Liga Inggris

Nasib Buruk Hantui Arsenal di Liga Inggris, Tim Arteta Terancam Tersingkir dari Posisi ke-2 Klasemen

Nasib buruk menghantui Arsenal di Liga Inggris, tim Mikel Arteta terancam tersingkir dari posisi runner up klasemen.

Instagram/@arsenal
DERBI LONDON - Derbi London Utara Arsenal vs Tottenham Hotspur di Liga Inggris, Kamis (16/1/2024) dini hari WIB. Nasib buruk menghantui Arsenal di Liga Inggris, tim Mikel Arteta terancam tersingkir dari posisi runner up klasemen. (Instagram/@arsenal) 

TRIBUNKALTARA.COM - Nasib buruk menghantui Arsenal di Liga Inggris, tim Mikel Arteta terancam tersingkir dari posisi runner up klasemen.

Perjudian yang dilakukan Arsenal untuk bisa menjuarai Liga Champions musim ini terlihat kian brutal, termasuk mengorbankan kompetisi Liga Inggris.

Teranyar, Arsenal kembali menelan hasil mengecewakan dikalahkan Bournemouth, Sabtu (3/5/2025) tadi malam.

Berlangsung di Stadion Emirates, Arsenal selaku tuan rumah dipecundangi Bournemouth dengan skor akhir 1-2.

Arsenal sempat mencetak gol terlebih dahulu melalui aksi Declan Rice pada menit ke-34 di babak pertama.

Hanya saja, performa buruk Arsenal pada babak kedua harus dibayar mahal, gawang David Raya kebobolan dua kali.

Gol Dean Huijsen (67') dan Evanilson (75') membalikkan skor, Bournemouth yang awalnya tertinggal malah berbalik memimpin 1-2 di paruh kedua.

Skor 1-2 bertahan hingga akhir, Arsenal terkapar di kandang, Bournemouth berhak membawa pulang tiga poin.

Khusus bagi Arsenal, kekalahan melawan Bournemouth seakan memperburuk tren performa mereka akhir-akhir ini.

Sejak kalah melawan West Ham dengan skor 0-1 di matchday ke-26, laju Arsenal seakan makin seret khususnya di Liga Inggris.

Bagaimana tidak, sejak kekalahan tersebut, Arsenal seperti hilang arah hingga pada akhirnya menyerah untuk mengejar Liverpool di jalur perburuan gelar juara Liga Inggris.

Inkonsistensi performa Arsenal yang tidak mampu meraih hasil positif dalam beberapa laga membuat Liverpool akhirnya melesat sendiri di jalur juara, hingga akhirnya memastikan gelar pada pekan 34.

Jika ditelisik dalam 10 laga terakhir di Liga Inggris, catatan poin yang dikumpulkan Arsenal tidaklah maksimal.

Hanya menang tiga kali, imbang lima kali dan kalah dua kali menjadi bukti anjloknya performa Arsenal.

Arsenal yang awalnya menjadi pesaing Liverpool di jalur juara, kini justru posisinya terancam di urutan kedua.

Dengan koleksi 67 poin, posisi Arsenal sebagai runner-up sementara makin tidak aman setelah kalah dari Bournemouth.

Kini, Arsenal hanya unggul tiga poin saja dari Manchester City yang menempati posisi ketiga.

Jarak Arsenal dengan Nottingham Forest selaku peringkat keenam juga hanya tujuh poin saja.

Dengan menyisakan tiga laga sisa, nasib lebih buruk bisa saja diderita Arsenal jika sampai menelan hasil buruk lagi di sisa kompetisi Liga Inggris musim ini.

Bukan tidak mungkin, Arsenal bakal tergusur dari peringkat kedua, bahkan terlempar dari zona Liga Champions.

Melihat rentetan hasil inkonsisten yang diperlihatkan Arsenal khususnya di Liga Inggris, hal itu seakan menjadi bentuk perjudian dari Mikel Arteta selaku pelatih.

Ya, Arteta seakan berani melakukan pertaruhan besar di tengah perjuangan Arsenal memenangkan gelar Liga Champions perdananya musim ini.

Dikala performa Arsenal tidak konsisten di Liga Inggris, sejak akhir Februari lalu, penampilan mereka di Liga Champions memang berbanding terbalik dan lumayan apik.

Hal itu dibuktikan dengan raihan hasil positif Arsenal yang melaju hingga semifinal Liga Champions.

Perjuangan Arsenal menembus semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya sejak tahun 2009 pun tidak mudah.

Tim Meriam London mampu melewati hadangan PSV hingga Real Madrid selaku sang raja sebelum akhirnya tembus ke semifinal.

Keberhasilan menembus semifinal dan tinggal berjarak satu langkah lagi dengan final Liga Champions, seakan membuat Arteta mengalihkan fokus timnya di kompetisi Eropa.

Fakta bahwa Arsenal belum pernah sedekat ini jaraknya dengan trofi Liga Champions dalam 1,5 dekade terakhir seakan tidak ingin disia-siakan Arteta untuk membawa timnya berjaya.

Termasuk dengan mengorbankan kompetisi Liga Inggris yang sebenarnya telah mereka kejar dalam tiga musim terakhirnya.

Kebetulan di semifinal Liga Champions, Arsenal saat ini masih tertinggal agregat skor 0-1 dari PSG, setelah kalah pada leg pertama, tengah pekan lalu.

Mau tidak mau, Arsenal harus bisa membalikkan keadaan minimal dengan margin dua gol saat gantian bertandang ke markas PSG di leg kedua, Kamis (8/5/2025) mendatang.

Jika bisa menyingkirkan PSG, Arsenal berhak lolos ke final, dan tinggal berjarak satu kemenangan lagi dengan trofi perdana Liga Champions.

Seandainya mampu menjuarai Liga Champions, maka perjudian Arteta bersama Arsenal di Liga Inggris, terbayar lunas.

Sebaliknya jika sampai gagal, termasuk gagal di semifinal hingga menyebabkan batal lolos ke final, maka pertaruhan Arteta harus dibayar mahal nantinya.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved