Liga Italia

Inter Milan Tegaskan Cristian Chivu Bukan Hasil Keputusan Panik, Opsi Terbaik Tangani Nerazzurri

Inter Milan menegaskan tidak asal memilih Cristian Chivu menjadi pengganti Simone Inzaghi.

Kolase TribunKaltara.com / inter.it
PULANG - Christian Chivu bakal menjadi pelatih Inter Milan pascakepergian Simone Inzaghi, Jumat (6/6/2025). Inter Milan menegaskan tidak asal memilih Cristian Chivu menjadi pengganti Simone Inzaghi. (Kolase TribunKaltara.com / inter.it) 

Chivu mampu memenuhi target membawa I Ducali sintas dan memastikan partisipasi di kasta teratas Liga Italia musim depan.

Meskipun minim pengalaman, mantan bek Ajax dan AS Roma ini diyakini memiliki keunggulan dari pendahulunya, Inzaghi.

Keunggulan tersebut ialah kemampuan meracik taktik secara adaptif dan fleksibel sesuai kebutuhan.

Di bawah asuhan Inzaghi, Nicolo Barella dkk saklek dengan formasi utama 3-5-2 yang menjadi identitas Inter selama empat musim terakhir.

Makin terus diasah, pakem tersebut memang memberikan identitas yang solid, tetapi sisi negatifnya permainan mereka jadi mudah ditebak.

Kalau sudah bisa didikte musuh, bahaya bagi Inzaghi karena skuadnya tidak biasa menjalani perubahan taktik secara radikal.

Menghadapi musuh tipe apa pun, pola tersebut tetap yang dipakai sebagai acuan utama.

Tak heran apabila mereka berkali-kali tak berdaya melawan musuh yang sama, semodel AC Milan atau Bologna, dua tim yang sudah khatam cara mengatasi gaya bermain Inzaghi.

Di tangan Cristian Chivu, ada harapan Inter bermain lebih segar dan fleksibel tergantung kondisi musuh yang dihadapi.

Saat menukangi tim Primavera Inter dan pada awal kedatangannya di Parma, dia doyan menggeber formasi ofensif 4-3-3 sebagai pedoman utama.

Akan tetapi, saat meladeni musuh dengan materi yang lebih mentereng, Chivu berani meracik strategi alternatif.

Ketika Parma mengimbangi Inter 2-2 di pekan ke-31, Chivu memfotokopi strategi 3-5-2 ala Inzaghi.

Metodenya berhasil dan - ironisnya - hasil itu berperan besar terhadap kegagalan mantan klubnya untuk juara.

Pun saat berhasil menumbangkan Juventus 1-0, I Ducali melawannya pula dengan taktik tiga bek tengah seperti Bianconeri.

Kalah 2-3 di pekan penutup, Atalanta ialah rival top terakhir yang merasakan alotnya menaklukkan tim racikan Chivu.

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved