Virus Corona Nunukan
Heboh Pelanggan UMKM Paras Perbatasan Mendadak Sepi, Beredar Isu ASN Pariwisata Positif Covid-19
Seorang pelaku usaha UMKM, Jamilah sontak anjlok pendapatannya, gegara adanya informasi ASN pariwisata covid-19 dibantah panitia: itu hoaks
TRIBUNKALTARA.COM, NUNUKAN - Heboh pelanggan UMKM Paras Perbatasan Nunukan, Kalimantan Utara ( Kaltara ) mendadak sepi, beredar isu ASN pariwisata positif Covid-19, begini reaksi Disparpora Nunukan.
Seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah ( UMKM ) di Paras Perbatasan, Jamilah (44) mengaku pendapatannya anjlok.
Padahal kegiatan lomba Paras Perbatasan Nunukan menjadi momen bagi pelaku UMKM untuk mendapat pemasukan,
Namun Jamilah mengaku pendapatannya anjlok lantaran para pelanggan mendadak sepi saat Paras Perbatasan Nunukan, Sabtu (3/10/2020).
Menurutnya hal tersebut dipengaruhi adanya informasi ASN di Lingkungan Pemkab Nunukan, Kalimantan Utara yang positif Covid-19.
Jamilah, pedagang Lapak Abah ini mengaku, ia memperoleh informasi ada pegawai Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Nunukan positif Covid-19 dari seorang temannya.
"Saya dapat kabar dari teman. Teman baca informasi itu di Facebook.
Katanya, orang pariwisata sekaligus panitia pelaksana kegiatan lomba di paras positif Covid-19," kata Jamilah kepada TribunKaltara.com, saat ditemui di stand minumannya, Sabtu (3/10/2020), pukul 10.00 Wita.
Diketahui, saat ini sedang berlangsung kegiatan lomba di paras perbatasan sampai 28 November, dalam rangka hari ulang tahun ke-21 Kabupaten Nunukan.
• Inovasi Teknologi Tepat Guna, Meningkatkan Taraf Hidup Masyarakat Desa di Kabupaten Malinau
• Tanggapi Pjs Gubernur Kaltara, Kabag Humas dan Protokol Nunukan Sebut Netralitas ASN Harga Mati
• Ada 2.772 Warga Nunukan Belum Lakukan Perekaman E KTP, Berikut Strategi Disdukcapil ke Masyarakat
• Jumlah Pelanggar Protokol Kesehatan Tembus 2.213 Orang, Satpol PP Sebut Rata-rata Berusia Produktif
Jamilah yang sudah setahun berjualan di paras perbatasan, mengaku sempat kaget bahkan takut akibat isu tersebut.
"Takut, karena kabarnya panitia yang terjangkit, otomatis pasti pulang pergi ke paras," ucap Jamilah.
Dia menjelaskan, informasi yang dia peroleh dari temannya, membuat pengunjung di Paras Perbatasan sempat sepi selama dua hari.
"Selasa siang masih ramai, malam nya langsung sepi. Hanya pedagang sama pengisi acara saja yang ada.
Kebetulan ada dua persembahan tarian dari komunitas nari," ujarnya.
Dia mengaku, saking sepinya, pada Selasa malam dan Rabu iya hanya dapatkan Rp 20 ribu.