Berita Tana TidungTerkini

PAUD Tana Tidung Raih Peringkat Kedua Nasional Indeks Kualitas Dapodik, Vamelia: Ini Bukti Nyata

Capaian ini tidak lepas dari kolaborasi antara Bunda PAUD, Pemerintah Daerah, BPMP Provinsi Kaltara, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Penulis: Rismayanti | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTARA.COM/RISMAYANTI
 INDEKS KUALITAS DAPODIK - Bunda PAUD Tana Tidung Vamelia Ibrahim saat menghadiri PAUD HI di TK Negeri Pembina Jl Padat Karya, Sebidai, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara. Jumat (13/6/2025). PAUD Tana Tidung raih peringkat kedua nasional untuk Indeks Kualitas Dapodik (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG – Pendidikan anak usia dini di Kabupaten Tana Tidung kembali mencatatkan prestasi di tingkat nasional.

 Pada semester genap tahun ajaran 2024/2025, PAUD Tana Tidung berhasil meraih peringkat kedua nasional untuk Indeks Kualitas Dapodik.

Capaian ini mendapat perhatian langsung dari Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim, yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara.

“Ini menjadi bukti bahwa bantuan seperti Satu PAUD Dua Laptop dan pelatihan rutin yang kami dorong benar-benar membuahkan hasil. Ketika saya pertama mengemban amanah sebagai Bunda PAUD, banyak guru yang mengeluh tidak memiliki laptop yang sesuai. Sekarang, kita bisa melihat dampaknya secara nyata,” ujar Vamelia kepada TribunKaltara.com.

Ia menilai keberhasilan ini juga menjadi sinyal bahwa Kabupaten Tana Tidung mampu bersaing dengan daerah lain, sebagaimana semangat yang dibawa dalam program Tana Tidung Unggul.

Baca juga: Disdikbud Tana Tidung Gelar Sosialisasi Aksi Ilmuwan Cilik, Vamelia Ibrahim: Saya Mau yang Berbeda

Menurutnya, capaian ini tidak lepas dari kolaborasi antara Bunda PAUD, Pemerintah Daerah, BPMP Provinsi Kaltara, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Pelatihan dan pendampingan berkelanjutan, ditambah etos kerja kepala satuan PAUD dan operator Dapodik, menjadi kunci utama dalam menjaga kualitas data.

“Setiap data yang diinput itu divalidasi, dimutakhirkan, dan dilengkapi dengan teliti oleh satuan PAUD. Ratusan data di dalam sistem harus akurat karena menjadi dasar dari banyak kebijakan,” jelasnya.

Namun di balik pencapaian itu, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah kualitas internet yang belum merata di semua wilayah.

“Sinkronisasi Dapodik butuh jaringan yang stabil. Beberapa proses validasi dan verifikasi data dilakukan secara online, jadi keterbatasan internet menjadi tantangan tersendiri,” kata Vamelia.

Ia menyebut bahwa fokus peningkatan kualitas data Dapodik sebenarnya sudah dimulai sejak awal penggunaan sistem. Namun, sejak tahun lalu, adanya indeks kualitas Dapodik yang diperkenalkan oleh BPMP Kaltara memberikan arah kerja yang lebih terukur.

“Operator tidak hanya dituntut mengirim data tepat waktu, tapi juga memastikan kualitasnya. Misalnya, data jumlah siswa valid pada 31 Agustus jadi acuan perhitungan dana BOS,” ungkapnya.

Tana Tidung menjadi salah satu dari hanya tujuh daerah di Indonesia yang berhasil melakukan sinkronisasi data 100 persen.

Ke depan, Pemkab akan memberikan apresiasi kepada operator Dapodik terbaik dan terus mendorong pendampingan di lapangan.

Vamelia menegaskan bahwa prestasi ini masih bisa ditingkatkan, mengingat nilai indeks saat ini berada di angka 87,56.

“Masih ada ruang untuk naik. Kami akan pertahankan kualitas yang sudah ada dan terus mendorong perbaikan,” katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa keberhasilan ini dapat menjadi contoh praktik baik, terutama bagi daerah yang memiliki tantangan akses transportasi dan jaringan seperti Tana Tidung.

“Kami terbuka untuk berbagi. Saya sendiri sudah beberapa kali menyampaikan praktik baik ini di forum nasional dan provinsi,” ujarnya.

Bunda PAUD Tana Tidung berharap prestasi ini bisa membuka lebih banyak akses dukungan dari pusat, termasuk dalam bantuan sarana dan peningkatan kualitas pendidik.

“Dapodik adalah sumber data utama pendidikan. Kalau datanya berkualitas, maka intervensi pemerintah pusat juga lebih mudah masuk. Saya sudah sampaikan ini langsung ke Direktur di Kementerian Pendidikan,” ucapnya.

Ia berharap meski Tana Tidung merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk terkecil di Kalimantan Utara, semangat untuk memberikan yang terbaik tetap harus diperhitungkan.

“Kami mungkin kecil dari sisi jumlah penduduk, tapi kami punya semangat besar untuk terus berkontribusi bagi Kalimantan Utara. Saya berharap perhatian terhadap kami sama seperti daerah lain,” pungkasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved