Liga Italia
Revolusi AC Milan Dimulai, Igli Tare Tolak Rekrut Pemain Berbasis Statistik Semata
Revolusi AC Milan dimulai, Igli Tare menolak merekrut pemain berbasis statistik semata.
TRIBUNKALTARA.COM - Revolusi AC Milan dimulai, Igli Tare menolak merekrut pemain berbasis statistik semata.
Dalam wawancara pertama sebagai Direktur Olahraga AC Milan, Igli Tare menyampaikan visi dan misi demi mengembalikan Rossoneri ke level tertinggi.
Semuanya dimulai dengan mentalitas pemain yang solid.
Eks bomber Lazio itu tak mau lagi melihat ada pemain yang bersikap manja ataupun ogah-ogahan dalam melakoni tugasnya di lapangan.
Musim kemarin, isu tersebut beberapa kali menyulut atmosfer negatif di ruang ganti.
Hal ini turut memengaruhi kesolidan tim di lapangan dan ujung-ujungnya berefek terhadap hasil pertandingan.
AC Milan membutuhkan revolusi mental setelah menjalani musim yang gagal.
Rafael Leao dkk menjuarai Piala Super Italia 2025, tapi setelah itu takluk di final Coppa Italia dan gagal lolos ke pentas antarklub Eropa.
"Kita harus jelas tentang satu hal: Milan adalah klub di mana Anda harus segera menuntut hasil," kata Igli Tare kepada Milan TV.
"Saya menyadari hal ini dan siap menghadapinya."
"Kita harus memastikan hal ini terjadi, tetapi dengan ide yang jelas."
"Saya ingin melihat tim yang berjuang habis-habisan untuk seragam ini, yang lapar akan kemenangan dan ingin menang."
"Saya ingin melihat San Siro yang meledak dengan kegembiraan para penggemar."
"Saya akan melakukan semua cara dan memberikan segalanya untuk mewujudkan ini karena indah rasanya melihat para penggemar Milan bersukacita atas kemenangan tim," ujar legenda Albania, dikutip BolaSport.com dari Sportmediaset.
Tare sendiri merupakan bagian awal dari revolusi di tubuh Rossoneri.
Dia baru diresmikan sebagai direktur olahraga yang mengepalai bidang perekrutan per Senin (26/5/2025).
Di bawah kendali Tare, Milan siap meninggalkan strategi rekrutmen dengan prinsip moneyball, yang berbasis algoritma maupun statistik semata.
Klub tidak lagi menentukan perencanaan transfer secara kolektif di jajaran manajemen.
Sebelumnya tugas tersebut dikerjakan bareng oleh Geoffrey Moncada (direktur teknik), Giorgio Furlani (CEO), hingga Zlatan Ibrahimovic (penasihat RedBird).
Tiga kepala dan ego yang bertemu menyebabkan sering terjadi benturan serta perbedaan kepentingan.
Hal itulah yang dianggap sebagai faktor utama penghambat kemajuan tim.
Di sisi lain, Tare adalah sosok direktur olahraga konvensional.
Dia akan memiliki kewenangan penuh untuk membangun skuad sesuai perencanaannya dan tim.
Mantan rekan setim Pep Guardiola dan Roberto Baggio di Brescia itu dipercaya membentuk skuad tepat guna tanpa suntikan bujet dari kompetisi Eropa.
Tare diberkahi naluri 'mata elang' yang jeli memantau para pemain semenjana buat direkrut dan disulapnya menjadi bintang.
"Saya datang dengan ide-ide yang jelas, penuh antusiasme, dan saya ingin menularkan semangat ini ke seluruh lingkungan Milan," tambahnya.
"Sangat penting untuk belajar dari kesalahan yang telah dibuat dan berusaha memulai hari ini dengan energi dan keinginan untuk memastikan Milan kembali menjadi apa yang selalu kita lihat dalam sejarahnya."
"Peran saya sangat penting guna memberikan strategi yang tepat bagi para pemain, terutama para pemuda, agar mereka memiliki ruang untuk bermain di klub ini," lanjutnya.
(*)
Permintaan Khusus dari Gasperini, AS Roma Akhirnya Resmikan Wesley Franca |
![]() |
---|
3 Klub Serie A Bidik Jay Idzes, Kemana Kapten Timnas Indonesia Berlabuh Jika Tinggalkan Venezia? |
![]() |
---|
Inter Milan Tolak Ide Tumbalkan Wonderkidnya ke Atalanta Demi Lookman, Marotta Buka Suara |
![]() |
---|
3 Pemain dalam Radar Inter Milan di Bursa Transfer, Diam-diam Chivu Tumbalkan Zielinski |
![]() |
---|
Skill Negosiasi AC Milan Diuji, Vlahovic Sulit Didatangkan dari Juventus karena Banyak Kendala |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.