Intip Perbandingan Rapor Kluivert dan Shin Tae-yong di Timnas, Siapa Terbaik?

Selain buruk di hasil akhir, Timnas Indonesia juga rawan kebobolan saat ditangan Patrick Kliuivert.

Pasalnya, dari delapan laga yang dijalani, Timnas Indonesia asuhan Patrick Kliuivert telah kebobolan 15 gol dan hanya mencetak 11 gol saja.

Tentu hal ini bukan mencerminkan Patrick Kliuivert yang sebelumnya digadang-gadang menjadi tim kepelatihan terbaik Timnas Indonesia.

Rapor STY

Shin Tae-yong sendiri menukangi Timnas Indonesia sejak akhir awal Januari 2020.

Namu kala itu pandemi Covid-19 mengganggu awal kiprah Shin Tae-yong bersama timnas Indonesia.

Rapor awalnya juga tidak mengesankan. Indonesia dikalahkan Vietnam (0-4) dan Uni Emirat Arab (0-5) di sisa kualifikasi Piala Dunia 2022.

Selepas ajang itu, Shin Tae-yong menunjukkan kebolehannya. Dengan skuad muda rata-rata 23,8 tahun, dia membawa Indonesia mencapai final Piala AFF 2020.

Kemudian pada bulan Juni 2022, pelatih berusia 54 tahun itu mempersembahkan tiket Piala Asia 2023. Di ajang itu, Indonesia bersama Shin Tae-yong kembali mencetak sejarah dengan mencapai 16 besar untuk pertama kali.

Sebelumnya, kiprah Tim Garuda selalu terhenti di babak penyisihan grup yaitu pada 1996, 2000, 2004, dan 2007.

Setelah tampil cukup apik di Piala Asia 2023, rapor positif tersebut berlanjut di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Shin Tae-yong memimpin Timnas Indonesia mulai dari ronde pertama hingga ronde ketiga.

Salah satu momen yang paling diingat yakni saat Timnas Indonesia mampu menahan imbang Australia 0-0 dan mengalahkan Arab Saudi 2-0 di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Selama lima tahun melatih Timnas Indonesia level senior, STY memainkan 57 pertandingan resmi dengan hasil 26 kemenangan, 14 kali imbang, dan 17 kekalahan. Rata-rata STY mempersembahkan 1,61 poin setiap pertandingannya.

Jika dihitung persentase kemenangannya, Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong memiliki persentase sebesar 57,89 persen.

Tentu rapor ini membuat performa Timnas Indonesia di tangan Shin Tae-yong jauh lebih baik ketimbang saat ditangani Patrick Kluivert.

(*)