Berita Daerah Terkini

Polisi Endus Munculnya Praktik Prostitusi di Sekitar IKN Nusantara, Transaksi Diduga di Cafe Remang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tiga wanita di Balikpapan yang ditangkap polisi akibat bisnis prostitusi. Salah satunya berinisial MS (32) yang melihat peluang bisnis ini menggiurkan lantaran ada IKN Nusantara.

TRIBUNKALTARA.COM, PENAJAM - Polres Penajam Paser Utara (PPU) menduga ada aktivitas prostitusi di sejumlah titik di Penajam Paser Utara, termasuk di wilayah Sepaku, tak jauh dari lokasi Ibu Kota Nusantara.

Praktik prostitusi ini diduga memanfaatkan sejumlah kafe remang-remang sebagai lokasi transaksi awal.

Wakapolres PPU Kompol Bergas Hartoko mengatakan, praktik prostitusi ini terendus pihaknya dan rata-rata berada di Kecamatan Sepaku, yang bakal menjadi lokasi Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara.

Bergas Hartoko mengatakan, setidaknya ada delapan kafe remang-remang yang di dalamnya ada praktik prostitusi terselubung di Kelurahan Pemaluan, Sepaku.

Baca juga: Cerita Mami MS, Lirik Peluang Utung Besar di IKN Nusantara Lewat Bisnis Prostitusi di Balikpapan

Tiga wanita di Balikpapan yang ditangkap polisi akibat bisnis prostitusi. Salah satunya berinisial MS (32) yang melihat peluang bisnis ini menggiurkan lantaran ada IKN Nusantara. (TRIBUNKALTARA.COM / DWI ARDIANTO)

Kedoknya hanya sebagai warung kopi biasa, namun dicurigai juga merupakan tempat prostitusi. Hal in menjadi atensi Polres, lantaran berada di wilayah IKN Nusantara.

Menurutnya, pemantauan terus dilakukan, untuk mengantisipasi adanya Tindak Pidana Perdagangan Orang ( TPPO ) di titik tersebut.

"Ada 8 tempat yang dilakukan penyelidikan, itu ada di daerah Sepaku," ungkap Wakapolres, Jumat (16/5/2023).

Wakapolres menegaskan, pihaknya hanya menindak apabila terdapat pelanggaran hukum, namun untuk penertiban, merupakan ranah pemerintah daerah.

"Kita akan koordinasikan untuk dilaksanakan penertiban, tapi itu ranahnya pemerintah daerah," terangnya.

Selain di Sepaku, tujuh kafe di daerah Kecamatan Penajam, juga diindikasi sebagai kafe remang-remang.

Tujuh tempat ini juga tak luput dari penyelidikan kepolisian.

Jajaran Polres PPU saat ini tengah fokus untuk menangani TPPO.

Pemetaan juga tengah dilakukan, untuk daerah-daerah yang berpotensi terjadi tindakan perdagangan orang.

"Fokusnya juga di perbatasan, karena sasarannya para imigran," pungkasnya.

Lirik Peluang Utung Besar di IKN Nusantara

Wanita berinisial MS (32) ditangkap polisi atas sangkaan kejahatan perdagangan orang, dalam hal ini perannya sebagai mucikari.

Warga Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat tersebut diduga menjajakan jasa pekerja seks komersial ( PSK ) kepada pria hidung belang di Balikpapan.

Kepada TribunKaltara.com, MS menceritakan sekelumit latar belakangnya menjadi mucikari atau biasa disapa mami.

Dari balik penutup wajah, suara perempuan terduga mucikari ini terdengar santai meski lirih.

Baca juga: Profil Hana Hanifah yang Heboh karena Dugaan Perselingkuhan, Pernah Terseret Kasus Prostitusi

"Saya dari Jakarta. Di sana saya kerjanya jadi LC (pemandu lagu), terus coba-coba pindah kesini," tutur MS di Balikpapan.

Di Balikpapan, dia sudah menetap kurang lebih sejak Oktober 2022.

Kedatangannya ke Kota Minyak pun tak jauh dari alasan pemindahan Ibu Kota Nusantara.

Tak ada kenalan, maupun kerabat.

'Rimba' Balikpapan dirintisnya seorang.

Sebagai permulaan, MS mengadu peruntungan dengan membuka pub di Balikpapan.

Selang dua bulan seiring relasi meluas, sekitar medio Januari 2023, dirinya mulai mempekerjakan wanita sebagai penghibur di pub miliknya.

Asal pekerjanya beragam, bukan hanya dari Balikpapan.

Kata MS, berasal dari campuran daerah.

Sejauh ini ada 15 perempuan yang bekerja di tempatnya.

Namun bukan hanya dipekerjakan sebagai penghibur, namun MS juga menawarkan pekerja perempuannya menjadi pekerja seks komersial ( PSK ).

"Awalnya coba-coba, karena disini kan bakal ada Ibu Kota. Ternyata banyak yang mau, akhirnya lanjut. Yah, mungkin sudah 6 bulan ini sih jadi mami," tutur MS.

Lebih lanjut perihal modus, MS menawarkan jasa PSK kepada kenalannya melalui jejaring WhatsApp dengan tarif sekitar Rp 2 juta.

Setelah ada kesepakatan, pelanggan akan membayarnya dengan metode transfer.

"Sejauh ini nawarinnya acak aja. Nggak ada yang jadi pelanggan tetap sejauh ini," ungkap MS.

MS menilai, terhitung 6 bulan menjajakan perempuan untuk melayani birahi para pria hidung belang, prospek di Balikpapan dalam hal prostitusi ini terbilang menggiurkan.

Dia menganggap bahwa 'pasaran' di Balikpapan lebih ramai sekalipun dibandingkan dengan Jakarta.

"Tapi kalau saya nggak ambil untung dari menawarkan itu. Saya menawarkan, dia (pelanggan) datang, kan pasti pesan minum. Saya ambil untung dari jual minum aja," ungkap MS.

"Kalau untung (bisnis prostitusi) itu kan urusan pribadi anak-anak aja sama yang pesan. Tapi kalau ramai yang datang, ramai juga yang pesan minum," imbuhnya.

Namun begitu, dia memastikan bahwa belasan perempuan yang dia pekerjakan itu berusia dewasa.

Baca juga: Antisipasi Prostitusi Remaja, Satpol PP Nunukan Masifkan Patroli Malam, Belasan Pelajar Terjaring

Karena untuk menjadi pekerjanya, MS mewajibkan memiliki identitas.

Menyoal bisnis prostitusinya yang harus gulung tikar, MS tak banyak bicara.

Dirinya pun mengaku pasrah akibat ancaman pidana penjara yang menjeratnya.

Penulis: Mohammad Zein Rahmatullah

Berita Terkini