PTLA Kayan
PLTA Kayan Terkendala Bahan Peledak, Gubernur Kaltara Berharap Oktober Dimulai Pembangunan
Pembagunan PTLA Kayan terkendala bahan peledak untuk proses pengerjaan proyek. Pengiriman bahan peledak harus ada izin khusus
PLTA Kayan Terkendala Bahan Peledak, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Berharap Oktober Dimulai Pembangunan
TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR - Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Irianto Lambrie, mengatakan pembangunan mega proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan terus berproses.
Proyek PLTA Kayan bakal dibangun di Peso, Kabupaten Bulungan, Kaltara.
Hal itu disampaikan Irianto Lambrie, pasca kunjungan Deputi Bidang Infrastruktur, Energi dan Investasi Kantor Staf Kepresidenan, Febry Calvin Tetelepta ke Kaltara.
"Pasca kunjungan Deputi Staf Kepresiden ke Kaltara, telah dilakukan rapat di tingkat pusat.
Mereka akan melakukan pengawalan beberapa titik yang akan jadi lokasi mega proyek itu," kata Irianto Lambrie, kepada TribunKaltara.com, Kamis (24/9/2020) sore.
• Cuti Kampanye, Gubernur Kaltara Irianto Lambrie Tinggalkan Rumah Jabatan, Pilih Kontrak Rumah
• Kronologi Pengedar Narkoba di Kalimantan Utara Kejang-kejang hingga Tewas, Usai Teguk Sabu Cair
• Sabu 3 Kilogram yang Telah Dicampur Air Dimusnahkan BNNP Kaltara
Salah satu kendala kata dia, yakni pengiriman bahan peledak untuk proses pengerjaan proyek.
Pasalnya, pengiriman bahan peledak harus ada izin khusus.
"Perizinannya masih berproses," tambahnya.
Kendala lainnya kata dia, karena saat ini masih dalam suasana pandemi Covid-19 atau virus corona.
Sehingga pengerjaan mega proyek itu perlu dipersiapkan dengan baik.
"Mudah-mudahan Oktober sudah bisa dilakukan langkah awal pembangunan," ujarnya.
Kapasitas PLTA Kayan
Sebelumnya diberitakan, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kaltara, Ferdy Manurung Tanduklangi, mengatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kayan, saat ini dalam tahap perampungan perizinan.
Terdapat 24 item perizinan, yang saat ini terus digenjot penyelesaiannya oleh PT Kayan Hydro Energi (KHE), selalu investor dalam mega proyek itu.