Liverpool Bakar Uang di Bursa Transfer, Pemain Seharga Rp 1,7 Triliun Segera Diboyong ke Anfield

Pada musim panas 2019, Frankfurt melepas dua penyerangnya, Luka Jovic dan Sebastian Haller, ke Real Madrid dan West Ham United.

Keduanya dijual dengan harga mencapai 113 juta euro (Rp2,1 triliun). Nilai ini terbilang fantastis jika melihat biaya yang dikeluarkan Die Adler untuk memboyong keduanya.

Saat memboyong Jovic, Frankfurt hanya mengeluarkan 22,3 juta euro (Rp422 miliar) dan mengeluarkan biaya 12 juta euro (Rp227 miliar) untuk Haller.

Setelah Jovic dan Haller, Frankfurt kembali menjual Randal Kolo Muani pada musim panas 2023 sebesar 95 juta euro (Rp1,7 triliun) ke PSG.

Penjualan Kolo Muani menjadi keuntungan bersih bagi Frankfurt, mengingat ia didatangkan secara gratis dari FC Nantes pada 2022.

Usai Kolo Muani, Frankfurt kembali menjual striker andalannya, Omar Marmoush, pada Januari 2025 ke Manchester City dengan biaya 75 juta euro (Rp1,4 triliun).

Sama seperti Kolo Muani, Frankfurt mendapatkan jasa penyerang Mesir itu secara gratis pada musim panas 2023.

Jika Ekitike resmi pindah ke Liverpool dengan biaya 95 juta euro, maka Frankfurt sudah mendapat keuntungan 327,2 juta euro (Rp6,1 triliun) dari penjualan lima striker saja.

Penjualan Hugo Ekitike ke Liverpool ini otomatis memecahkan rekor penjualan Eintracht Frankfurt di bursa transfer.

Pasalnya nominal untuk memboyong Ekitike sama dengan nominal saat Frankfurt menjual Kolo Muani.

Selain itu, eks penyerang Stade Reims itu masuk dalam lima besar penjualan termahal sepanjang sejarah Die Adler.

Uniknya, lima pemain termahal yang dijual oleh Frankfurt berposisi sebagai penyerang semua.

Dengan sederet fakta ini, tak mengherankan jika juara Bundesliga 1958-1959 itu layak disebut sebagai klub spesialis penjual striker.

(*)