Mayat Tergeletak di Parit Pembuangan Kotoran Sapi, PNS Tewas Dikeroyok Saat Pulang Kampung ke Medan
Mayat tergeletak di parit pembuangan kotoran sapi, PNS tewas dikeroyok saat pulang kampung ke Medan.
TRIBUNKALTARA.COM - Mayat tergeletak di parit pembuangan kotoran sapi, PNS tewas dikeroyok saat pulang kampung ke Medan.
Sungguh naas nasib Taufik Hidayat, Seorang Pegawai Negeri Sipil ( PNS) Labuhanbatu, Sumatera.
Bagaimana tidak, hendak pulang kampung ke medan Taufik dikeroyok oleh sejumlah orang hingga tewas.
Lebih tragis lagi, jasad Taufik ditemukan tergeletak dengan luka di wajah dan lebam di tubuh, di parit pembuangan kotoran sapi.
• BREAKING NEWS Paslon Pilkada Nunukan Dani-Nasir Ditetapkan Nomor Urut 2 oleh KPU Nunukan
• HOAX Sekprov Kaltara Suriansyah Sebut Beredarnya Surat Permohonan Dana Pengamanan Pilkada tak Benar
• Plt Asisten II Pemprov Kaltara Taupan Majid Sebut Sinergitas TNI & Pemprov Kaltara Terjalin Baik
• Mantan Kasat Lantas Polres Malinau Iptu Yudi Pribadi Beber Pelanggaran Sering Terjadi di Malinau
PNS bernama Taufik Hidayat tewas setelah dikeroyok sejumlah orang saat pulang kampung ke Medan.
Polisi kini masih terus melakukan pengejaran terhadap sejumlah pelaku.
Mayat Taufik Hidayat sendiri ditemukan di parit pembuangan kotoran sapi di Jalan Sukarela, Gang Sena, Desa Bandar Setia, Kecamatan Percut Sei Tuan, Selasa (22/9/2020) malam lalu.
Dikutip TribunWow.com dari Tribun Medan pada Senin (5/10/2020), kakak korban, Muhammad Nuh Hareko menyebut dirinya sempat mendatangi lokasi penganiayaan terjadi.
Namun, warga tidak mengizinkannya untuk melihat korban.
Saaat itu korban sudah dalam kondisi tertutup kain.
• Bintang ILC Rocky Gerung Menilai Presiden Jokowi dan Menteri tak Serius Tangani Covid-19, tak Kompak
• Paolo Maldini Lega, Bek Incaran Pioli Berhasil Didapatkan, AC Milan Pinjam Juniornya Ronaldo
• Biaya Pernikahan Habiskan Rp 120 Juta, Suami Selingkuh, Wanita Ini Curhat: Dia Cuma Ngasih Rp 6 Juta
• TERBARU Free Fire Elite Pass Anubis Legend II, ADA Skin Solaris dan Isira, Kode Redeem FF Oktober
Warga justru memintanya agar segera membawa korban ke rumahnya.
Nuh menyebutkan, saat ditemukan mayat adiknya sudah dalam keadaan luka-luka.
Namun, keluarga memilih untuk segera menguburkannya.
"Pada saat dilihat oleh keluarga jenazah dalam kondisi memar bekas luka di wajah dan badan, lebam biru di bagian dada, pergelangan tangan, kaki dan dari hidung terus keluar darah mulai ditemukan sampai dikuburkan keesokan harinya," jelas Nuh.
Kemudian pada Kamis (25/9/2020), Nuh menyebut dirinya baru mendapat informasi bahwa adiknya dianiaya oleh masyarakat di sekitar lokasi kejadian.
Dari informasi yang beredar, adiknya terlibat pertengkaran dengan seorang warrga.
Kemudian warga lain yang marah lantas mengikat kaki serta tangan korban dan dipukuli.
"Awalnya TH terlibat pertengkaran dengan seorang warga setempat kemudian terjadi perkelahian."
"Lalu warga lain marah dan mengikat kaki serta tangan TH. TH dipukuli dan pada saat itu banyak yang melihat kejadian," kata Nuh.
Kemudian, Nuh langsung melaporkan kejadian itu ke polisi.
Demi penyelidikan lebih lanjut, makam korban lantas dibongkar.
Kapolsek Percut Seituan AKP Ricky Pripurna Atmaja mengatakan, dari hasil autopsi korban meninggal akibat gagal pernafasan dan pencernaan.
Ricky menjelasakan, kini sudah ada delapan orang yang dimintai keterangan.
Sedangkan satu orang sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Beberapa tersangka lain masih dalam pengejaran polisi.
"Sudah ada satu orang kita tahan dan statusnya tersangka. Ada beberapa orang dan identitasnya sudah diketahui."
"Dan mereka kita tetapkan tersangka saat ini dalam pengejaran kita. Saksi saat ini sudah delapan orang kita mintai keterangannya," jelas Ricky.
Sedangkan satu orang yang sudah ditahan itu diduga ikut melakukan penganiayaan.
"Perannya ikut menganiaya," ujar Ricky.
Ricky menegaskan, bagi warga yang sudah ditetapkan sebagai tersangka agar segera menyerahkan diri sebelum ada tindakan tegas, keras, dan terukur.
"Segera menyerahkan diri," pungkasnya.
• Preman Kampung Pamer Kesaktian Kebal Dipukul, Warga Peloroti Celananya dan Hajar Sampai Tewas
• Pintu Rumah Terkunci, Suami Buka Paksa, Begitu Masuk, Istri Menjerit, Anak Tewas Dibunuh di Kamar
• Nurhayati Tewas Terlilit Tali Sapi Peliharaannya, Juga Ditemukan Luka di Tubuh Korban
Remaja di Bawah Umur di Makassar Tewas Dikeroyok, Berawal Saat Mengaku Mencuri Ponsel
Sementara remaja yang masih di bawah umur di Makassar, Sulawesi Selatan harus kehilangan nyawa setelah dikeroyok sejumlah pemuda.
Remaja berinisial FS ini dikeroyok di sebuah rumah di Jalan Minasa Upa, Kecamatan Rappocini, Makassar, Minggu (4/10/2020) dini hari.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Agus Khaerul mengatakan, kasus kematian FS bermula ketika remaja tersebut dituduh mencuri ponsel milik ZU, rekan pelaku yang menganiaya.
Gerombolan pemuda yang mengetahui ponsel milik Zu dicuri, langsung mencari FS usai diberitahu remaja tersebut yang melakukan pencurian.
"Handphone milik ZU raib di kamar kosnya. Kemudian dia memberitahukan teman-temannya, karena sempat melihat wajah korban," ujar Khaerul saat dikonfirmasi wartawan, Minggu sore.
Agus mengatakan, FS diduga tewas setelah dianiaya dengan cara dipukul di bagian kepala dan wajahnya meski anak itu sudah mengaku.
Sebelum dinyatakan meninggal, FS sempat jatuh pingsan usai dianiaya.
Polisi mengamankan 10 pria yang mayoritas merupakan mahasiswa di perguruan tinggi swasta yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut pada pukul 03.00 Wita.
Sepuluh pemuda yang diamankan yaitu DE (31), DA (24), IK (24), FA (22), ZU (23), ER (23) FA (21), FE (25), DI (21) dan AI (25). Mereka diamankan di Kecamatan Rappocini dan Mamajang.
"Ada pengangguran juga (yang diamankan). IK yang mengaku wartawan online itu yang diduga pelaku bersama DE, Da dan FA. Sisanya masih kita anggap saksi," kata Khaerul.
Dari hasil interogasi yang dilakukan polisi, kata Agus, IK lebih dulu menampar wajah FS.
Tak berhenti sampai disitu, DE kemudian meninju wahah korban. Peran DA, kata Khaerul, menyentil telinga korban secara berulang kali. FA yang juga dijadikan tersangka diduga menyeret FS yang sudah jatuh pingsan.
"FA yang ikut melihat pengeroyokan menyeret korban yang sudah jatuh pingsan. Dia lalu menyuruh teman lainnya membawa ke rumah sakit," ucap Khaerul.
• Pencairan Subsidi Gaji BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5, Menaker: 5 Oktober, Kita Serahkan ke KPPN
• Kuota Belajar Kemendikbud, Cara Daftar dan Cek Internet untuk Nomor Telkomsel, XL, Tri, dan Ooredoo
• Video Pernikahannya yang tak Patuhi Protokol Kesehatan Viral, Kasat Intelkam Dicopot dari Jabatannya
Khaerul mengatakan, FS sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan usai tak sadarkan diri. Namun, nyawanya tak tertolong sebelum sempat dirawat.
Polisi kini masih mendalami peran para mahasiswa yang turut diamankan dalam peristiwa ini termasuk dugaan penganiyaan menggunakan benda tumpul seperti batu yang ditemukan di lokasi kejadian.
Penangkapan para pelaku bermula ketika polisi berhasil mengidentifikasi mahasiswa yang membawa FS ke rumah sakit usai remaja tersebut dianiaya.(*)
(*)
Artikel ini diolah dari Tribun Medan dengan judul Kronologi ASN Kejari Labuhanbatu Tewas Dikeroyok saat Pulkam di Medan, Penjelasan Polisi Kejaksaan dan Pulkam ke Medan Staf Kejari Labuhanbatu Taufik Hidayat Tewas Dikeroyok, Dimakamkan tanpa Diautopsi
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Kronologi ASN Tewas Dikeroyok Warga, Mayatnya Ditemukan di Parit Kotoran Sapi, Alami Gagal Napas, https://wow.tribunnews.com/2020/10/05/kronologi-asn-tewas-dikeroyok-warga-mayatnya-ditemukan-di-parit-kotoran-sapi-alami-gagal-napas?page=all.