Oleh: Sumarsono
Pemimpin Redaksi Tribun Kaltara
TRIBUNKALTARA.COM - PARTAI politik ramai-ramai mendukung Rudy Masud maju di Pilgub Kaltim 2024.
Apakah, Rudy Masud bakal berhadapan dengan kotak kosong atau masih memungkinkan bersaing dengan petahana Isran Noor.
Seperti diberitakan Tribun Kaltim, satu per satu partai politik secara resmi mendukung Ketua DPD I Partai Golkar Kaltim dipasangkan dengan Seno Aji, politisi Partai Gerindra maju di Pilkada Kaltim.
Terbaru, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merekomendasikan dukungan kepada pasangan Rudy Masud - Seno Aji sebagai bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.
Dukungan serupa diberikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Golkar tempat Rudy Masud bernaung.
Total keseluruhan 29 kursi di DPRD Kaltim, artinya lebih dari cukup untuk mengusung untuk melenggang maju ke Pilgub Kaltim 2024.
Bahkan, jika partai lain merapat ke koalisi besar pengusung Rudy Masud – Seno Aji, tidak menutup kemungkinan bakal melawan kotak kosong.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Kaltim 2024: Elektabilitas Isran Noor Ungguli Rudy Masud, hingga Andi Harun
Namun, kekuatan politik petahana, yakni Isran Noor tidak bisa diabaikan begitu saja dalam kontestasi Pilgub Kaltim 2024.
Isran Noor yang jauh-jauh hari menyatakan berpasangan dengan Hadi Mulyadi tentunya tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dari hasil survei, popularitas dan elektabilitas Isran Noor masih mengungguli kandidat-kandidat lain di Pilgub Kaltim 2024.
Survei Lembaga Research and Strategy (ARCHY), elektabilitas Isran Noor masih ungguli Rudy Masud, hingga Andi Harun.
Ketika responden diberikan pertanyaan siapa calon Gubernur yang akan dipilih pada Pilgub Kaltim 2024, 16.32 persen memilih nama Isran Noor.
Disusul urutan kedua Rudy Masud 14.82 persen, dan ketiga Andi Harun sebesar 11.82 persen.
Hasil survei ini tentu menjadi pertimbangan bagi partai politik untuk menentukan siapa bakal calon yang akan diusung.
Masih ada beberapa partai yang belum menentukan dukungan, yakni PDI Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Nasdem, Hanura, dan PPP.
Jika mengacu pada koalisi partai politik pendukung Capres-Cawapres pada Pilpres 2024 lalu, hanya ada 3 partai politik yang berpeluang mengusung Isran Noor-Hadi Mulyadi: PDIP, Hanura, dan PPP.
Sementara Partai Nasdem kecil kemungkinan, karena Isran Noor merupakan eks Ketua Nasdem Kaltim yang cabut jelang Pilpres kemarin.
Hitungan matematikanya, Isran Noor-Hadi Mulyadi bakal didukung koalisi partai politik.
Meski jumlah kursi relatif kecil dibanding koalisi partai pendukung Rudy Masud-Seno Aji, namun tingkat elektabilitas personal, Isran Noor masih diunggulkan.
Ingat Pilgub atau Pilkada bukan pertarungan antarpartai politik melainkan kontestasi antarkandidat yang nantinya dipilih oleh masyarakat Kaltim.
Kuncinya sekarang, adalah bagaimana Sang Naga – julukan Isran Noor mendapatkan perahu menuju Pilgub Kaltim 2024.
PDI Perjuangan sepertinya akan menjadi pelopor untuk mendukung petahana, yakni mantan Gubernur Kaltim Isran Noor.
Sinyal dukungan sudah disampaikan Ketua DPD PDI Perjuangan Kaltim Safaruddin.
Sekretaris DPD PDIP Kaltim, Ananda Emira Moeis saat dikonfirmasi TribunKaltim.co mengatakan, koalisi parpol jelang Pilkada Kaltim 2024 masih cair.
Dinamika yang berkembang, termasuk kemungkinan koalisi PDIP dengan teman koalisi di Pilpres 2024, yakni PPP mengusung bakal calon di Pilgub Kaltim 2024.
PDIP membuka peluang untuk mengusung Isran Noor sebagai lawan tangguh menghadapi Rudy Masud yang bakal berpasangan dengan Seno Aji.
Namun demikian, proses di DPP PDIP yang masih berjalan, belum bisa dikatakan bakal fix PDIP dan PPP atau ditambah partai lain, semisal Partai Demokrat atau Partai Nasdem bakal sama–sama mengusung petahana.
Meski pada Pemilu 2024 lalu, PDIP juga bekerja sama dengan PPP.
Baca juga: Hasil Survei Pilkada Kaltim 2024 Terbaru, Isran Noor Belum Aman, Bos Golkar dan Gerindra Membayangi
Semua masih bisa berubah, dan komunikasi politik antara kandidat serta partai–partai masih berjalan.
Sementara itu, DPP PPP sendiri tengah mempertimbangkan untuk mendukung Isran Noor atau Rudy Masud di Pilkada Kaltim 2024.
Keduanya dijadwalkan akan bertemu dengan DPP PPP pada 8–10 Juli 2024 di Jakarta.
Meski hasil Pemilu Legislatif 2024, PPP hanya meraih dua kursi di DPRD Kaltim, namun posisi PPP cukup dipertimbangkan, karena akan menentukan bisa maju tidaknya Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Sejauh ini PPP masih melakukan komunikasi politik kepada bakal calon Isran Noor dan Rudy Masud.
Terkait adanya indikasi koalisi besar partai pengusung Rudy Masud-Seno Aji melawan kotak kosong, sudah dibantah petinggi Partai Golkar Kaltim.
Melalui Sekretaris DPD I Golkar Kaltim, M Husni Fahruddin menegaskan partai politik yang menyatakan dukungan resmi kepada Rudy Masud atas kemauan sendiri, bukan keinginan Golkar.
Meski Partai Golkar menyampaikan visi–misi, komitmen besar bersama, tetapi partai yang bergabung pada koalisi pendukung Rudy Masud mendapatkan kenyamanan dan kepentingannya terakomodir.
"Melawan kotak kosong bukan kita yang mau, Partai Golkar beranggapan bahwa persepsi orang yang ingin lawan kotak kosong itu berbeda,” tegasnya.
Terlepas, apakah nanti Rudy Masud melawan kotak kosong atau head to head dengan Isran Noor, masyarakat Kaltim berharap proses pemilihan pimpinan KT-1 berlangsung demokratis.
Tidak ada upaya jual beli kursi partai sebagai upaya pembungkaman demokrasi.
Partai politik sebagai kepanjangan tangan masyarakat harus mendengarkan aspirasi dari bawah ketika menentukan dukungan kepada salah satu kandidat di Pilgub Kaltim nanti.
Bumi Etam –sebutkan Kaltim sebagai tuan rumah Ibu Kota Nusantara memerlukan pemimpin yang memiliki visi dan misi ke depan cemerlang.
Kita tunggu saja jelang pendaftaran bakal calon peserta Pilgub Kaltim pada Agustus 2024 mendatang.
Apakah hanya ada satu pasangan calon atau dua pasangan calon terbaik di kontetasi Pilgub Kaltim 2024.
(*)
Baca Berita Terkini Tribun Kaltara di Google News