Liga Italia

4 Hal yang Bakal Dialami Inter Milan Jika Christian Chivu jadi Pelatih Gantikan Inzaghi

Berikut 4 hal yang terjadi jika Christian Chivu jadi pelatih Inter Milan gantikan Simone Inzaghi, bakal ciptakan sejarah baru Nerazzurri.

Kolase TribunKaltara.com / Twitter / @inter dan @1913parmacalcio
PELATIH INTER MILAN - Christian Chivu yang saat ini menukangi Parma, disebut-sebut bakal segera menjadi suksesor Simone Inzaghi sebagai pelatih Inter Milan, musim 2025/2026. (Kolase TribunKaltara.com / Twitter / @inter dan @1913parmacalcio) 

TRIBUNKALTARA.COM - Berikut 4 hal yang terjadi jika Christian Chivu jadi pelatih Inter Milan gantikan Simone Inzaghi, bakal ciptakan sejarah baru Nerazzurri.

Runner up Liga Italia Serie A, Inter Milan harus segera memulai lembaran baru pascaberpisah dengan pelatih Simone Inzaghi.

Allenatore yang telah menyumbangkan 6 gelar penting untuk Inter Milan tersebut telah kehabisan energi dalam mengarungi musim ketat di Eropa.

Dalam beberapa hari terakhir, nama pelatih Como 1907, Cesc Fabregas mencuat sebagai calon pengganti di bangku kepelatihan Inter Milan.

Sayangnya, Presiden Como 1907 dan Cesc Fabregas sendiri dengan tegas menolak tawaran menukangi Inter Milan.

Penolakan tersebut membuat manajemen Nerazzurri kelabakan mencari pengganti yang tepat.

Pasalnya, sebelum tanggal 7 Juni 2025, Inter Milan harus mengumumkan pelatih baru untuk persiapan menuju Piala Dunia Antarklub.

Setelah peluang Cesc Fabregas mengecil, giliran nama pelatih Parma, Christian Chivu yang mencuat sebagai suksesor Simone Inzaghi.

Kabar ini dikonfirmasi jurnalis asal Italia, Gianluca Di Marzio yang menyebutkan Christian Chivu akan menjadi pelatih Inter berikutnya.

SUKSESOR INZAGHI - Legenda Inter Milan, Christian Chivu. Pria asal Rumania ini disebut-sebut bakal menjadi suksesor Simone Inzaghi di kursi kepelatihan Inter Milan musim 2025/2026. (ARSIP - inter.it)
SUKSESOR INZAGHI - Legenda Inter Milan, Christian Chivu. Pria asal Rumania ini disebut-sebut bakal menjadi suksesor Simone Inzaghi di kursi kepelatihan Inter Milan musim 2025/2026. (ARSIP - inter.it) (ARSIP - inter.it)

Baca juga: 4 Daftar Pelatih Calon Pengganti Simone Inzaghi di Inter Milan, Ada yang Menolak dan cuma Mimpi

Kabarnya, Inter Milan juga telah mendapatkan lampu hijau dari Parma untuk menjalin kesepakatan final dengan Christian Chivu dan membawanya ke Appiano Gentile.

Pelatih asal Rumania tersebut dianggap menjadi pilihan ideal bagi Oaktree dan sejumlah petinggi Inter Milan untuk melanjutkan legacy Simone Inzaghi.

Ini dibuktikan dengan kemampuannya bertumbuh secara matang setelah menukangi Parma di Liga Italia Serie A musim 2024/2025.

Kendati baru mengawali debutnya di level tertinggi, Christian Chivu berhasil meloloskan Parma dari jurang degradasi.

Juru taktik berusia 44 tahun tersebut sebenarnya sempat membantu Inter Milan untuk meraih Scudetto musim ini, dengan membawa Parma menahan imbang Napoli.

Sayangnya, Inter Milan tak memaksimalkan kesempatan tersebut, lantaran anak asuh Simone Inzaghi gagal menang di kandang sendiri saat menjamu Lazio.

Sosok Christian Chivu memang minim pengalaman ketimbang Cesc Fabregas, namun pelatih 44 tahun tersebut punya ikatan emosional yang lebih dalam dengan Inter Milan.

Sejak pensiun sebagai pemain Inter Milan, Nerazzurri pula yang membuka bakat kepelatihan Christian Chivu di tim usia dini.

Total 7 tahun Christian Chivu menangani akademi Inter Milan di berbagai usia, hingga membawa tim Primavera meraih Scudetto.

Kedekatan tersebut ditambah dengan pengalamannya bermain di Inter Milan sejak 2007, ia juga termasuk salah satu legenda treble winner Nerazzurri.

Tentu, Christian Chivu telah mengenal seluk-beluk Inter Milan lebih dalam.

Ikatan emosional ini menjadi keuntungan tersendiri bagi manajemen, karena tidak akan terlalu mengubah filosofi yang ditinggalkan Simone Inzaghi.

Kontraknya bersama Parma menyisakan satu tahun lagi, tetapi tidak akan sulit bagi Inter Milan membawa Christian Chivu pulang ke Appiano Gentile.

Berikut 4 hal yang terjadi jika Christian Chivu menukangi Inter Milan:

1. Legenda Pertama yang Melatih Inter Milan di Era Modern

Sosok Christian Chivu akan menciptakan sejarah baru, sebagai legenda pertama yang melatih Inter Milan di era modern.

Sebelumnya, Nerazzurri selalu dilatih nama-nama asing yang tak punya ikatan emosional apapun dengan klub ini.

Malahan, Inter Milan beberapa kali menggunakan jasa pelatih yang merupakan legenda klub rival.

Nama-nama seperti Antonio Conte, Simone Inzaghi, Roberto Mancini, Frank de Boer, Leonardo, hingga Marco Tardelli termasuk di dalamnya.

Sedangkan legenda Inter Milan seperti Beppe Baressi, Gabriele Oriali, dan Riccardo Ferri memang pernah menghiasi bangku cadangan tim ini, namun status mereka bukan Pelatih Kepala.

SUKSESOR INZAGHI - Pelatih Parma, Christian Chivu memberikan instruksi kepada anak asuhnya. Pria asal Rumania ini dikabarkan bakal menjadi suksesor Simone Inzaghi di Inter Milan, musim 2025/2026. (ARSIP - parmacalcio1913.com)
SUKSESOR INZAGHI - Pelatih Parma, Christian Chivu memberikan instruksi kepada anak asuhnya. Pria asal Rumania ini dikabarkan bakal menjadi suksesor Simone Inzaghi di Inter Milan, musim 2025/2026. (ARSIP - parmacalcio1913.com) (ARSIP - parmacalcio1913.com)

Baca juga: 4 Hal yang Akan Terjadi jika Cesc Fabregas Suksesor Simone Inzaghi di Inter Milan

Maka dari itu, kehadiran Christian Chivu akan menjadi warna baru dalam dinamika Inter Milan di bawah kepemilikan Oaktree.

Chivu yang bermain untuk Inter Milan dari tahun 2007 hingga 2014 dan merupakan bagian dari skuad Treble (tiga gelar) tahun 2010.

Sebelumnya tidak ada legenda treble winner yang menjadi pelatih kepala Inter Milan, maka Christian Chivu akan menjadi yang pertama.

Kendati demikian, kali terakhir Nerazzurri dilatih oleh legenda sendiri terjadi pada 30 tahun lalu.

Chivu nantinya bukan legenda pertama yang kembali ke Inter Milan sebagai pelatih.

Mendiang Luis Suarez sudah lebih dulu melakukannya saat mengambil alih kursi kepelatihan Nerazzurri pada musim 1974-1975.

Suarez juga kembali ke Inter Milan pada 1992 dengan durasi 156 hari kepemimpinannya.

Pada, 1995 Luis Suarez turun tangan melatih Inter Milan walau cuma 21 hari.

Luis Suarez adalah sosok legenda yang dihormati dalam sejarah Nerazzurri.

Ia merupakan bagian dari La Grande Inter yang berhasil menyapu 3 gelar Scudetto dan 2 Piala Champions serta dua trofi Intercontinental.

Tetapi, kegemilangannya sebagai pemain tak menular ketika beralih profesi menjadi pelatih.

Saat menjadi pelatih Inter Milan, Luis Suarez tak memenangi apapun untuk tim biru-hitam.

Apakah Christian Chivu akan tertular sindrom legenda ini?

Atau ia mampu mendobrak sejarah baru dengan membawa Inter Milan lebih berprestasi?

2. Tetap Jalankan Filosofi 3-5-2

Chivu mengantongi lisensi kepelatihan UEFA Pro dan lebih cenderung menerapkan formasi 4-3-3 modern.

Tetapi, pria asal Rumania ini tak alergi dengan taktik 3-5-2 yang dimainkan Inter Milan.

Pasalnya, Christian Chivu sudah biasa dengan taktik tersebut saat menukangi tim Primavera Inter Milan.

Sedangkan saat memimpin Parma, Chivu tampak berani memainkan formasi 3-5-2 dalam 8 pertandingan terakhir.

Pilihan taktinya ini terbukti jitu, Parma mampu diselamatkan dari ancaman degradasi.

Baca juga: 4 Kejanggalan Inzaghi Pamit Tinggalkan Inter Milan, Hanya 1 Pemain yang Ucapkan Terimakasih

Jika Chivu menangani Inter Milan, diprediksi ia tak akan mengubah filosofi yang telah dibawa Simone Inzaghi dalam tim ini.

Mayoritas karakter pemain Inter Milan saat ini juga sangat dikenal oleh Chivu, karena mereka berbagi lapangan latihan saat masih menukangi tim Primavera.

Fakta tersebut juga membuatnya paling tidak telah mengantongi pelajaran berharga dari filosofi Simone Inzaghi.

Apalagi Chivu adalah seorang legenda klub, yang pernah merasakan beberapa kali momen pahit dan manis bersama Inter Milan.

Pengalamannya sebagai pemain akan membuatnya dapat memahami dari yang sama dengan skuad peninggalan Simone Inzaghi.

Bagi Inter Milan, kehadiran Christian Chivu akan sangat menguntungkan karena tak perlu merombak tim secara menyeluruh.

Manajemen hanya perlu menyediakan tambahan kebutuhan Christian Chivu untuk melengkapi skuad musim depan.

3. Memaksimalkan Pemain Muda dan Akademi

Jika pilihan jatuh kepada Christian Chivu, maka ini menjadi angin segar bagi para pemain muda Inter Milan.

Sebut saja Kristjan Asllani, Thomas Palacios, Yann Bisseck, dan Sebastiano Esposito.

Bukan tidak mungkin Chivu akan memaksimalkan peran para pemain muda bertalenta ini untuk menjadi tumpuan.

Para pemain tua yang ada di skuad Nerazzurri saat ini mungkin masanya sudah berakhir pascakekalahan telak di final Liga Champions.

Oleh sebab itu, dibutuhkan pemain muda yang lebih bersemangat untuk menambah energi dan ambisi tim ini menatap kompetisi panjang.

Selain nama-nama di atas, Chivu juga diyakini akan memanggil pulang para pemain jebolan akademi Inter Milan yang dipinjamkan ke klub lain.

Francisco Pio Esposito yang menjalani musim apik selama masa peminjaman di Spezia, kemungkinan bakal menjadi bagian dalam tim Chivu musim depan.

Baca juga: 5 Dosa Besar Simone Inzaghi di Inter Milan, tak Cuma Kekalahan Telak dari PSG di Final UCL

Pio Esposito bisa dimaksimalkan untuk mengisi peran yang ditinggalkan Marko Arnautovic maupun Mehdi Taremi.

Ia bersama Sebastiano Esposito juga bisa menjadi tambahan yang bagus sebagai pelapis Lautaro Martinez maupun Marcus Thuram.

Apalagi, sudah sangat lama Inter Milan merindukan penyerang berdarah Italia untuk tampil unjuk gigi dengan seragam Nerazzurri.

Di lini tengah, Aleksandar Stankovic besar kemungkinan akan dipanggil pulang mengisi tim utama Inter Milan.

Anak dari legenda Dejan Stankovic ini telah mengalami pertumbuhan di Liga Swiss, sehingga layak untuk memulai di Serie A.

Meskipun Inter Milan telah memiliki Petar Sucic dan Kristjan Asllani, Chivu bakal memaksimalkan Aleksandar Stankovic sebagai suksesor Hakan Calhanoglu.

Stankovic telah memahami karakter dan insting dari Chivu, sehingga akan sangat cocok mengemban peran sebagai regista di tim inti.

Kombinasi keduanya telah menghasilakn trofi Scudetto Primavera untuk Nerazzurri dua musim lalu.

Saatnya Aleksandar Stankovic  dan Chivu melanjutkan pencapaian tersebut di level tertinggi untuk tim utama Inter Milan.

4. Minim sorotan dan tekanan media

Jika Christian Chivu mengambil alih kepelatihan Inter Milan, maka Nerazzurri akan minim sorotan.

Sedikitnya pengalaman Chivu sebagai pelatih, memungkinkan timnya jauh dari sorotan maupun tekanan media.

Meskipun berstatus finalis Liga Champions dan Runner Up Liga Italia Serie A, kehilangan Simone Inzaghi telah menempatkan Inter Milan sebagai tim yang tak layak diunggulkan di berbagai kompetisi.

Mendapat banyak keraguan, akan menjadi sisi positif yang bagus bagi Christian Chivu dalam fokusnya mengembalikan mentalitas para pemain Inter Milan.

Sebagai seorang legenda klub, Chivu bakal memberi energi positif di tengah keterpurukan seusai kekalahan memalukan di Final Liga Champions.

(*)

Berita tentang Liga Italia

TribunKaltara.com/Cornel Dimas Satrio K

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved