Anak-anak PAUD dan TK di Tana Tidung Ikut Simulasi Kebakaran, Diajarkan Cara Pegang Selang

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG – Suasana berbeda tampak di halaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tana Tidung, hari ini, Rabu (22/5/2025). Terlihat puluhan anak-anak PAUD dan TK dari Kecamatan Sesayap, Tana Tidung Kalimantan Utara, antusias mengikuti kegiatan simulasi kebakaran yang dikemas dengan penuh keceriaan.

Dalam skenario simulasi kebakaran ada miniatur rumah yang dibuat masing-masing PAUD dan TK. Awal terjadinya kebakaran ketika anak-anak sedang bermain di halaman miniatur rumah tersebut. Tiba-tiba anak-anak melihat ada kebakaran langsung panggil orang tua untuk menginformasikan terjadi kebakaran.

Setelah itu orang tua telepon petugas damkar, tidak lama kemudian petugas damkar datang memadamkan api.  Melihat ini anak-anak pun ikut membantu memadamkan api dengan memegang selang berisikan air dan menyemprotkan air ke arah api.

Kegiatan simulasi kebakaran yang melibatkan sekitar 15 lembaga PAUD dan TK di Tana Tidung ini tidak hanya menjadi momen belajar, tapi juga ajang mempererat kebersamaan antara anak, guru, dan orang tua menjelang akhir masa pendidikan.

Baca juga: Sirine Simulasi Kebakaran Kilang Pertamina Berbunyi, Warga Tarakan Berlarian Sambil Bawa Bebek 

Ketua Pelaksana, Mai Salamah, menyampaikan simulasi kebakaran ini dirancang sebagai puncak tema pembelajaran tentang pengenalan air dan api, yang sudah diajarkan di masing-masing sekolah.

“Kami ingin anak-anak tidak hanya mengenal api dan air di kelas, tapi juga mengalami langsung simulasi kebencanaan. Dan yang membedakan, hari ini kami rangkai sekaligus sebagai acara kebersamaan menjelang kelulusan,” ujar Mia kepada TribunKaltara.com.

Yang berperan bukan hanya anak-anak, tetapi juga guru-guru yang turut serta memberikan contoh.

Mia menyebut, kolaborasi ini tidak hanya melibatkan pihak sekolah, tetapi juga didukung oleh Pokja Bunda PAUD dari tingkat desa hingga kabupaten, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tana Tidung.

Antusias anak-anak semakin meningkat ketika simulasi diakhiri dengan bermain air bersama.

“Walau sederhana, tapi edukatif dan menyenangkan. Itu yang penting buat anak-anak di usia mereka sekarang,” pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti