Berita Tana Tidung Terkini

Tak Ingin Terbengkalai, Bupati Tana Tidung Tegaskan Taman Limbu Sedulun Bakal Diinventarisasi

Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali meminta OPD terkait menginventarisasi Taman Limbu Sedulun agar tak terbengkalai, perlu kembangkan ruang wisata publik.

Penulis: Rismayanti | Editor: Cornel Dimas Satrio
TribunKaltara.com/Rismayanti
TAMAN LIMBU SEDULUN - Suasana Taman Limbu Sedulun di Desa Limbu Sedulun, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Senin (7/4/2025). Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali meminta OPD terkait menginventarisasi kembali fasilitas daerah yang tidak aktif. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung berencana menginventarisasi kembali aset daerah yang dinilai kurang termanfaatkan secara maksimal, salah satunya Taman Limbu Sedulun.

Taman yang berada di tidak jauh dari Pelabuhan Keramat ini sebelumnya sempat menjadi perhatian warga Tana Tidung, Kalimantan Utara ( Kaltara).

Namun belakangan, Taman Limbu Sedulun tak lagi ramai dikunjungi.

Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, menegaskan tak ingin ada aset daerah yang dibiarkan terbengkalai.

"Yang pasti kita sudah menggelontorkan uang dari APBD kita di Taman Limbu Sedulun itu," ujar Ibrahim Ali kepada TribunKaltara.com, Senin (7/4/2025).

Ia menyebutkan, proyek awal taman tersebut dikerjakan Dinas PUPR dan kemudian dilimpahkan ke OPD lain.

Taman Limbu Sedulun Tana Tidung Kaltara 010125_1
TAMAN LIMBU SEDULUN - Suasana Taman Limbu Sedulun di Desa Limbu Sedulun, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Senin (7/4/2025). Bupati Tana Tidung Ibrahim Ali meminta OPD terkait menginventarisasi kembali fasilitas daerah yang tidak aktif. (TribunKaltara.com/Rismayanti)

Baca juga: Desa Sedulun Tana Tidung tak Lolos di Penilaian Desa Cantik 2024, Dinsos PMD Siapkan Desa Pengganti

"Itu kan dulu yang kerjakan teman-teman PUPR yang kemudian diserahkan kalau tidak salah ke teman-teman DLH atau Disparpora," tuturnya.

Namun, Ibrahim Ali menegaskan kembali setiap aset daerah harus dimanfaatkan dengan baik dan memiliki keberlanjutan fungsi.

"Tapi yang pasti saya minta itu kan harus kembali, tidak ada aset yang terbengkalai dan tidak termanfaatkan dengan baik," ucapnya tegas.

Karena itu, Pemkab Tana Tidung akan melakukan langkah awal dengan menginventarisasi ulang taman tersebut untuk dikembangkan kembali sebagai ruang wisata publik.

"Kita akan menginventarisir kembali supaya ada objek wisata lah," kata Ibrahim Ali.

Pemkab Tana Tidung saat ini cukup fokus mengembangkan ruang terbuka hijau lainnya yang sudah terbukti efektif menarik minat masyarakat.

"Tapi kan sekarang ini kita sudah lihat bahwa kita cukup konsentrasi untuk tempat wisata seperti salah satunya RTH Djoesoef Abdullah yang menjadi ikonik di Kabupaten Tana Tidung sekarang, bahkan sudah ada air mancur yang hanya ada satu-satunya di Kalimantan Utara," terangnya.

Menurutnya, setiap rencana pembangunan, khususnya di sektor pariwisata, harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan ekonomi masyarakat.

"Membuat sebuah rencana itu kan harus terukur dan melihat kebutuhan, jadi kalau memang ekonominya begitu menggerakkan ya kita buat, seperti kulteka yang ada di Tanjung Selor mungkin," ungkap Bupati Tana Tidung.

Namun ia mengingatkan, jika pembangunan tidak berdampak secara signifikan terhadap pergerakan ekonomi, maka akan sia-sia.

"Tapi kalau nanti kita buat ternyata ekonominya tidak terlalu bergerak, kan sama saja bohong," tutupnya.

(*)

Penulis : Rismayanti

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved