Dendam Anaknya Diselingkuhi, Pengusaha Kaya di Singapur Rela Bunuh Menantu Demi Anak, Ini Kisahnya

Dendam anaknya diselingkuhi, pengusaha kaya di Singapur rela bunuh menantu demi anak, ini kisahnya. Sempat bilang menantunya pantas dibunuh.

IST
Babak akhir kasus pembunuhan di tengah pusat bisnis Singapura. 

Persidangan menyatakan keluarga Tuppani termasuk ibu dan adiknya tinggal di rumah Tan.

• BREAKING NEWS KABAR DUKA Bupati Berau Muharram Meninggal, Jalani Perawatan di RSP Balikpapan

• Kepala Dinas PU Pamit Tugas Luar Kota, Sekalinya Dibuntuti Istri Sampai Hotel, Kecurigaan Terbukti

Tuppani bahkan mempekerjakan mereka di perusahaan yang dipimpin mertuanya. Tan tidak keberatan dan mengizinkannya.

Hubungan mertua dan menantu itu mulai retak setelah Tan mendapati Tuppani memiliki dua anak dari selingkuhannya.

Bahkan Tuppani rupanya diam-diam berencana menceraikan Shyller.

Dia merekam pertengkarannya dengan istri yang sudah dinikahinya 12 tahun itu untuk dijadikan bukti gugatan perceraian.

Tuppani mencoba meyakinkan mertuanya, kalaupun perceraian harus terjadi dia tidak akan meminta hak asuh anak.

Kesabaran Tan akhirnya habis ketika dia dan putrinya hanya mendapatkan separuh uang dari hasil penjualan perusahaan yang dipimpinnya.

Tan Nam Seng terlihat berdiri tenang di depan mayat menantunya Spencer Tuppani di sebuah kedai kopi di Jalan Boon Tat, kawasan bisnis Singapura. Tan membunuh Tuppani pada siang bolong, 10 Juli 2017.
Tan Nam Seng terlihat berdiri tenang di depan mayat menantunya Spencer Tuppani di sebuah kedai kopi di Jalan Boon Tat, kawasan bisnis Singapura. Tan membunuh Tuppani pada siang bolong, 10 Juli 2017. (STOMP SINGAPORE)

• 4,2 Juta GAGAL! UPDATE Pengumuman Prakerja Gelombang 9 di www.prakerja.go.id, Instentif Rp 3,5 Juta

• ADA PENILAIAN Lain! TERJAWAB Kenapa Nastiti Belum Pasti Lolos Meski Jawab Benar Semua Soal SKB CPNS

Tuppani adalah sosok yang mendesak Tan untuk menjual perusahaan yang dirintis dengan susah payah pada tahun 1974 oleh Tan.

Adapun alasan penjualan karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak begitu sehat.

Tan yang mengakui kemampuan berbisnis Tuppani, memilih mempercayakan segalanya kepada si menantu.

Tan semakin yakin bahwa sejak awal Tuppani telah merencanakan untuk menceraikan putrinya, merebut kendali perusahaan, dan mengambil hak asuh anak.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved