Budidaya Padi Pola Tanam Hazton, Langkah KPwBI Kaltara Kurangi Ketergantungan Beras Daerah Lain

Penulis: Rismayanti
Editor: Cornel Dimas Satrio
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala KPwBI Kaltara, Yufrizal saat pelatihan budidaya pada pola tanam hazton secara virtual, Jumat (23/10/2020). (HO/Humas BI Kaltara)

TRIBUNKALTARA.COM, TARAKAN - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara ( KPwBI Kaltara ) bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kota Tarakan menyelenggarakan pelatihan budidaya padi pola tanam hazton secara virtual.

Kegiatan pelatihan ini ditujukan kepada kelompok-kelompok tani komoditas padi di beberapa kelurahan di Tarakan, Kalimantan Utara.

Adapun peserta pelatihan ini meliputi Kelompok Tani Kelurahan Mamburungan, Kelompok Tani Kelurahan Kampung 1 Skip, dan Kelompok Tani binaan Kodim 0907 Tarakan.

Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Kota Tarakan juga turut menghadiri pelatihan mengingat mereka nanti akan bertugas mendampingi para kelompok tani di masing-masing lokasi budidaya.

Pelatihan budidaya padi kali ini menghadirkan Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Benih Induk Hortikultura Provinsi Kalimantan Barat, Anton Kamaruddin, yang tak lain merupakan salah satu penemu metode budidaya padi menggunakan metode hazton itu sendiri.

Pada pembukaan pelatihan budidaya padi tersebut, Kepala KPw BI Provinsi Kalimantan Utara, Yufrizal menyampaikan, baik di Kota Tarakan maupun Kalimantan Utara salah satu komoditas yang menyumbang terhadap inflasi adalah beras.

"Itu berdasarkan data yang ada," ujar dia, Jumat (23/10/20)

Pada kesempatan ini, Yufrizal juga membagikan success story terkait penggunaan pola tanam hazton ketika bertugas di KPw BI sebelumnya.

Berkolaborasi dengan Anton Kamaruddin, para kelompok tani yang didampingi menggunakan pola tanam hazton pada program demplot sebelumnya, akhirnya mampu meningkatkan produksi padinya dari sebelumnya 4-5 ton/ha menjadi 11,9 ton/ha.

Karena keberhasilannya itu, program percontohan ini pun diikuti oleh kelompok tani di sekitarnya sehingga mampu meningkatkan produktifitas padi di wilayah tersebut secara keseluruhan.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Tarakan Elang Buana, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa produksi padi Kota Tarakan rata – rata di bawah 5 ton/ha.

“Dengan adanya pelatihan metode pola tanam hazton ini, diharapkan akan meningkatkan produksi padi Kota Tarakan dan kebutuhan beras Kota Tarakan dapat terpenuhi dari produksi lokal,” tambah Elang Buana.

Sebagai tahap awal dalam rangkaian pembinaan dengan pembudidayaan padi di Kota Tarakan ini maka, KPwBI Kaltara melakukan capacity building bagi Kelompok Tani dan PPL, serta Babinsa Tarakan yang selama ini membantu pendampingan ke petani yang dilanjutkan dengan program percontohan padi pola tanam metode hazton pada tahun depan.

Yufrizal menekankan, agar para peserta pelatihan Kelompok Tani, PPl dan Babinsa dapat memanfaatkan dengan baik program ini untuk menambah ilmu dan pengetahuan dalam budidaya padi yang baik.

Harapannya dari pelatihan ini dapat meningkatkan produktifitas padi karena produksi masih kurang dibandingkan konsumsi, dan dapat meredam gejolak harga.

Halaman
12

Berita Terkini