Berita Malinau Terkini

BUMDes Seriusi Pengelolaan Wisata Air Sungai Belayan Sebagai Sumber PAD, Fasilitas Akan Dilengkapi

Destinasi wisata baru di Sungai Belayan, Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, kini menjadi prioritas untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).

Penulis: Mohamad Supri | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI
Aktivitas pengunjung di Destinasi Wisata Air Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, Minggu (26/1/2025). Objek wisata baru ini mampu menarik lebih dari 200 pengunjung pada akhir pekan. (TRIBUNKALTARA.COM / MOHAMMAD SUPRI) 

TRIBUNKALTARA.COM, MALINAU – Destinasi wisata baru di Sungai Belayan, Desa Belayan, Kecamatan Malinau Utara, kini menjadi prioritas untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD).

Pemandian Sungai Belayan saat ini menjadi salah satu destinasi wisata yang cukup populer di Malinau, Kalimantan Utara.

Kepala Desa Belayan, Midun Haris menyampaikan, beberapa skema pengelolaan fasilitas telah dirancang melalui Badan Usaha Milik Desa ( BUMDes ) selaku pengelola objek wisata.

Karena masih tergolong baru, pengelola sedang merencanakan berbagai peningkatan fasilitas untuk menyempurnakan pengalaman wisata di lokasi tersebut.

Baca juga: Destinasi Wisata di Malinau Utara, Pesona Sungai Belayan Pikat Ratusan Pengunjung di Akhir Pekan 

"Destinasi ini dikelola melalui BUMDes. Ke depannya, kami akan berupaya menyediakan fasilitas yang memadai, seperti gazebo, toilet, ruang ganti, dan fasilitas pendukung lainnya," ujar Midun saat dihubungi TribunKaltara.com, Minggu (26/1/2025).

Meskipun baru dikelola selama satu tahun terakhir, wisata air Sungai Belayan sudah mampu menarik lebih dari 200 pengunjung per hari.

Pemerintah Desa juga sedang mencari formulasi terbaik untuk meningkatkan fasilitas serta menyusun pola kontribusi yang terjangkau untuk mendukung pengelolaan wisata ke depannya.

Retribusi yang diterapkan saat ini relatif murah, yakni sebesar Rp 10 ribu untuk kendaraan roda empat dan Rp 5 ribu untuk kendaraan roda dua. Retribusi tersebut digunakan untuk pengembangan fasilitas, kebersihan, dan pengelolaan tata kelola wisata.

"Kami akan terus mengembangkan destinasi wisata ini agar ke depannya semakin layak dan memenuhi standar yang diharapkan," ungkap Midun.

Baca juga: Kantongi SK, 24,8 Ribu Hektare Kawasan MHA Dayak Tenggalan di Desa Belayan Malinau Dapat Pengakuan

Sebagai bagian dari inovasi untuk memperkuat kemandirian desa, Midun Haris juga memiliki berbagai program unggulan.

Salah satunya adalah menyesuaikan potensi perkebunan di desa yang nantinya akan dikemas dalam bentuk paket wisata yang dapat dinikmati pengunjung, terutama saat musim buah tiba.

(*)

Penulis: Mohammad Supri

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved