Virus Corona

Masih Pandemi Covid-19, China Diserang Virus Lain, Sudah 70 Mahasiswa Terjangkit Norovirus

Masih pandemi Covid-19, China diserang Virus lain, sudah lebih dari 70 Mahasiswa terjangkit Norovirus

freepik.com
ILUSTRASI - Virus Corona (freepik.com) 

TRIBUNKALTARA.COM - Masih pandemi Covid-19, China diserang Virus lain, sudah lebih dari 70 Mahasiswa terjangkit Norovirus.

Kabar terbaru datang dari China terkait ancaman virus selain Covid-19 alias virus corona.

Dikabarkan lebih dari 70 mahasiswa di sebuah universitas di Taiyuan, ibu kota Provinsi Shanxi, China utara, mengalami diare dan muntah-muntah.

Insiden dilaporkan terjadi sejak Rabu (7/10/2020), ungkap pihak universitas itu pada Minggu (11/10/2020) yang diberitakan Xinhua.

Departemen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Taiyuan kemudian mengambil sampel dari 28 kasus mahasiswa itu untuk melakukan tes Norovirus pada Rabu dan Sabtu (10/10).

Hasilnya menunjukkan bahwa 11 kasus dinyatakan positif, menurut sejumlah sumber dari universitas tersebut.

Hingga Minggu pukul 17.00 waktu setempat, sebanyak 22 pasien yang mengalami diare dan muntah-muntah akibat virus ini maupun faktor lainnya, masih dirawat di rumah sakit.

Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi telah melakukan disinfeksi di kompleks asrama, ruang kelas, kantin, dan area publik lainnya.

Edukasi kesehatan pun diperkuat dan dilakukan pemantauan gejala untuk semua staf dan mahasiswa mereka.

Otoritas pengendalian dan pencegahan setempat saat ini masih menyelidiki sumber infeksi.

Baca juga: Polisi Tangkap 5.918 Demonstran Termasuk Ibu Rumah Tangga, hingga Tercium Adanya Aktor di Balik Aksi

Update Covid-19 di dunia

Sementara itu, di belahan dunia lainnya, kasus Covid-19 belum benar-benar mereda.

Jumlah kasus infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di dunia masih mengalami peningkatan dari hari ke hari.

Melansir data dari laman Worldometers, Senin (12/10/2020), sebesar 37,7 juta kasus virus corona telah dilaporkan di berbagai wilayah di dunia.

Dari angka tersebut, lebih dari 1 juta orang meninggal dunia, dan 28,3 juta pasien telah dinyatakan sembuh.

Adapun jumlah kasus aktif saat ini adalah sebanyak 8,3 juta kasus dengan 8,2 juta dalam kondisi ringan dan 68.831 dalam kondisi serius atau kritis.

Jumlah kasus terbanyak masih dicatatkan oleh Amerika Serikat (AS) dengan 7,9 juta kasus, disusul India, Brazil, Rusia, dan Kolombia.

Namun demikian, kondisi pandemi di dunia terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu.

Pemerintah Indonesia kembali mengumumkan 4.497 kasus baru virus corona, Minggu (11/10/2020).

Dengan demikian, jumlah total kasus Covid-19 yang telah dikonfirmasi sejauh ini menjadi sebanyak 333.449 kasus.

Selain itu, dilaporkan 79 kasus kematian baru, sehingga jumlah total kasus kematian yang telah terjadi menjadi sebanyak 11.844 kasus.

Baca juga: Ferdinand Hutahaean Bakal Loncat ke PDIP? Anak Buah Megawati Buka Pintu ke Eks Demokrat

Adapun total jumlah pasien sembuh hingga kini sebanyak 255.027 orang atau bertambah 3.546 dari hari sebelumnya.

Kasus-kasus ini tersebar di 34 provinsi dan 500 kabupaten/kota di Indonesia.

China Berlakukan tes massal covid-19

Sebagai negara pertama yang mendeteksi adanya kasus infeksi virus corona, China telah berhasil melalui masa puncak pandemi ini.

Sebagian besar wilayah China kini diklaim telah terbebas dari ancaman Covid-19.

Jika pun ada kasus baru, itu disebut kasus impor dari negara lain. Namun diberitakan CNN, per Minggu (11/10/2020), terdeteksi 12 kasus infeksi Covid-19 yang disinyalir berasal dari penularan lokal di Kota Qingdao, China.

Kasus-kasus itu telah dikaitkan dengan rumah sakit yang menjadi tempat perawatan pasien corona dari infeksi impor.

Yang membuat pemerintah setempat khawatir bukan perkara jumlah, tetapi penularan lokal.

Artinya, dimungkinkan ada lebih banyak masyarakat di kota pelabuhan itu yang memiliki virus corona di dalam tubuhnya.

Pemerintah setempat pun melakukan pengujian massal di Qingdao Chest Hospital dan melakukan penguncian.

Di sana, ada 114.862 orang termasuk pasien dan staf yang dites negatif hari ini, Senin (12/10/2020).

Selain di rumah sakit yang bersangkutan, pemerintah setempat juga berencana melakukan tes secara serempak kepada 9 juta warganya.

Langkah tes massal tersebut dilakukan demi bisa melacak dan mengetahui persebaran virus corona secara optimal.

Tes ini akan diselenggarakan secara bertahap dalam waktu 5 hari, tindakan ini diambil agar tidak terjadi penyebaran virus yang lebih luas.

Baca juga: 17 Orang Diamankan, 14 Diantaranya Pelajar, Diduga Akan Ikut Demonstrasi Tolak UU Cipta Kerja

Pengetesan masal seperti ini memang biasa dilakukan di China dalam menanggulangi persebaran virus corona, jadi ini bukan yang pertama kalinya.

Dengan metode pengujian masal seperti itu, China mengklaim berhasil menjaga tingkat infeksi secara nasional ada di tingkat yang rendah.

Metode itu pula yang disebut membuat kehidupan di China perlahan berangsur pulih dan kembali normal.

Masyarakat pun sudah banyak yang melakukan kegiatan liburan di hari-hari besar.

Qingdao, sebagai salah satu kota yang memiliki banyak pantai wisata, kemudian berpotensi meningkatkan kasus infeksi jika tidak segera dilakukan pengetesan dan pelacakan kasus.

Hal ini tidak lain karena banyak wisatawan yang datang ke sana untuk berwisata menikmati pantai. Hingga saat ini, pihak berwenang di Qingdao belum bisa menyebutkan dari mana sumber spesifik penularan pada 12 kasus yang ditemukan.

(*)

Jangan Lupa Like Fanpage Facebook TribunKaltara.com

Follow Twitter TribunKaltara.com

Follow Instagram tribun_kaltara

Subscribes YouTube Tribun Kaltara Official

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Muncul Lagi Virus Baru di China, Namanya Norovirus, 70 Orang Jadi Korban, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/10/13/muncul-lagi-virus-baru-di-china-namanya-norovirus-70-orang-jadi-korban.
Editor: Hasanudin Aco
Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved