TRIBUNKALTARA.COM - Skandal Juventus kembali muncul dengan pengakuan Cristiano Ronaldo yang mengungkap perjanjian rahasia dengan mantan klubnya.
Jagad Liga Italia sempat heboh dengan pengunduran diri serempak jajaran direksi Juventus.
Presiden Juventus, Andrea Agnelli, dan wakilnya, Pavel Nedved, terkonfirmasi mundur dari jabatannya.
Langkah Andrea Agnelli dan Pavel Nedved turut diikuti oleh delapan direksi lainnya, termasuk CEO Juventus, Maurizio Arrivabene.
Usut punya usut, langkah mundur jajaran direktur Juventus disebabkan oleh skandal finansial yang tengah menimpa I Bianconeri.
Skandal tersebut termasuk menyembunyikan pembayaran kepada beberapa pemain mereka, tergolong Cristiano Ronaldo.
Kini, Cristiano Ronaldo muncul dan menagih pembayaran dari perjanjian tersebut.
Menurut laporan Football Italia yang dinukil BolaSport.com, Ronaldo telah meminta Juventus untuk membayar uang 19,9 juta euro atau setara dengan Rp 323 miliar yang secara diam-diam telah disepakati saat fase awal pandemi COVID-19.
Sebelum mengaih uang tersebut kepada Juventus, CR7 mekakukan diskusi terlebih dahulu bersama tim pengacaranya.
Lewat diskusi tersebut, Ronaldo telah meminta tim pengacaranya untuk memeriksa situasi di Juventus dan mempelajari neraca keuangan I Bianconeri sebelum mengajukan permintaan.
Menurut laporan Football Italia yang dinukil BolaSport.com, penyelidik dilaporkan telah menemukan dokumen pribadi yang ditandatangani oleh CR7 dan direktur klub secara rahasia.
Dalam laporan tersebut, Cristiano Ronaldo telah dijanjikan akan menerima 19,9 juta euro atau setara dengan Rp 323 miliar, bahkan jika Ronaldo meninggalkan Juventus.
Akan tetapi, Juventus diduga menghilangkan pembayaran tersebut di neraca dan gagal mengomunikasikannya kepada Lega Calcio selaku penyelenggara Liga Italia.
Juventus terancam sanksi berat karena skandal keuangan
Juventus terancam kena sanksi yang lebih berat dari hukuman pengaturan skor atau Calciopoli Liga Italia, akan kah Bianconeri terusir lagi dari Serie A?