Detik-detik Oknum Kepala Desa di Bantaeng Mengamuk, ASN Perempuan Jadi Sasaran Penganiayaan

Berikut ini detik-detik oknum Kepala Desa di Bantaeng mengamuk, ASN perempuan jadi sasaran penganiayaan.

Tribun Bali
Ilustrasi - Detik-detik Oknum Kades di Bantaeng Ngamuk Tampar Seorang ASN 

TRIBUNKALTARA.COM - Seorang Aparatur Sipil Negara ( ASN ) perempuan di Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan, mengalami penganiayaan.

ASN tersebut bernama Rahmawati (47) yang dianiaya oknum Kepala Desa ( Kades ), hingga melaporkan tindakan tersebut ke Polres Bantaeng, Senin (14/9/2020).

Persoalan jual beli tanah menjadi pemicu utama kasus penganiayaan tersebut terjadi.

Ipda Muhammad Dasri Lihat Kejanggalan Kematian IR. Tubuh Tergantung, Berdarah dan Dikerubuti Semut

Komisioner KPU Kaltara Hariyadi Punya Ritual Khusus Tiap Malam Selama Pandemi Coid-19

Dukung Pilkada Serentak, Kepala Disdukcapil Kaltara Siap Berikan Data kepada Penyelenggara Pemilu

KPU Beberkan Penyebab Jumlah Pemilih di Nunukan Menurun Signifikan

Peristiwa penganiayaan bermula saat Rahmawati dipanggil oleh pria yang menjabat sebagai Kepala Desa,.

Rahmawati diundang untuk melakukan mediasi dengan saudara laki-lakinya terkait masalah jual beli tanah warisan.

Dalam masalah jual beli tanah tersebut, Kepala Desa selaku pembeli.

"Dia memanggil untuk mediasi sama kakak tapi kakak tidak ada, nanti sore katanya baru datang," jelasnya, pada Selasa (15/9/2020).

Setelah tiba di Kantor Desa, dia menemui salah satu staf desa untuk menanyakan keberadaan Kepala Desa.

Setelah dipanggil, Kepala Desa sempat keluar. Namun, oknum Kepala Desa kembali lagi ke ruangannya setelah melihat Rahmawati.

Setelah lama menunggu di lantai bawah, Rahmawati putuskan untuk menemui Kepala Desa di lantai dua dan duduk di ruang tamu.

Pada saat ketemu, Rahmawati menanyakan kepada Kepala Desa selaku pembeli, alasan membeli tanah itu tanpa sepengetahuan Rahmawati.

Sebab, Rahmawati juga berhak atas tanah itu karena salah satu ahli waris.

Saat itulah Kepala Desa mulai ngamuk dan menampar Rahmawati.

"Di situ dia langsung berdiri, saya yang sementara duduk langsung ditarik baru ditampar," jelasnya.

Tak sampai disitu, dia juga mengaku sempat diseret turun dari tangga. Saat itu datang staf untuk menolong.

Instruksi Kapolri Jenderal Idham Azis, Minta Satpam Pakai Seragam Warna Coklat Mirip Polisi

Daftar Pemilih Sementara Kaltara Capai 420.251 Orang, Terbanyak di Tarakan

Penetapan Daftar Pemilih Masih Panjang, KPU Kaltara Minta Asupan Vitamin Bagi Petugas Diperhatikan

Jhonny Laing Enggan Komentar Dukungan Yansen Kepada Dirinya, Meski Berkoalisi di Pilgub Kaltara

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved