Berita Tana Tidung Terkini

Pemkab Tana Tidung Kaltara Targetkan Zero New Stunting, Anggaran Rp 9,8 Miliar Dialokasikan

Pemerintah Kabupaten Tana Tidung menegaskan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting.

Penulis: Rismayanti | Editor: M Purnomo Susanto
TribunKaltara.com/Rismayanti
TARGET ZERO STUNTING - Kadinkes Tana Tidung, Sarif saat menyerahkan bantuan bahan makanan ke masyarakat dalam Safari Gizi di Gedung Pendopo Djaparuddin, Jalan Inhutani, Tideng Pale, Kecamatan Sesayap, Kabupaten Tana Tidung, Kaltara, Selasa (23/9/2025). Pemkab Tana Tidung target zero stunting. (TribunKaltara.com/Rismayanti) 

TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG - Pemerintah Kabupaten Tana Tidung, Kaltara menegaskan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting.

Kepala Dinas Kesehatan atau Dinkes Tana Tidung, Sarif menyebut, pemerintah daerah kini menargetkan zero new stunting atau tidak ada lagi kasus stunting baru di kemudian hari.

Menurut Sarif, tantangan terbesar saat ini masih terkait gizi bayi, balita, serta ibu hamil. 

Sarif menekankan, stunting bukan hanya sekadar masalah tinggi badan anak, tetapi juga berdampak langsung pada perkembangan otak, kecerdasan, produktivitas, hingga masa depan generasi.

Baca juga: Safari Gizi Kembali Digelar, Dinkes Tana Tidung Kaltara Fokus Percepat Penurunan Stunting

“Kalau tidak ditangani, gangguan gizi pada ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun akan meningkatkan risiko lahirnya bayi dengan berat badan rendah dan berlanjut menjadi stunting. Ini menjadi perhatian serius kita semua,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Pemkab Tana Tidung telah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas daerah, sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.

Dari perencanaan yang dihimpun lintas OPD, dialokasikan anggaran sebesar Rp 9,8 miliar untuk mendanai berbagai program spesifik maupun sensitif.

“Anggaran ini digunakan untuk intervensi gizi ibu hamil, balita, pelayanan kesehatan ibu dan anak, penyediaan air bersih, sanitasi layak, peningkatan ketahanan pangan, hingga program pendidikan dan pola asuh keluarga berisiko stunting,” jelasnya.

Sarif memaparkan, upaya yang dilakukan Pemkab Tana Tidung menunjukkan hasil signifikan. 

Berdasarkan data SSGI, prevalensi stunting di Tana Tidung turun dari 30,7 persen (2022) menjadi 15,1 persen (2023), lalu kembali turun drastis ke angka 7,4 persen pada 2024.

“Penurunan 23,3 persen dalam dua tahun ini mencerminkan adanya komitmen kuat dan kerja keras semua pihak, baik pemerintah daerah, lintas sektor, tenaga kesehatan, kader, hingga dukungan penuh masyarakat,” ungkap Sarif.

Baca juga: Pemprov Kaltara Gandeng OPD Tekan Stunting Lewat Program Bangga Kencana

Keberhasilan ini juga menempatkan Tana Tidung sebagai salah satu daerah yang mampu melampaui target nasional penurunan stunting di bawah 14 persen pada 2024.

Meski demikian, Sarif mengingatkan agar capaian itu tidak membuat semua pihak berpuas diri.

“Angka 7,4 persen memang jauh di bawah rata-rata nasional, tapi tantangan kita justru semakin besar, bagaimana konsistensi menjaga agar tidak ada kasus baru. Target kita ke depan adalah zero new stunting,” tegasnya.

(*)

Penulis : Rismayanti 

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved