CERITA Hermawati Pemulung di TPA Samarinda Bertahan Ditengah Pandemi Covid-19, Rasakan Semakin Sulit

Cerita Hermawati pemulung di TPA Samarinda bertahan ditengah pandemi Covid-19, rasakan semakin sulit.

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY
Hermawati (40), salah satu seorang pengais rezeki di Tempat Pembungan Akhir (TPA) Bukit Pinang, Samarinda. Sehari-hari ia mengumpulkan botol plastik bekas dan lainnya agar dijual pada pengepul. TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD FAIROUSSANIY 

TRIBUNKALTARA.COM, SAMARINDA - Cerita Hermawati pemulung di TPA Samarinda bertahan ditengah pandemi Covid-19, rasakan semakin sulit.

Ditengah lautan sampah, terlihat beberapa pengais rezeki ( pemulung ) yang bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) Bukit Pinang, Jalan Suryanata, Kelurahan Bukit Pinang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.

Warga Kota Tepian identik menjuluki kawasan tersebut dengan gunung sampah. Tepat di perlintasan jalur poros menuju Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara.

TPA yang menampung sampah dari mayoritas 886.806 jiwa penduduk Kota Tepian ini menjadi tempat pemulung (pengais rezeki) menggantungkan hidupnya. Tak ada pilihan, selain mengais sisa-sisa sampah, yang dapat dijual kembali, apalagi setelah kondisi pandemi virus corona ( Covid-19 ) melanda.

Seorang Guru di Samarinda Ditemukan tak Bernyawa Dengan Kondisi Tergantung Tali Rafia Oleh Istrinya

Demi Seragam TNI, Pemuda Rela Dayung Perahu Seberangi Lautan, Ada yang 2 Kali Gagal Lulus

HARU Pasops Lanal Nunukan Kapten Laut (P) Abdul Sempat Temui Ibu Sebelum Meninggal Kala Sedang Tugas

Satgas TMMD Ke 109 Door To Door Sosialisasikan Protokol Kesehatan ke Warga Karang Harapan Tarakan

“Sudah lama saya mencari rezeki disini, sepuluh tahun mulung. Mau kerja apa lagi saya, baca tulis aja nggak bisa. Apalagi ada virus corona, ekonomi semakin sulit,” jelas salah satu pengais rezeki, Hermawati (40) saat ditemui TribunKaltara.com di TPA Bukit Pinang, Minggu (4/10/2020) sore.

Hermawati menggantungkan hidupnya dengan memilah sisa sampah plastik yang tertumpuk di TPA Bukit Pinang, yang nanti akan dijual ke pengepul langganannya di kawasan Sempaja, Kecamatan Samarinda Utara.

"Plastik-plastik botol, jerigen plastik dan kaleng plastik, saya kumpulkan. Plastik yang tebal, plastik bungkus juga saya kumpulkan," ucap perempuan yang sudah memiliki dua anak tersebut.

Kegiatan yang biasa ia lakukan dimulai pukul 07.00 Wita dan berakhir pukul 17.00 Wita. Dalam sehari Hermawati bisa mengumpulkan plastik sekitar 15 kilogram dalam bentuk karung berukuran besar yang ia bawa bersama suaminya, namun saat ini sang suami terbaring sakit akibat kecelakaan yang dialami.

"Saat ini harga jual Rp 800/kg, itu untuk plastik botol mineral. Harganya menurun, saat ini, sebelum Covid-19 biasanya Rp 1500/kg," ungkapnya.

Harga jual yang menurun drastis saat pandemi virus corona (Covid-19) sangat terasa dampaknya bagi Hermawati. Pendapatan sebelumnya dalam sehari yang ia dapat bisa mencapai Rp 50 ribu, namun saat ini hanya cukup untuk keperluan sehari-hari.

Antonio Conte Sampaikan Kabar Baik Jelang Lazio vs Inter Milan di Liga Italia Pukul 20.00 WIB

Cerita Pasops Lanal Nunukan Kapten Laut (P) Abdul Sempat Dua Hari Temani Ibu Sebelum Meninggal

Satgas TMMD ke-109 Kodim 0907/Tarakan Door to Door Sosialisasikan Protokol Kesehatan

Dandim 0910/Malinau Sofwan Nizar Sebut Sinergi TNI dan Masyarakat Malinau Jadi Kunci Persatuan

"Saat ini pendapatan saya hanya 30 ribu aja, kadang malah 15 ribu perharinya," kata Hermawati dengan nada lirih.

Disinggung mengenai bantuan yang ia dapatkan dari swasta atau pun pemerintah, ia pun hanya tersenyum sembari bergegas mengemas botol plastik yang ia dapatkan ke dalam karung, dan duduk di gubuk miliknya ditengah lautan tumpukan sampah. 

"Tidak berharap saya (bantuan). Namun, misalnya saya mendapat ya Alhamdulillah. Paling tidak saya juga setiap harinya tidak berhenti berusaha menjemput rezeki, bukan hanya berharap dari orang lain," tutupnya.

( TribunKaltara.com / Mohammad Fairoussaniy )

Sumber: Tribun Kaltara
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved