Nestapa Pedagang Pasar Gusher

Cerita Penjual Pakaian di Lantai 1 Pasar Gusher Tarakan, Tetap Bertahan di Tengah Gempuran Online

Pedagang di kios lantai 1 Pasar Gusher Tarakan Kalimantan Utara, tetap berjualan meskipun kondisi pengujung sepi yang datang.

Penulis: Andi Pausiah | Editor: Junisah
TRIBUNKALTARA.COM/ ANDI PAUSIAH
KELUHKAN SEPI - Hj Nawa saat diwawancarai media. Kondisi sepi diakui sejak dua tahun terakhir di lantai satu jejeran ruko Pasar Gusher Tarakan, Kalimantan Utara. 

"Ditambah pada saat Covid-19. Beda di tahun 2010-2012 media sosial belum begitu banyak jual online. Nah tahun 2014 itu sudah mulai terasa karena orang jualan online," ungkapnya.

Ia menambahkan patokannya itu ketika lebaran. Seharusnya semua orang memiliki uang untuk berbelanja ke pasar atau mall. Namun sejak 2014 sampai saat ini, sudah terasa menurun pembelinya.

"Yang jelas adanya media sosial begitu berpengaruh sama kami yang jualan," ungkapnya.

Ia sendiri selaku pemilik kios dan ruko dan tidak berstatus menyewa. Meski berstatus pemilik tetap saja berdampak pada pendapatan. 

"Kalau di sini yang banyak bertahan karena punya ruko. Yang status nyewa itu rata-rata tutup. Tapi ada juga yang punya mau disewakan dikontrakkan," ungkapnya.

Dalam sehari dari sisi omzet bisa sampai Rp 1 juta dibuka dari pagi sampai malam. Dulu bisa sampai Rp10 juta dalam sehari.

 "Kadang sehari pun tidak sampai sejuta. Saya di ruko ada jual baju dan campuran snack," tukasnya.

(*)

Penulis: Andi Pausiah 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved