Pesawat Super Air Jet Gagal Take Off
Akibat Runway di Bandara Juwata Tarakan Terkelupas, Pesawat Super Air Jet Delay hingga 5 Jam
Penyebab runway atau landasan pacu Bandara Juwata Tarakan bisa terkelupas masih diselidiki. Pasalnya akibat runway terkelupas ini pesawat 5 jam delay
Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Pihak UPBU BLU Bandara Udara Juwata Tarakan akhirnya memberikan konfirmasi terkait insiden gagal take off pesawat Super Air Jet IU 693 rute Tarakan-Balikpapan, Senin (2/6/2025) lalu. Sehingga 180 penumpang mengalami delay atau keterlambatan terbang hingga 5 jam.
Dalam wawancara bersama media siang tadi sekitar pukul 13.35 WITA, Plh Kepala Bandar Udara Juwata Tarakan sekaligusKepala Bidang Teknik dan Operasi, Fahrudin Rahmad mengungkapkan, pesawat delaydikarenakan terdapat beberapa bagian di permukaan runway atau landasan pacu yang terkelupas serta adanya FOD atau Foreign Object Damage di sekitar area yang terkelupas tersebut.
"Kemudian dilakukan koordinasi antara pihak tim operasional Bandara Juwata Tarakan dengan kru atau pilot dari pesawat Super Air Jet tersebut. Jadi pilot kemudian memutuskan untuk kembali terlebih dahulu ke apron sambil menunggu upaya berikutnya serta melakukan juga sekaligus pengisian bahan bakar kembali," papar Fahrudin Rahmad.
Poin selanjutnya, kemudian tim operasional Bandara Juwata Tarakan melakukan langkah-langkah penanganan awal serta berkoordinasi maupun berkoordinasi dengan berbagai pihak-pihak otoritas terkait sesuai dengan standar operating procedure yang dimiliki.
Baca juga: Pesawat Super Air Jet Rute Tarakan-Balikpapam Akhirnya Take Off, Begini Informasi Keluarga Penumpang
"Kita lakukan upaya koordinasi langkah-langkah awal penanganan. Kemudian kita juga menerbitkan NOTAM atau Notice to Airmen di mana Notice to Airmen adalah berita yang disampaikan kepada penerbang yang berisi berkaitan dengan hal-hal terkait kondisi, fasilitas, pelayanan, prosedur dan lain sebagainya termasuk juga apabila terjadi gangguan-gangguan berkaitan dengan Operasional," ujarnya.
Pihak Bandara Juwata Tarakan juga berkoordinasi dengan Airnav Tarakan maupun Airnav Balikpapan. Kemudian pihaknya juga melanjutkan, setelah dilakukan analisa awal ditetapkan untuk di area kondisi yang mengalami terkelupas tersebut, kita perlu lakukan perbaikan.
"Kita declare atau menyatakan untuk panjang landasan yang bisa digunakan kurang lebih di 2.050 meter. Kami koordinasikan dan The Crew Pilot menyatakan siap, setelah menghitung berbagai macam parameter yang dimiliki menyesuaikan dengan kondisi landasan pacu atau rambu yang tersedia pilot kemudian menyatakan bahwa sanggup untuk melakukan penerbangan dengan kondisi rambu tersebut," terang Fahrudin Rahmad.
Hingga akhirnya hari itu, Senin (2/5/2025) pukul 20.40 WITA, pesawat Super Air Jet akhirnya kembali bisa take off, terbang tujuan ke Balikpapan.
Usai pesawat Super Air Jet take off, perbaikan dilakukan imulai 21.30 WITA dan selesai pada pukul 23.30 WITA. Seteleh selesai dilakukan pembersihan dan pemantauan lebih lanjut inspeksi pada kurang lebih pukul 24.00 WITA, dinyatakan runway sudah beroperasi normal kembali jadi pada esok paginya.
Baca juga: Pesawat Super Air Jet Rute Tarakan-Balikpapam Akhirnya Take Off, Begini Informasi Keluarga Penumpang
"Besoknya, Selasa (3/5/2025) sudah bisa digunakan untuk penerbangan sesuai dengan jadwal yang ada di Bandara Juata," ujar Fahrudin Rahmad.
Lebih lanjut ia menyampaikan, berkaitan penyebab terkelupasnya landasan pacu ia menjelaskan bahwa penyebab kerusakan memang pihaknya masih lakukan analisa.
"Jadi kita kumpulkan evidence yang ada artinya sekali lagi seperti saya sampaikan memang kondisi-kondisi seperti ini di dalam operasional itu sangat mungkin terjadi. Banyak potensi-potensi yang memang bisa dimungkinkan dalam kegiatan operasional terjadi gangguan atau kendala," bebernya.
Namun demikian lanjutnya pihaknya sudah melakukan berbagai macam upaya untuk menutup celah-celah yang terjadi kemungkinan-kemungkinan terjadi potensi-potensi gangfuan seperti itu.
Selain itu juga lanjutnya, pihaknua mengupayakan langkah yang bisa dilakukan segera mungkin dan secepat mungkin sesuai dengan prosedur.
"Berkaitan dengan tadi yang ditanyakan potensi kerusakannya apa, kami saat ini sudah mengumpulkan evidence dan juga data-data lain dari personel yang di lapangan yang melakukan inspeksi dan lain sebagainya. Memang ada identifikasi awal, kemungkinan karena memang ada terkena mungkin jet blast dari pesawat atau ketika ada pesawat melakukan manuver," bebernya.

Adapun lanjutnya, jet blast yakni dorongan udara kuat dihasilkan mesin jet pesawat terbang.
" Namun demikian ini belum bisa kami pastikan Selanjutnya masih kami kumpulkan evidence-nya untuk kita tindak lanjuti untuk mengetahui lebih jelas kondisinya karena apa dan untuk mencegah kejadian-kejadian serupa tidak terulang lagi," ungkapnya.
Ia melanjutkan dari sisi pemeliharaan, tidak hanya mencakup runway, tapi juga semua area di sisi di area bandara semua dilakukan perawatan dan perbaikan. Apalagi di area runway itu, area sisi udara yang krusial digunakan untuk pendaratan maupun lepas landas pesawat.
"Kita lakukan rutin, berkala, termasuk ketika secara identifikasi, dirasa untuk perlu dilakukan perbaikan atau perawatan lebih lanjut kita lakukan seperti overlay untuk peningkatan perbaikan permukaan maupun untuk peningkatan daya juga perlu dilakukan seperti itu overlay, untuk pembersihan rutin dan inspeksi kita lakukan harian," tegasnya.
Ia menambahkan lagi, untuk pembersihan perawatan rutin dilakukan tiap hari. Namun kalau untuk yang kegiatan seperti sifatnya misalkan sudah mulai diidentifikasi ada sedikit permukaan yang sudah memang memerlukan tindak lanjut biasanya diusulkan untuk dilakukan kegiatan overlay.
Jadi lanjutnya, awal tahap untuk perbaikan permukaan saja, pelapisan saja agar tidak kasar gitu. Tapi jika memang dirasa secara daya dukung sudah mulai ada penurunan, diupayakan untuk diusulkan untuk pelapisan secara menyeluruh untuk peningkatan daya dukung pesawat.
Ia mengungkapkan lagi, terakhir dilakukan overlay, lanjutnya untuk pelapisan sendiri pengerjaan di tahun 2024. Namun pekerjaan pelapisan bukan di area yang mengalami kerusakan itu.
Baca juga: Alami Delay 5 Jam, 180 Penumpang Super Jet Dapat Kompensasi Snack, Diduga Kendala di Runyway Bandara
"Hanya sebagian kecil dari ujung ranway 06 karena memang identifikasi awal kita, di area tersebut sudah area touchdown itu sudah mulai memang secara penilaian kami sudah dilakukan pelapisan khususnya untuk pelapisan permukaan. Itu hanya dilakukan kemarin pada sebagian saja dari ujung ranway 06. Sehingga bukan dari area yang terkelupas," tukasnya.
Fahrudin Rahmad manambhakn, pada kondisi-kondisi tersebut sangat mungkin terjadi dalam kegiatan operasional penerbangan karena di dalam kegiatan operasional penerbangan pihaknya selalu mengupayakan tetap selalu menjaga keselamatan keamanan maupun kenyamanan bagi pengguna jasa.
"Agar kejadian-kejadian serupa juga tidak terulang kembali dan perlu kami sampaikan pada saat setelah penerbangan tersebut berangkat, kami segera lakukan penanganan langkah berikutnya sesuai standar prosedure kita. Kami lakukan perbaikan," ujarnya.
(*)
Penulis: Andi Pausiah
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.