Berita Bulungan Terkini
Melihat Kegiatan MPLP di Ponpes Idrisiyyah Bulungan, Hadirkan PWI: Ajak Santri Bijak Bermedsos
Memasuki tahun ajaran baru, di berbagai lembaga pendidikan memulai dengan kegiatan pengenalan sekolah, atau pengenalan pesantren.
Penulis: Edy Nugroho | Editor: M Purnomo Susanto
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR – Memasuki tahun ajaran baru, di berbagai lembaga pendidikan memulai dengan kegiatan pengenalan sekolah, atau pengenalan pesantren kalau di pondok pesantren.
Seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren ( Ponpes) Idrisiyyah di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara ( Kaltara ) pada pekan ini.
Tak sekedar pengenalan lingkungan pesantren, di Ponpes ini, para santri baru juga diberikan materi lain. Salah satunya berkaitan dengan teknologi informasi.
Di era serba digital, penggunaan internet dan media sosial (medsos) yang masif perlu diimbangi dengan kecakapan literasi serta pengawasan yang bijak. Hal ini menjadi salah satu materi penting yang disampaikan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Bulungan, Fathu Rizqil Mufid, yang diundang sebagai pemateri dalam kegiatan masa pengenalan lingkungan pesantren (MPLP) SMP–SMA Idrisiyyah Tanjung Selor di Desa Gunung Sari, Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Rabu (16/7/2025).
Baca juga: Hadiri Muskorda Al Khairaat, DPRD Kaltara Komitmen Dukung Pendidikan Pesantren
Dalam paparannya, Fathu menyampaikan pentingnya melek teknologi bagi generasi muda.
Namun, ia menegaskan bahwa lebih penting lagi adalah bijaksana dalam memanfaatkan teknologi, khususnya internet dan medsos.
“Teknologi itu penting dan bermanfaat, tetapi harus digunakan secara bijak. Setiap informasi yang diterima perlu dikurasi. Artinya, disaring sebelum dipercaya, apalagi sebelum disebarkan,” ujarnya di hadapan para santri dan guru.
Sebagai jurnalis, Fathu juga menekankan tanggung jawab bermedsos.
Menurutnya, setiap komentar, unggahan, atau informasi yang dibagikan di platform digital memiliki konsekuensi hukum dan sosial.
“Dalam menyampaikan informasi, akurasi dan keberimbangan harus jadi tolok ukur. Sumber juga harus kredibel, supaya apa yang kita posting bisa kita pertanggungjawabkan,” tegasnya.
Selain sebagai sarana komunikasi, internet disebutnya bisa digunakan untuk memperluas jejaring pertemanan, hingga sebagai media branding, marketing serta hiburan.
Ia pun mendorong pelajar untuk menggunakan internet sebagai wadah ekspresi dan kreativitas, seperti membuat konten edukatif, religius atau inspiratif.
Baca juga: Awal Puasa Ramadan 1446 Hijriah, 600 Peserta Didik di Malinau Ikuti Pesantren Ramadan
Namun demikian, ia juga tak menutup mata terhadap dampak negatif penggunaan internet, terutama ketika penggunaannya tidak terkontrol.
Ia menyoroti fenomena ketergantungan gawai di kalangan pelajar.
“Penggunaan smartphone harus dibatasi waktunya, apalagi untuk anak-anak dan pelajar. Harus sesuai kebutuhan. Kalau tidak, bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, bahkan relasi sosial mereka,” pungkasnya.
(*)
Penulis: Edy Nugroho
Pondok Pesantren
Persatuan Wartawan Indonesia
Desa Gunung Sari
Kalimantan Utara
pesantren
Bulungan
Kaltara
PWI
DPRD Bulungan Minta Pemkab Bentuk Timsus Tangani Sengketa Lahan di KIHI Tanah Kuning - Mangkupadi |
![]() |
---|
Sempat Dipakai Pedagang, Kini Bangunan Pasar Buah Senilai Rp 5,3 Miliar di Tanjung Selor Menganggur |
![]() |
---|
Selesaikan Ganti Rugi Pencamaran di Pulau Bunyu - Bulungan Kaltara, Perusahaan Diberi Waktu Sepekan |
![]() |
---|
Diduga Keracunan Menu Makanan Bergizi Gratis, Dua Siswa SMA Tanjung Selor Kaltara Masuk IGD RSDSS |
![]() |
---|
Buka Uji Kompetensi Pejabat Tinggi Pratama, Bupati Bulungan: Siapkan Pimpinan Cerdas dan Responsif |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.