Berita Nasional Terkini

Profil Brian Yuliarto, Wakil Rektor ITB Resmi Gantikan Satryo Soemantri Jabat Mendikti Saintek

Presiden Prabowo Subianto reshuffle kabinet, Wakil Rektor ITB Brian Yuliarto resmi jabat Mendikti Ristek, gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

ISTIMEWA
MENTERI BARU - Profesor Brian Yuliarto, Wakil Rektor ITB ini resmi dilantik sebagai Mendikti Saintek menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro, Rabu (19/2/2025). Intip profil Biran Yuliarto yang punya sederet prestasi mentereng. 

TRIBUNKALTARA.COM - Baru lebih dari 100 hari menjabat, Presiden Prabowo Subianto resmi melakukan reshuffle kabinet.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro dicopot dari jabatannya, digantikan Profesor Brian Yuliarto.

Sinyal reshuffle kabinet tersebut sempat disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat puncak Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-102 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2024) malam.

Presiden Prabowo Subianto mengatakan dirinya akan menyingkirkan mereka yang tidak mau bekerja untuk rakyat.

"Yang tidak mau bekerja benar-benar untuk rakyat, ya saya akan singkirkan," ujar Prabowo saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025) malam saat menghadiri puncak peringatan harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU).

Karena itulah, Prabowo Subianto memastikan akan menindak orang yang tidak mau mewujudkan hal itu.

Baru-baru ini, sejumlah mahasiwa melakukan aksi unjuk rasa bertajuk Indonesia Gelap, salah satunya buntut dari efiensi anggaran Kemendiktisaintek yang dipimpin oleh Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Kebijakan itu dinilai berpotensi mengancam keberlanjutan pendidikan para mahasiswa.

PROFIL BRIAN YULIARTO - Brian Yuliarto yang menjadi Guru Besar ITB di usia 43 tahun diambil dari Kompas.com, Rabu (19/2/2025). Presiden Prabowo bakal lantik sejumlah pejabat hari ini, Brian Yuliarto disebut bakal gantikan Mendikti Saintek Satryo, intip profil Wakil Rektor ITB tersebut.
PROFIL BRIAN YULIARTO - Brian Yuliarto yang menjadi Guru Besar ITB di usia 43 tahun diambil dari Kompas.com, Rabu (19/2/2025). Presiden Prabowo bakal lantik sejumlah pejabat hari ini, Brian Yuliarto disebut bakal gantikan Mendikti Saintek Satryo, intip profil Wakil Rektor ITB tersebut. (KOMPAS.com/PUTRA PRIMA PERDANA)

Baca juga: Presiden Prabowo Subianto Reshuffle Kabinet? Mayor Teddy Bocorkan Ada Pelantikan Pejabat Hari Ini 

Seakan menanggapi tuntunan mahasiwa, tadi pagi, Kantor Komunikasi Kepresidenan RI melalui akun Instagram @pco.ri memberikan pernyataan tegas seolah-olah membantah apa yg dikatakan Mendikti Saintek Satryo soal efisiensi anggaran.

"Efisiensi anggaran tidak mengganggu dan dipastikan tidak mengganggu layanan pendidikan, bantuan pendidikan tinggi tetap berjalan, KIP tetap diberikan serta beasiswa pun tetap diberikan," ujar juru bicara PCO RI.

Sosok Brian Yuliarto telah dilantik sebagai Mendikti Saintek yang baru, menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Lantas, siapakah sosok calon Brian Yuliarto? Simak profilnya berikut ini.

Profil Brian Yuliarto

Dilansir dari laman ITB, Brian merupakan Guru Besar FTI ITB yang berasal dari Kelompok Keahlian (KK) Teknologi Nano dan Kuantum.

Saat ini, Brian Yuliarto menjabat sebagai Wakil Rektor Bisang Riset dan Inovasi ITB periode 2025-2030.

Brian menamatkan studi S1 di Jurusan Teknik Fisika ITB pada tahun 1999.

Ia kemudian melanjutkan S2 dan S3 di Jurusan Quantum Engineering and System Science Department, University of Tokyo pada tahun 2005.

Brian Yuliarto tiba di istana negara
BRIAN YULIARTO - Akademisi ITB Brian Yuliarto tiba di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu siang, (19/2/2025). Kabarnya, Brian akan dilantik jadi Mendikti Saintek gantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro. (Tribunnews.com/Taufik Ismail)

Baca juga: Respons Aksi Demo Mahasiswa, Mensesneg Bantah Indonesia Gelap, Minta Prabowo Diberi Kesempatan

Pada tahun 2006, Brian Yuliarto kembali ke almamaternya sebagai dosen. Total ia sudah 19 tahun menjadi pengajar di ITB.

Sebelum menjadi Wakil Rektor ITB, pria kelahiran 27 Juli 1975 ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknologi Industri ITB periode 2020-2024.

Kemudian sebagai Visiting Professor Tsukuba University (2021-sekarang), Kepala Research Center on Nanoscience and Nanotechnology ITB (2019-2020).

Brian juga pernah menduduki jabatan Kepala Program Studi Teknik Fisika ITB (2016-2020), Ketua KK AFM FTI ITB (2018-2020), serta Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB (2010-2016).

Ia sempat mencalonkan diri sebagai calon Rektor ITB periode 2025 – 2030. 

Jadi Ilmuwan Top dan Peraih Habibie Prize 2024

Brian Yuliarto menempati peringkat 18 dalam Indonesia Top 10.000 Scientist kategori Subjek Engineering & Technology.

Pemeringkatan ini dilakukan oleh AD Scientific Index yang merupakan sistem pemeringkatan dan analisis tahunan, berdasarkan kinerja ilmiah dan produktivitas dari sebuah universitas dan/atau seorang ilmuwan.

Pria 49 tahun itu juga telah mendapat pengakuan internasional sebagai salah satu "World’s Top 2 persen Scientist versi Stanford University pada tahun 2022. 

Ia juga pernah dinobatkan sebagai Peneliti Terbaik oleh ITB pada tahun 2021 dan beberapa kali mendapat penghargaan atas kontribusinya di bidang riset dan inovasi teknologi.

Selain itu, pada November 2024, Brian Yuliarto meraih Habibie Prize 2024 untuk kategori Ilmu Rekayasa. 

Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Yayasan SDM Iptek sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi besar Brian Yuliarto dalam pengembangan teknologi berbasis material maju dan nanoteknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Sepanjang kariernya, Prof Brian Yuliarto aktif melakukan penelitian di bidang nanoteknologi dan biosensor, dengan sejumlah hasil riset yang sudah dipublikasikan dalam jurnal internasional ternama.

Pria yang menjabat sebagai Wakil Rektor ITB Bidang Riset dan Inovasi ini, juga melakukan penelitian-penelitian terobosan yang berfokus pada pengembangan material fungsional untuk aplikasi di berbagai sektor, termasuk kesehatan, energi, dan lingkungan. 

Salah satu penelitian utamanya adalah pengembangan "biosensor portabel" untuk deteksi virus demam berdarah DENV-3, serta sensor gas berbasis oksida logam untuk pemantauan lingkungan dan industri. 

Penelitian-penelitian ini tidak hanya menunjukkan kontribusi langsung bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga menempatkan nama Indonesia di peta penelitian global.

Pendidikan dan Kursus

Universitas Pertahanan dan Kementerian Pertahanan RI Executive Course on Strategic Management and Leadership, Cohort–2 (2024)

The University of Tokyo, Jepang (2005) Quantum Engineering and Systems Science Department, Ph.D.

The University of Tokyo, Jepang (2002) Quantum Engineering and Systems Science Department, M.Eng.

Institut Teknologi Bandung, Indonesia (1999) Teknik Fisika, S.T.

Pengalaman Kerja

Wakil Rektor ITB, Bidang Riset dan Inovasi 2025 - 2029

Dekan Fakultas Teknologi Industri, ITB 2020 - 2025

Visitting Professor, University of Tsukuba 2021 - Sekarang

Dosen dan Peneliti, Institut Teknologi Bandung 2006 - Sekarang

Kepala Pusat Penelitian Nanosains dan Nanoteknologi, Institut Teknologi Bandung 2018 - 2020

Peneliti Post Doktoral, Advanced Industrial Science and Technology (AIST) Japan 2005 - 2006

Prestasi

Habibie Prize 2024 Bidang Rekayasa

Top 1 Researcher Nanoscience & Nanotechnology Indonesia AD Scientific Stanford University, 2023 

The World's Top 2 persen Scientist AD Scientific Index, Stanford Univ 2022, 2023,2024

Peneliti Terbaik ITB 2021 PRIMA (Pameran Riset, Inovasi, PengMas) ITB

Dosen Berprestasi bidang Sains dan Teknologi Akademisi Berprestasi 2017, ITB

Organisasi Kemasyarakatan

PW Muhammadiyah Jawa Barat Ketua Lembaga Kajian Kerja Sama Strategis (2023-2027)

PC Muhammadiyah Cibeunying Kaler, Kota Bandung Ketua (2023-2027)

(*)

Berita Nasional Terkini

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved