Menurut dia Program Makan Siang Gratis nantinya akan dibahas secara rinci.
Program tersebut akan menyasar sekitar 83 juta anak di Indonesia yang akan menerima makan siang dan susu gratis.
"Harus dibahas secara seksama agar terdeliver dengan baik," katanya.
AHY mengatakan Program Makan Siang Gratis tersebut bukan hanya bertujuan untuk mengentaskan masalah stunting, melainkan juga menggerakkan ekonomi.
Adanya program tersebut akan berdampak pada meningkatnya permintaan terhadap bahan pokok.
"Program Makan Siang Gratis termasuk susu tujuannya untuk menggerakan ekonomi karena ada demand yang besa.
Akan ada permintaan terhadap bahan pokok pangan yang besar, karena bisa dibayangkan satu anak saja beras, nasi, lauk, sayur, buah, susu kalikan 83 juta jadi akan terjadi perputaran ekonomi di tingkat, daerah di tingkat lokal," pungkasnya.
Baca juga: Bahlil Sebut Kekuasaan PDIP Bisa Berakhir Setelah 10 Tahun, Capres Ganjar: Banteng Tanduknya Tajam
Reaksi Kubu AMIN dan Mahfud MD
Co-captain Timnas Pemenangan AMIN, Tom Lembong merespons terkait Program Makan Siang Gratis yang mulai dibahas di Rapat Kabinet.
Tom Lembong mengatakan bahwa kebijakan terkait nutrisi memang harus dilalui lewat diskusi yang teknokratis.
Hal tersebut disampaikan Tom Lembong di Rumah Koalisi Perubahan AMIN, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/2/2024).
"Yang berlandaskan hitungannya transparan dan data, fakta, realita, serta semakin teknokratis maka semakin profesional, semakin transparan semakin baik," kata Tom Lembong.
Tom Lembong menerangkan bahwa tidak hanya pasangan Prabowo-Gibran yang memiliki gagasan terkait pemenuhan gizi anak Indonesia.
Tetapi pasangan calon nomor urut 1, Anies-Muhaimin pun memiliki program gagasan yang baik tentang nutrisi.
Baca juga: Hasil Survei Pilpres 2024 Jelang Pencoblosan, Prabowo-Gibran Unggul, Surya Paloh: Berat AMIN Menang!
"Kami juga punya berbagai gagasan terkait nutrisi publik, terkait pencegahan stunting dan hal itu bergulir terus antara gagasan yang mengusulkan, peningkatan konsumsi susu yang besar-besaran," terang Tom Lembong.