Berita Nunukan Terkini
Kisah Pertemuan Iptu Marta dengan Paus Fransiskus di Jakarta, Tak akan Terlupakan, Air Mata dan Doa
Meninggalnya Paus Fransiskus meninggalkan kisah yang tidak akan terlupakan bagi Ipda Marta Polwan di Polres Nunukan saat bertemu di GBK Jakarta.
Penulis: Febrianus Felis | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Kepergian Paus Fransiskus pada Senin (21/04/2025, pukul 07.35 waktu Roma meninggalkan duka mendalam bagi umat Katolik di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Seorang polwan yang berdinas di Polres Nunukan, Polda Kalimantan Utara (Kaltara), Iptu Marta mengenang momen luar biasa ketika dirinya berkesempatan melihat langsung pemimpin tertinggi Gereja Katolik itu saat kunjungan ke Jakarta.
Iptu Marta yang menjabat sebagai Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Nunukan itu, mengaku mendapat undangan khusus dari Keuskupan TNI/Polri untuk menghadiri misa akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).
Iptu Marta menyebut pengalaman itu sebagai sebuah mujizat dari Tuhan, terlebih karena saat itu ia baru saja mengalami kecelakaan dan masih dalam masa pemulihan.
Baca juga: Uskup Tanjung Selor Ungkap Pesan Paus Franciskus, tak Hanya untuk Umat Katolik
"Dengan kepala masih diperban, saya hadir. Tiket itu sempat saya tawarkan ke keluarga, tapi tidak ada yang bisa menggantikan. Orang tua saya juga waktu itu ikut, jadi meskipun kepala diperban saya siap hadir. Mungkin ini panggilan Tuhan," kata Iptu Marta kepada TribunKaltara.com, Rabu (23/04/2025), malam.
Salah satu momen paling mengesankan bagi Iptu Marta adalah ketika misa berlangsung di bawah hujan deras.
"Panitia membagikan jas hujan dan seluruh umat diajak berdoa Salam Maria 10 kali. Setelah doa selesai, hujan langsung reda. Saya merinding. Itu sungguh luar biasa," ucapmya.
Tak hanya itu, ia juga terkesan dengan semangat toleransi yang begitu terasa selama acara.
"Petugas pengamanan dari kalangan muslim sangat ramah menyambut kami. Ini bentuk toleransi nyata di Indonesia," ujar Marta.
Baca juga: Paus Fransiskus Sempat Tanya Kondisi Tanjung Selor ke Mgr Paulinus Yan Olla
Bagi Marta, pesan-pesan Paus Fransiskus sangat membekas, terutama tentang kesederhanaan, tidak membuang makanan, pengampunan, dan pentingnya menjadi berkat bagi sesama.
"Itu yang saya bawa dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pekerjaan saya melindungi perempuan dan anak-anak," tuturnya.
Mendengar kabar wafatnya Paus Fransiskus, Marta merasa sangat kehilangan.
"Semoga Bapa Suci damai di surga bersama para Malaikat. Kami akan selalu mengingat pesan-pesan suci Bapa Paus," ungkapnya.
Kunjungan Paus Fransiskus di Jakarta diakui memberi dampak besar bagi umat Katolik, termasuk dirinya.
"Setelah momen itu, semangat hidup keagamaan saya semakin kuat. Saya ingin terus menjadi pribadi yang lebih baik," imbuh Marta.

Paus Fransiskus meninggal dunia pada usia 88 tahun. Untuk misa pemakaman Paus Fransiskus dijadwalkan berlangsung pada Sabtu (26/04/2025), pukul 10.00 pagi waktu Roma di Lapangan Santo Petrus.
(*)
Penulis: Febrianus Felis
Paus Fransiskus
Roma
duka
umat Katolik
polwan
Polres Nunukan
Kalimantan Utara
Gereja Katolik
Indonesia
TribunKaltara.com
air mata
Iptu Marta
DPRD Kaltara Kecam Bebasnya Pelaku Kekerasan Seksual Anak di Nunukan, Berikut Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
KSP Tegaskan Aktivasi PLBN Sebatik Nunukan Kaltara Adalah Keharusan, Patok Batas Negara Ikut Disorot |
![]() |
---|
Cepat Tanggap, Pemkab Nunukan Kaltara Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Sebatik Timur |
![]() |
---|
DPRD Nunukan Kaltara Geruduk Kantor Staf Presiden, Desak Pemerintah RI Segera Fungsikan PLBN Sebatik |
![]() |
---|
Diduga Terlibat Sabu, Karyawan Swasta di Nunukan Ditangkap Polisi Saat Bersembunyi di Kamar Mandi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.