Resmi Diperkenalkan AS Roma, Neil El Aynaoui Ungkap Alasan Pilih No Punggung 8

TRIBUNKALTARA.COM - Resmi diperkenalkan AS Roma, Neil El Aynaoui mengungkap alasan memilih nomor punggung 8.

AS Romatelah mengumumkan perekrutan permanen Neil El Aynaoui dari Lens pada Senin (21/7/2025).

Pemain berusia 24 tahun ini merupakan rekrutan pertama AS Roma di musim panas ini.

Dilansir TribunKaltara.com dari Football Italua, Tim Serigala Ibu Kota membayar mahar €25 juta atau sekitar Rp 475 miliar termasuk sejumlah bonus untuk mengamankan tanda tangan sang pemain dari Lens.

Usai tanda tangan kontrak di AS Roma, Neil El Aynaoui bercerita seputar keputusannya bergabung dengan AS Roma serta perjalanan kariernya. 

“Saya menerima sambutan yang luar biasa sejak tiba di bandara, dan saya senang karenanya,” ujarnya.

“Saya menyadari semangat kota ini, jadi saya ingin memberikan yang terbaik untuk para penggemar karena inilah yang pantas didapatkan.

“Saya yakin mereka akan memberikan dukungan yang luar biasa. Jika sambutan seperti itu yang saya terima di bandara, saya tidak sabar untuk melihat apa yang akan mereka lakukan di stadion.”

Gelandang berusia 24 tahun ini menjelaskan alasannya memilih nomor punggung 8 untuk musim pertamanya di Stadio Olimpico.

Hal itu tak lepas dari pemain legend yang menginspirasinya.

“Saya tumbuh besar di dekat Barcelona, jadi wajar saja jika saya mendukung tim ini, dan saya selalu menjadi penggemar berat Andres Iniesta. Saya selalu bermimpi mengenakan nomor ini,” ujarnya.

“Saya berbicara dengan Massara selama fase-fase awal, tetapi saya ingin berterima kasih kepada para pemilik dan direktur karena telah menangani situasi ini dengan baik dan memfasilitasi kepindahan saya ke sini.

“Saya bisa menggambarkan diri saya sebagai gelandang modern dengan stamina, mampu bermain di kedua fase, yang menguasai lapangan dengan intensitas.”

Sebagai gelandang, Neil memiliki keistimewaan yaitu insting mencetak gol yang tajam.

Sejauh ini, dia telah mencetak sembilan gol dan memberikan empat assist dalam 49 penampilan di Ligue 1.

“Sebelum bermain sebagai gelandang tengah, saya biasa bermain lebih ke depan, jadi saya punya naluri mencetak gol,” jelasnya.

“Ada sistem di mana saya bisa menguasai kedua fase tersebut.”

Aynaoui juga menyinggung perihal pelatihnya di AS Roma, Gian Piero Gasperini.

“Saya mengikutinya ketika saya di Prancis, dan dia membuktikan hal-hal hebat di Atalanta. Saya menemukan pelatih hebat di klub hebat,” terangnya.

“Dia pelatih yang suka bermain sepak bola menyerang, jadi saya tidak sabar untuk memulai dan belajar darinya. Saya telah bergabung dengan klub yang luar biasa.

“Saya tak sabar bertemu dengan pemain lain. Ada ruang ganti dengan banyak pemain top, dan saya akan mencoba belajar sesuatu dari mereka semua dan meningkatkan diri.

“Saya bersemangat untuk mulai berlatih bersama tim, dan sekarang rekan satu tim saya dapat membawa klub ini ke tempat yang seharusnya. Memenangkan trofi di sini akan luar biasa.”

Kisah unik di luar lapangan juga diangkat dalam wawancaranya.

Ia menjelaskan pertimbangannya terjun sebagai pemain sepakbola daripada tennis yang digeluti ayahnya.

Ayah El Aynaoui, Younes, adalah mantan bintang tenis yang mencapai peringkat tunggal tertinggi dalam kariernya, yaitu peringkat 14 dunia, pada tahun 2003.

“Ayah tidak pernah memaksa saya untuk melakukan apa pun. Itu adalah keputusan alami yang saya buat ketika saya masih kecil. 

"Sewaktu kecil, saya hanya tertarik pada sepak bola; tidak ada yang lain," jawabnya.

"Jadi, ayah saya mengizinkan saya dan saudara-saudara saya memilih apa yang paling kami sukai, dan saya tentu saja memilih sepak bola. 

“Namun, saya tidak melupakan tenis, dan terkadang saya bermain tenis dengan ayah saya."

(*)