Berita Nasional Terkini

Prabowo Tunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi Jadi Jubir Presiden, Kecewa dengan Blunder Hasan Nasbi?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PRASETYO JUBIR PRESIDEN - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat ditemui awak media di Kantor KemenPAN RB, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025). Prabowo Subianto menunjuk Mensesneg Prasetyo Hadi sekaligus kader Partai Gerindra sebagai Juru Bicara Presiden.

Pernyataan Hasan Nasbi menuai kecaman dari banyak pihak, sebab apa yang ia ucapkan merupakan representasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto.

Respons Pengamat

Penunjukan Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Presiden kini menimbulkan berbagai tafsir politik.

Salah satunya soal efektivitas PCO yang dinilai belum optimal dalam mengelola komunikasi publik pemerintahan.

Menurut Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, secara institusional penunjukan Prasetyo menandakan adanya penguatan di dalam lingkaran Istana untuk menjembatani komunikasi antara Presiden dan masyarakat.

"Secara institusional, penunjukan Mensesneg menguatkan bahwa peran PCO sementara ini belum maksimal sehingga perlu diperkuat," kata Agung saat dikonfirmasi, Sabtu (19/4/2025).

Selain itu, secara personal, Agung menilai figur Prasetyo Hadi lebih ideal lantaran memiliki kedekatan langsung dengan Presiden dan aktif di lapangan untuk merespons berbagai dinamika publik, termasuk gelombang protes kebijakan pemerintah.

"Figur Prasetyo Hadi lebih pas karena intensif berada di lingkar terdekat Presiden Prabowo dan di saat yang sama ia rutin turun ke bawah merespons beragam dinamika publik yang terejawantah lewat gerakan-gerakan protes terhadap kebijakan pemerintah," bebernya.

Menurut Agung, seorang juru bicara idealnya mampu menjembatani komunikasi antara elite dan masyarakat.

“Realitas ini penting dimiliki oleh seorang Jubir, agar ia tak terputus dengan realitas elite (Presiden) maupun publik (gerakan-gerakan protes), agar pesan yang disampaikan mampu menjawab aspirasi dan mewakili semua kepentingan secara proporsional dan profesional,” lanjut Agung.

Terkait anggapan bahwa langkah ini menjadi upaya menepikan peran Ketua PCO Hasan Nasbi yang selama ini dianggap banyak menuai kontroversi, Agung menyebut penunjukan jubir baru lebih sebagai peringatan keras dari Prabowo.

“Mungkin lebih ke peringatan keras Presiden Prabowo kepada PCO agar lebih persuasif, empatik, dan objektif dalam menjalankan tugas-tugas publiknya ke depan,” tegasnya.

Sejalan dengan Agung, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, adi prayitno menilai penunjukan Prasetyo Hadi sebagai Juru Bicara Presiden menandakan kekecewaan Presiden Prabowo terhadap PCO yang kinerjanya tak maksimal.

Adi menilai, langkah Prabowo tersebut merupakan upaya untuk memperbaiki politik pemerintah dan Istana kepada masyarakat.

"For all ini sebagai bentuk bagaimana kekecewaan Presiden sebenarnya kepada PCO yang memang kinerjanya itu tidak sesuai dengan ekspektasi," ujar Adi kepada Kompas.com, Jumat (18/4/2025).

Halaman
123

Berita Terkini