"Dan saya benar-benar menentang penggunaan gerakan lambat."
"Pada kecepatan normal, itu adalah sebuah intervensi yang bagus dan dia mendapatkan bola lebih dulu (Cubarsí)," ujar Wenger menambahkan.
Lebih lanjut, pria asal Prancis tersebut juga menilai Lautaro bertindak cerdik untuk mengelabui lawan dan wasit.
Bagi Wenger, wasit membuat keputusan yang tidak tepat.
"Lihatlah apa yang dia lakukan, dia mencondongkan tubuhnya ke arahnya (Cubarsí)," tutur Wenger melanjutkan.
"Dia sedang mengincar tendangan penalti."
"Dia tahu dia tidak akan mencetak gol karena dia merasakannya di sana."
"Bagi saya, wasit dalam situasi ini menunjukkan bahwa ia tidak membuat keputusan yang tepat," imbuhnya.
Terlepas dari kontroversi tersebut, Inter Milan berhasil melenggang ke final berkat kemenangan 4-3 atas Barcelona.
Mereka sempat nyaris kalah ketika para pemain Barca mencetak gol di babak kedua via Eric Garcia (54'), Dani Olmo (60'), dan Raphinha (87').
Dalam keadaan tertinggal 2-3, Inter mampu menyamakan skor 3-3 via gol Francesco Acerbi di menit ke-90+3.
Kemenangan Inter akhirnya ditentukan oleh gol Davide Frattesi di menit ke-99 yang mengubah kedudukan menjadi 4-3.
Alhasil Inter Milan melenggang ke final Liga Champions lewat kemenangan agregat 7-6 atas Barcelona.
Wasit kontroversial
UEFA menunjuk Szymon Marciniak sebagai wasit utama pertandingan Inter Milan vs Barcelona.