Kendati tak menyebutkan nama Theo Hernandez dan AC Milan, Denzel Dumfries mengakui ekspresinya terlalu berlebihan dalam merayakan Scudetto ke-20 Inter Milan.
"Kemarin adalah hari terindah bagi saya, seluruh pemain, dan semua orang di klub. Terima kasih banyak kepada ribuan penggemar yang hadir dalam parade tersebut," tulisnya di akun Instagram pribadi.
"Senang rasanya bisa merayakannya bersama Anda semua, itu sangat berarti bagi tim," tambah Dumfries.
Wingback 28 tahun itu beralasan, aksinya mengejek Theo Hernandez karena terlalu larut dalam rivalitas.
Menurut Denzel Dumfries, seharusnya hal itu tak perlu terjadi di luar lapangan.
"Selama parade, saya mengangkat spanduk yang menampilkan gambar yang tidak pantas.
Saya adalah pemain yang menyukai persaingan dalam sepak bola, itu adalah bagian penting dari permainan apa pun.
Saya menyadari bahwa mengibarkan spanduk adalah kesalahan saya dan tidak cerdas sama sekali," ungkap pemain Timnas Belanda ini.
Baca juga: Momen Cuadrado Melompat Girang Sindir Juventus saat Perayaan Scudetto Inter Milan, Beda dengan Conte
Meski demikian, pengakuan bersalahnya itu, tetap tidak ada permintaan maaf terbuka untuk Theo Hernandez.
Rivalitas keduanya masih tinggi meski Derby della Madonnina telah berakhir.
Kemudian Dumfries meminta semua pihak fokus pada keberhasilan Inter Milan meraih Scudetto ke-20 musim ini.
"Mari kita beralih ke fokus pada musim paling menakjubkan bagi Inter Milan. Sekali lagi terima kasih atas semua dukungan kalian musim ini, dan atas perayaan kemarin, saya tidak akan pernah melupakannya," ujarnya.
Kronologi Dumfries ejek Theo Hernandez
Dalam tayangan video yang ramai beredar di media sosial, terekam detik-detik Denzel Dumfries mengangkat spanduk penghinaan terhadap Theo Hernandez.
Sebenarnya, Hakan Calhanoglu adalah orang pertama yang memperhatikan spanduk tersebut.