kita juga belum jelas bagaimana programnya dari kepolisian yang ketahanan pangan yang di bidang jagung pipil ini," urainya.

Ia menambahkan, selama ini petani dalam memproduksi hanya di untuk pakan konsumsi. 

Di wilayah Juata Permai untuk Pokta Flora dan Fauna Mandiri, masuk wilayah RT 18, 20 dan 21.

Baca juga: BREAKING NEWS- Kapolda Kaltara Lakukan Penanaman Satu Hektar Jagung, Dukung Program Ketahanan Pangan

Saat ini, sebanyak 19 anggota kelompok tani dan ada beberapa kegiatan penanaman yakni tanaman holtikultura dan  peternakan. 

"Dari 19 petani, bergantung musim misalnya musim jagung ini dia ikut menanam, musim berikutnya tidak ikut. Kami juga ada anggota binaan di luar 19 orang, kalau waktu menanam banyak butuh tenaga kami pakai tenaga mereka," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah

Sumber: Tribun Kaltara
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved