Italia Dibantai Norwegia, Ini Kata Gattuso Usai Timnya Gagal Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026

TRIBUNKALTARA.COM - Timnas Italia dibantai Norwegia, ini kata Gennaro Gattuso usai timnya gagal lolos langsung ke Piala Dunia 2026.

Alih-alih bisa melenggang mulus ke Piala Dunia 2026, Timnas Italia malah dipermalukan Norwegia 1-4 di Stadion San Siro, Senin (17/11/2025) dini hari WIB.

Padahal, Gli Azzurri unggul lebih dulu melalui gol striker Inter Milan, Francesco Pio Esposito pada menit ke-11.

Namun babak kedua berubah menjadi mimpi buruk.

Norwegia bangkit melalui gol Antonio Nusa, dua gol cepat Erling Haaland, dan penyelesaian akhir Jorgen Strand Larsen di masa tambahan waktu.

Ledakan di babak kedua membuat Norwegia mengamankan poin penuh dan menyapu bersih delapan kemenangan.

Hasil ini memastikan pasukan Stale Solbakken lolos otomatis ke putaran final Piala Dunia 2026 sebagai juara grup dengan 24 poin.

Sementara Italia asuhan Gennaro Gattuso tertahan di peringkat dua dan harus melalui babak play-off untuk menjaga asa lolos.

Pasca-pertandingan, Gennaro Gattuso tidak bisa menyembunyikan perasaan kecewa, marah, dan sedih, yang bercampur menjadi satu.

Dalam pandangannya, mau tak mau dirinya harus meminta maaf ke suporter timnas Italia lantaran memberikan hasil mengecewakan berupa gagal lolos langsung ke putaran final Piala Dunia 2026.

“Pertama-tama kami harus meminta maaf kepada para fans, karena skor 4-1 itu berat,” ujar Gattuso kepada RAI Sport, dilansir Football Italia.

“Babak pertama kami bermain bagus, seperti tim yang solid. Namun babak kedua sangat mengecewakan dan tidak sesuai standar,”lanjutnya.

Gattuso mencoba menjelaskan mengapa permainan Italia berubah drastis setelah turun minum. Ia menilai tim kehilangan bentuk, kehilangan bola dengan mudah, dan memberi ruang terlalu besar kepada Norwegia.

“Kami kehilangan shape permainan. Babak pertama pressing kami tepat, tapi setelah itu kami mulai kehilangan bola, memberi ruang, dan membuat mereka nyaman,” kata Gattuso. “Kami melakukan banyak salah oper dan terpaksa mundur.”

Namun pengakuan paling jujur Gattuso muncul saat menyinggung mentalitas tim.

“Kami harus membangun kembali dari babak pertama. Begitu lawan membuat peluang, kami mulai takut. Itulah bagian yang harus kami ubah. Kami tidak boleh lagi merasa terintimidasi setiap kali terancam.”

Italia kini akan berkumpul kembali pada Maret 2026, hanya beberapa hari sebelum play-off semifinal pada 26 Maret—format yang memberi tekanan besar bagi tim yang dua kali gagal lolos dalam situasi serupa.

Fans di San Siro menunjukkan rasa frustasi dengan siulan keras di akhir laga.

Gattuso mengaku memahami emosi tersebut dan menegaskan pihaknya harus bekerja lebih keras menghadapi periode kritis yang akan menentukan nasib Italia menuju Piala Dunia 2026.

"Hal yang paling membuat saya marah adalah gol ketiga, kami harus menatap ke depan dan kami tidak boleh berpikir bahwa tim mana pun tidak pernah mengancam kami," papar allenatore berusia 47 tahun.

"Saya lebih suka mereka menyerang kami dengan bola, di babak pertama saya merasa puas. Ada kesadaran bahwa para penggemar masih peduli dengan tim nasional ini, tetapi kata-kata saja tidak cukup, kami harus terus bertindak."

"Kami belum pernah ke Piala Dunia dalam dua edisi, Jangan lupakan itu, tapi saya ingin melihat lebih banyak keceriaan di tim agar kami bisa berusaha lebih baik lagi. Saya bertanggung jawab," pungkas mantan pemain AC Milan dan timnas Italia.

(*)